Logic Tree Analysis LTA Pemilihan Tindakan

5.5.6. Logic Tree Analysis LTA

Penyusunan Logic Tree Analysis LTA memiliki tujuan untuk mengklasifikasikan failure mode ke dalam beberapa kategori sehingga nantinya dapat ditentukan tingkat prioritas dalam penanganan masing-masing failure mode bsrdasarkan kategorinya. Empat hal yang penting dalam menentukan prioritas LTA, yaitu: 1. Evident, yaitu apakah operator mengetahui telah terjadi gangguan pada sistem dalam kondisi normal? 2. Safety, yaitu apakah mode kerusakan ini menyebabkan masalah keselamatan? 3. Outage, yaitu apakah mode kerusakan ini mengakibatkan seluruh atau sebagian mesin terhenti? 4. Category, yaitu pengkategorian yang diperoleh setelah menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan. Pada bagian ini komponen terbagi dalam 4 kategori, yakni: a. Kategori A Safety Problem b. Kategori B Outage Problem c. Kategori C Economic Problem d. Kategori D Hidden Failure Universitas Sumatera Utara Pada kondisi normal, apakah operator mengetahui bahwa sesuatu telah terjadi? Failure Mode Apakah mode kegagalan menyebabkan masalah keselamatan? Hidden Failure Safety Problem Apakah mode kegagalan mengakibatkan seluruh sebagian sistem terhenti? Outage Problem Kemungkinan kecil economic problem TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA A D B C Gambar 5.4. Flowchart Penyusunan LTA Logic Tree Analysis diperoleh dari hasil wawancara terhadap operator pada mesin injection molding. Hasil wawancara LTA dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Identifikasi Hasil Wawancara LTA pada PT. Neo National No. Parts Failure Mode Evident Safety Outage Category 1 O-ring Motor Motor berhenti bergerak Y T Y B 2 Cylinder Screw Ram Cylinder Screw Ram rusak T - - D 3 Heater Heater pecah Y T Y B 4 Nozzle Nozzle bocor Y T Y B 5 Oil Valve Oil valve rusak T - - D 6 Pressure Clamp Pressure Clamp rusak Y T Y B Sumber : Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

5.5.7. Pemilihan Tindakan

Pemilihan tindakan merupakan tahap terakhir dalam proses RCM. Proses ini akan menentukan tindakan yang tepat untuk mode kerusakan tertentu. Jika tugas pencegahan secara teknis tidak menguntungkan untuk dilakukan, tindakan standar yang harus dilakukan bergantung pada konsekuensi kegagalan yang terjadi. Pemilihan tindakan didasari dengan menjawab pertanyaan penuntun selection guide yang disesuaikan pada road map pemilihan tindakan yang dapat dilihat pada Gambar 5.5. Universitas Sumatera Utara Apakah umur kehandalan untuk kerusakan ini dikertahui? Apakah T.D task dapat digunakan? Tentukan T.D task Apakah C.D task dapat digunakan? TIDAK TIDAK TIDAK YA YA 1 2 3 4 YA Sebagian YA Tentukan C.D task Apakah mode kegagalan termasuk kategori D? Apakah F.F task dapat digunakan? Tentukan F.F task Apakah dari antara task ini efektif? 5 6 TIDAK TIDAK YA YA Dapatkah sebuah desain modifikasi mengeliminasi mode kegagalan dan efeknya? Tentukan T.DC.DF.F task Menerima resiko kegagalan Desain Modifikasi 7 TIDAK TIDAK YA YA Gambar 5.5. Road Map Pemilihan Tindakan Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Pemilihan Tindakan Perawatan Mesin Injection Molding PT. Neo National No. Parts Failure Mode Selection Guide Selection Task 1 2 3 4 5 6 7 1 O-ring Motor Motor berhenti bergerak Y Y T T - Y - T.D 2 Cylinder Screw Ram Cylinder Screw Ram rusak Y T T Y Y Y - F.F 3 Heater Heater pecah Y Y T T - Y - T.D 4 Nozzle Nozzle bocor Y T T T - Y - T.D 5 Oil Valve Oil valve rusak T - Y Y Y Y - F.F 6 Pressure Clamp Pressure Clamp rusak Y Y T T - Y - T.D Sumber : Pengolahan Data Pemilihan tindakan pencegahan berdasarkan hasil analisis terhadap FMEA dan LTA adalah sebagai berikut: 1. Time Directed T.D yaitu tindakan yang diambil yang lebih berfokus pada aktivitas pembersihan yang dilakukan secara berkala. Komponen yang termasuk dalam pemilihan tindakan ini adalah: a. O-ring Motor b. Heater c. Noozle d. Pressure Clamp 2. Finding Failure F.F, tindakan yang diambil dengan tujuan untuk menemukan kerusakan peralatan yang tersembunyi dengan pemeriksaan berkala. Komponen yang termasuk dalam pemilihan tindakan ini adalah: a. Cylinder Screw Ram b. Oil Valve Universitas Sumatera Utara

5.6. Pemilihan Pola Distribusi

Berdasarkan hasil analisis RCM pada mesin injection molding, maka perhitungan reliability hanya didasarkan pada komponen yang bersifat time directed TD. Komponen yang bersifat time directed adalah o-ring motor, heater, nozzle dan pressure clamp. Reliability memerlukan bentuk pola data interval kerusakan komponen yang berdistribusi normal, lognormal, eksponensial dan weibull. Pengujian pola distribusi dilakukan dengan menggunakan data interval waktu antar kerusakan tiap-tiap komponen. Pemilihan distribusi dilakukan berdasarkan nilai Index of Fit yang terbesar dengan menggunakan metode Least Square.

5.6.1. Komponen O-ring Motor

Perhitungan secara manual dilakukan dengan menghitung Index of Fit. Pemilihan pola ditribusi dilakukan dengan cara memilih Index of Fit yang terbesar. Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan distribusi kerusakan komponen O-ring Motor. 1. Distribusi Normal Langkah awal adalah menghitung nilai tengah kerusakan median rank. Nilai ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus: �� = � − 0,3 � + 0,4 �� = 1 − 0,3 11 + 0,4 = 0,0614 Universitas Sumatera Utara