Analisis Peramalan Permintaan Analisis Perhitungan Economic Order Quantity

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Peramalan Permintaan

Metode peramalan yang digunakan yaitu metode peramalan time series yang hasilnya diperoleh berdasarkan data historis permintaan produk selama 12 bulan yang dimulai dari bulan Januari 2015 – Desember 2015 pada masing- masing distribution centre seperti PT. Jaya Windu Lestari, PT. Sumber Windu Makmur Semesta dan PT. Bintang Windu Perkasa serta pada wholesaler yaitu CV. Willy Sanjaya. Pemilihan trend peramalan yang digunakan dipilih berdasarkan nilai MAPE terkecil dari dua alternatif trend yang dipergunakan pada perhitungan peramalan berdasarkan scatter diagram. Trend peramalan dan fungsi peramalan yang dipilih dapat dilihat pada tabel 6.1. Tabel 6.1. Rekapitulasi Metode Peramalan Terpilih untuk Setiap Produk Produk PT. JWL PT. SWMS PT. BWP PT. WS Uji Peramalan MAPE Uji Peramalan MAPE Uji Peramalan MAPE Uji Peramalan MAPE Irawan 9001 Siklis 16,12 Siklis 15,93 Ekponensial 17,55 Kuadratis 15,59 Irawan 682 Kuadratis 18,85 Eksponensial 32,24 Kuadratis 18,17 Kuadratis 26,65 Irawan 683 Kuadratis 11,21 Kuadratis 16,89 Kuadratis 20,14 Siklis 25,40 Irawan 683-SP Siklis 16,32 Kuadratis 23,68 Siklis 25,01 Eksponensial 17,18 Irawan 684-S Eksponensial 22,68 Eksponensial 28,43 Siklis 31,36 Eksponensial 72,97 Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Dari peramalan di atas, dapat dilihat bahwa pemilihan metode peramalan didominasi pada metode ekponensial, kuadratis, dan siklis. Hal ini diakibatkan karena trend pada data historis permintaan konsumen menggambarkan pola grafik yang tidak konstan pada setiap periode dan terdapat fluktuasi permintaan yang berubah-ubah.

6.2. Analisis Perhitungan Economic Order Quantity

Economic Order quantity dihitung untuk mengetahui jumlah order optimum yang harus dipesan untuk setiap kali pengiriman. Pada periode-periode sebelumnya perusahaan tidak menentukan jumlah pengiriman optimum sehingga hanya menggunakan sistem pemesanan yang berdasarkan jumlah produk yang diinginkan dari setiap distribution centre dan wholesaler, dimana pesanan dikirimkan berdasarkan pesanan langsung dan kemungkinan biaya yang tinggi. Order quantity pada penelitian ini menggunakan metode economic order quantity yang memperhatikan faktor biaya holding cost, biaya distribusi dan jumlah permintaan produk setiap distribution centre serta wholesaler. Hasil perhitungan jumlah order quantity untuk distribution center dan wholesaler yaitu PT. Jaya Windu Lestari, PT. Sumber Windu Makmur Semesta, PT. Bintang Windu Perkasa dan CV. Willy Sanjaya dapat dilihat pada tabel 6.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.2. Jumlah Economic Order Quantity untuk Setiap Distribution Center dan Wholesaler Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683-SP Irawan 683-S PT. JWL 11.860 24.607 41.769 36.069 37.299 PT. SWMS 7.039 13.329 22.594 25.277 20.148 PT. BWP 5.935 13.267 20.958 23.208 18.934 PT. WS 2.539 5.631 9.303 8.841 7.350 Sumber: Pengolahan Data Pada hasil order quantity dapat dilihat bahwa pada distribution center PT. Jaya Windu Lestari untuk produk Irawan 683-SP memiliki jumlah order quantity paling besar. Hal ini dikarenakan jumlah permintaan untuk produk Irawan 683-SP dan biaya distibusi ke PT. Jaya Windu Lesatari yang tinggi yang berbanding terbalik dengan biaya penyimpanan produk holding cost yang mengakibatkan jumlah order quantity menjadi lebih tinggi. Order quantity yang paling rendah terdapat pada CV. Willy Sanjaya pada produk Irawan 9001. Hal ini terjadi karena jumlah permintaan untuk produk Irawan 9001 merupakan yang paling sedikit.

6.3. Analisis Perhitungan Safety Stock