Tabel 6.4. Biaya Distribution Cost Distribution Center dan Wholesaler
Irawan 9001
Irawan 682
Irawan 683
Irawan 683-SP
Irawan 684-S
Grand Total
PT. JWL 73.579.611 113.121.879 166.358.139 148.676.222 152.490.906 654.226.757
PT. SWMS 43.669.387
63.181.266 91.922.136 100.244.378
84.334.240 383.351.406 PT. BWP
36.820.176 59.562.972
83.420.481 90.402.365
77.144.515 347.350.508 CV. WS
15.751.829 25.342.791
36.735.135 35.300.774
30.674.681 143.805.210
Sumber: Pengolahan Data
6.5. Analisis Transportasi
Kondisi awal sistem transportasi perusahaan yang merupakan sarana untuk menyalurkan produk pakan udang dari produsen ke distribution center dan
wholesaler menggunakan rute yang berbeda untuk setiap pengantaran produk. Hal ini disebabkan karena beberapa hal yaitu distributor melakukan pemesanan pada
saat stok hampir habis dan tidak ada menajemen penjadwalan yang dilakukan perusahaan. Dengan menggunakan metode nearest-neighborhood yang telah
dilakukan diperoleh rute yang optimal untuk mengantarkan produk ke masing- masing lokasi tujuan antara lain:
• Rute 1: PT.BWP – PT. JWL
• Rute 2: PT.SWMS – CV. WS
6.6. Analisis Jumlah Produksi
Perhitungan jumlah produksi berfungsi untuk menentukan jumlah produk jadi yang harus diproduksi guna mencukupi jumlah permintaan pada
berikutnya. Banyaknya produksi PT. Central Proteinaprima adalah akumulasi
Universitas Sumatera Utara
jumlah dari permintaan yang diramalkan oleh distribution center dan wholesaler. Jumlah produksi untuk PT. Central Proteinaprima ditunjukkan pada tabel 6.3.
Tabel 6.5. Jumlah Produksi untuk PT. Central Proteinaprima
Permintaan Tahun
2016 PT.Central Proteinaprima
Irawan 9001
Irawan 682
Irawan 683
Irawan 683-SP
Irawan 684-S
Januari
20.253 62.825
240.124 261.176
178.013
Februari
22.410 75.533
257.268 246.063
189.784
Maret
25.144 86.363
271.097 250.757
196.183
April
25.835 95.317
281.613 276.905
196.512
Mei
23.863 102.396
288.814 302.506
196.417
Juni
21.226 107.600
292.701 303.915
202.256
Juli
20.544 110.931
293.273 279.485
214.760
Agustus
22.437 112.390
290.532 251.217
228.320
September
24.905 111.978
284.476 242.756
236.615
Oktober
25.331 109.696
275.106 255.749
238.960
Nopember
23.093 105.546
262.422 268.195
241.007
Desember
20.189 99.528
246.424 256.449
249.125
Total
275.229 1.180.101 3.283.850
3.195.175 2.567.953
Sumber: Pengolahan Data
6.7. Analisis Supply Chain
Guna mendukung kelancaran logistik mulai dari produsen ke distribution centre dan wholesaler secara efektif dan efisien diperlukan
perencanaan supply chain. Pada pembuatan model supply chain ada beberapa elemen utama yang dilibatkan di dalamnya, yaitu:
1. Manufacturer: sebagai pihak yang menciptakan produk dan merencanakan
pendistribusikan produk ke konsumen 2.
Distribution center: pihak resmi yang menyalurkan produk ke konsumen 3.
Wholesaler: pihak non-resmi yang menyalurkan produk ke konsumen
Universitas Sumatera Utara
4. Konsumen: pihak yang menjadi pengguna dari produk yang dihasilkan
manufacturer. Dalam supply chain PT. Central Proteinaprima, pihak yang bertindak
mengolah bahan baku menjadi produk pakan udang. Produk yang dihasilkan dari perusahaan PT. Central Proteinaprima ini akan disalurkan ke distribution centre
yaitu PT. Jaya Windu Lestari yang berlokasi di Aceh, PT. Sumber Windu Makmur Semesta yang berlokasi di Serdang Bedagai, dan PT. Bintang Windu
Perkasa yang berlokasi di Langkat. Selain Distribution Center, terdapat satu elemen yang mendistribusikan produk ke konsumen yaitu wholesaler CV. Willy
Sanjaya yang berlokasi di Batu Bara, Asahan. Semua produk dari PT. Central Proteinaprima diangkut dan distribusikan menggunakan alat transportasi truck
load. Adapun aktivitas ditribusi dengan metode Supply Chain Management dapat diliat dalam diagram pada Gambar 6.1.
509 km
65 km
184 km 81 km
PT. Central Proteinaprima Amplas, Medan
PT. Jaya Windu Lestari Pidie, Aceh
PT. Sumber Windu Makmur Semesta
Perbaungan, Serdang Bedagai
PT. Bintang Windu Perkasa Langkat, Kab. Langkat
CV. Willy Sanjaya Batu Bara, Asahan
Lead Time: 4 days
Lead Time: 2 days
Lead Time: 2 days Lead Time: 3 days
Total Permintaan : 4.567,557 ton Order Quantity
: 151,605 ton Safety Stock
: 70,239 ton
Total Permintaan : 2.737,425 ton Order Quantity
: 88,387 ton Safety Stock
: 61,896 ton
Total Permintaan : 2.162,433 ton Order Quantity
: 82,302 ton Safety Stock
: 41,972 ton Total Permintaan : 1.034,893 ton
Order Quantity : 32,812 ton
Safety Stock : 33,664 ton
Total Kebutuhan : 10.502,308 ton Safety Stock
: 132,860 ton
Gambar 6.1. Jaringan Supply Chain pada sektor logistik PT. Central Proteinaprima
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Strategi yang dilakukan untuk mengatasi masalah logistik pada PT.Central Proteinaprima adalah menggunakan konsep Supply Chain Management pada
masing-masing departemen. Untuk masalah persediaan digunakan metode economic order quantity dan safety stock. Untuk masalah distribusi untuk
distribution center digunakan Ditribution Requirement Planning sedangkan untuk wholesaler dengan menggunakan reorder point dan frekuensi
pemesanan. Untuk masalah transportasi digunakan metode nearest neighborhood untuk mendapatkan rute yg optimal
2. Jumlah permintaan yang diperoleh dengan menggunakan teknik peramalan
adalah sebesar 4.567.557 kg untuk PT. Jaya Windu Lestari, 2.737.425 kg untuk PT. Sumber Windu Makmur Semesta, 2.162.433 untuk PT. Bintang
Windu Perkasa, dan 1.034.893 kg untuk CV. Willy Sanjaya 3.
Total jumlah pemesanan optimum yang diperoleh dari metode economic order quantity untuk masing-masing distribution centre adalah 151,607 ton untuk
PT. Jaya Windu Lestari, 88,387 ton untuk PT. Sumber Windu Makmur Semesta, 82,302 ton untuk PT. Bintang Windu Perkasa. Dan total order
quantity untuk wholesaler CV. Willy Sanjaya adalah sebesar 33,664 ton. 4.
Total jumlah persediaan safety stock yang diperoleh adalah sebesar 70,329 ton untuk PT. Jaya Windu Lestari, 61,896 ton untuk PT. Sumber Windu
Universitas Sumatera Utara
Makmur Semesta, 41,972 ton untuk PT. Bintang Windu Perkasa, 33,664 ton untuk CV. Willy Sanjaya. Total safety stock untuk PT. Central Proteinaprima
adalah sebesar 132,860 ton 5.
Total kebutuhan yang harus dipenuhi PT. Central Proteinaprima adalah sebesar 10.502.308 kg
6. Hasil yang diperoleh dari pengoptimalan rute distribusi adalah Rute I yaitu
PT. Bintang Windu Perkasa – PT. Jaya Windu Lestari dan Rute 2 yaitu: Sumber Windu Makmur Semesta – CV. Willy Sanjaya
7. Biaya logistik total yang diterima oleh PT. Central Proteinaprima adalah
sebesar Rp. 1.572.085.346
7.2. Saran