ini dilakukan dengan menggunakan data interval waktu kerusakan tiap komponen. Penentuan pola distribusi terpilih dilakukan berdasarkan nilai Index of Fit terbesar
dari jenis distribusi yang diuji. Dari hasil yang didapat yaitu komponen o-ring motor berdistribusi weibull, komponen heater berdistribusi weibull, komponen
noozle berdistribusi weibull dan komponen pressure clamp berdistribusi weibull.
6.1.4. Analisis Jadwal Perawatan Komponen
Perawatan mesin usulan adalah dengan menyusun jadwal perawatan komponen mesin yang jadwalnya didapatkan dengan melakukan pengujian pola
distribusi terhadap setiap komponen kritis lalu menghitung nilai MTTF Mean Time To Failure yang menjadi jadwal perawatan komponen. Berdasarkan
estimasi parameter yang diperoleh dari setiap pola distribusi terpilih maka didapat nilai MTTF untuk setiap komponen kritis adalah untuk komponen o-ring motor
adalah 43 hari, komponen heater adalah 31 hari, komponen noozle adalah 34 hari dan komponen pressure clamp adalah 35 hari. Artinya ialah bahwa komponen
mesin sudah harus diganti pada saat beroperasi selama 43 hari untuk komponen o- ring motor, dan selanjutnya untuk setiap komponen kritis.
6.2. Evaluasi
6.2.1. Evaluasi Komponen Mesin Kritis
Komponen o-ring motor, heater, noozle dan pressure clamp menjadi komponen kritis dalam pembahasan. Komponen ini mengalami kerusakan dengan
frekuensi paling besar pada periode Oktober 2013 – September 2015. Komponen
Universitas Sumatera Utara
mengalami kerusakan diantaranya diakibatkan karena pecah sehingga tidak bisa beroperasi kembali, terjadi keausan o-ring pada o-ring motor dan rocket ring pada
noozle serta meleleh akibat temperatur yang terlalu tinggu. Kerusakan komponen ini mengakibatkan mesin tidak bisa beroperasi dan mengakibatkan kehilangan
waktu produksi.
6.2.2. Evaluasi Jadwal Perawatan Komponen
Dengan adanya jadwal perawatan komponen mesin maka komponen mesin sudah harus diperbaiki atau pun diganti pada waktu yang telah ditentukan.
Hal ini akan menghilangkan biaya akibat kehilangan waktu produksi yang dapat ditimbulkan akibat kerusakan mesin yang tiba-tiba terjadi saat proses produksi
berlangsung. Dengan penelitian ini maka operator, komponen dan waktu perawatan dapat disusun terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan di
perusahaan. Seperti untuk komponen o-ring motor dengan nilai MTTF 43 hari, maka pada saat mesin dioperasikan selama 43 hari komponen o-ring motor sudah
harus diganti dan kebutuhan akan komponen pasti tersedia di gudang karena telah direncanakan sebelumnya.
Untuk perawatan mesin seperti pelumasan, pengencangan baut mesin, pembersihan mesin dapat dilakukan secara berkala setiap minggu sebelum
dilakukannya proses produksi oleh operator bagian maintenance. Langkah ini juga dapat menghindari agar kerusakan mesin tidak terjadi sebelum jadwal perawatan
komponen mesin yang sudah diusulkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan pada BAB VI maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mesin kritis yang menjadi prioritas pembahasan penelitian adalah mesin
injection molding yaitu mesin dengan frekuensi kerusakan terbesar selama periode Oktober 2013 – September 2015. Jenis kerusakan dari komponen
kritis mesin injection molding adalah: a.
Temperatur heater yang terlalu panas sehingga menyebabkan heater pecah serta melelehnya oil valve.
b. Terdapat kebocoran udara pada hidrolik pressure clamp yang
menyebabkan pressure clamp tidak dapat berfungsi. c.
Wear Keausan yang terjadi akibat dua permukaan yang bergesekan dalam mesin pada saat beroperasi, seperti o-ring pada o-ring motor dan
rocket ring pada noozle. Semakin lama mesin digunakan maka komponen mesin akan cepat aus.
2. Komponen mesin injection molding yang perlu dilakukan pergantian
komponen dalam periode waktu tertentu yaitu o-ring motor, heater, nozzle dan pressure clamp.
3. Pola distribusi dari komponen kritis mesin injection molding antara lain:
komponen o-ring motor berdistribusi weibull, komponen heater berdistribusi
Universitas Sumatera Utara