mengorganisasikan, mengelompokkan dan mensintesiskan data selanjutnya memaknai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola, hubungan-
hubungan, dan memaparkan temuan-temuan dalam bentuk deskripsi naratif yang bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Analisis data kualitatif merupakan
metode untuk mendapat data yang mendalam dan suatu data yang mengandung makna dan dilakukan pada obyek yang alamiah. Metode ini menggunakan data
yang terbentuk atas suatu penilaian atau ukuran secara tidak langsung dengan kata lain yaitu kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk pernyataan dan tulisan.
F. Tinjauan Kepustakaan
1.
Pengertian Hukum Internasional
Berikut ini akan diuraikan secara panjang lebar difinisi hukum internasional dari masa kemasa sampai pada tingkat kesepakatan sebuah definisi,
yaitu sebagai berikut : Grotius pelopor terbesar hukum internasional menguraikan bahwa
hukum internasional adalah hukum yang membahas kebiasaan-kebiasaan custom yang diikuti negara pada zamanya.
6
Peraturan-peraturan hukum internasional tertentu diperluas kepada orang- perorangan dan satuan-satuan bukan negara sepanjang hak dan kewajiban mereka
berkaitan dengan masyarakat internasional dari negara-negara. Hukum internasional antara lain menetapkan aturan-aturan tentang hak-hak wilayah dari
negara berkaitan dengan darat, laut, dan ruang angkasa, perlindungan
6
J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional, Terj. Bambang Iriana, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, hal. 11.
lingkungan internasional, perdagangan dann hubungan komersial internasional, penggunaan kekerasan oleh negara, dan hukum hak asasi manusia serta hukum
humaniter.
7
Hukum internasional tidak memiliki badan legislatif internasional untuk membuat ketentuan-ketentuan yang mengatur secara langsung kehidupan
masyarakat internasional. Satu-satunya organisasi internasional yang kira-kira melakukan fungsi legislatif adalah Majelis Umum PBB. Tetapi resolusi yang
dikeluarkannya tidak mengikat kecuali yang menyangkut kehidupan organisasi internasional itu sendiri.
8
Memang ada konferensi-konferensi internasional yang diselenggarakan dalam kerangka PBB untuk membahas masalah-masalah tertentu,
tetapi tidak selalu merumuskan law-making treaties.
9
2. United Nation High Commissioner for Refugees UNHCR
Fenomena kemanusiaan khususnya pengungsi telah terjadi pasca Revolusi di Rusia serta runtuhnya kekaisaran Ottoman. Disaat itu, jutaan orang mengungsi
ke luar wilayah negara asalnya. Keberadaan mereka di luar negaranya berakibat tidak adanya lagi perlindungan hukum dari negara asalnya. Kondisi tersebut
kemudian mendorong LBB membentuk Komisaris Tinggi LBB untuk Pengungsi. Tugas utama badan tersebut untuk menetapkan status hukum dan memastikan
diberikannya perlindungan internasional kepada pengungsi. Era LBB telah merintis disusunnya instrumen internasional untuk perlindungan pengungsi.
10
7
C. de Rover, To Serve To Protect – Acuan Universal Penegakan HAM, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000, hlm. 4
8
Ibid., hlm 8
9
J.G. Starke, Op. Cit. hlm 40-44
10
Wagiman, Hukum Pengungsi Internasional, Jakarta: Sinar grafika, 2012 hlm. 136
United Nations High Commissioner for Refugees UNHCR adalah sebuah badan kemanusiaan PBB untuk urusan pengungsi yang berdiri pada 14 Desember
1950. Sebelumnya PBB juga pernah mendirikan sebuah badan kemanusiaan untuk mengatasi masalah pengungsi pada tahun 1944-1949 bernama United Nations
Relief and Rehabilitation Administration UNRRA dan dilanjutkan oleh International Refugee Organization IRO. Kedua badan tersebut didirikan pada
awal perang dunia kedua untuk membantu pengungsi Eropa yang terpencar akibat peperangan. Mulanya UNHCR adalah lembaga ad-hoc yang berdurasi tiga tahun
untuk menyelesaikan tugasnya, setelah itu akan dibubarkan. Namun pada tahun berikutnya, pada 28 Juli 1951, Konvensi PBB tentang status pengungsi dijadikan
sebuah dasar hukum dalam membantu pengungsi dan statuta dasar kerja UNHCR. UNHCR sendiri Berkantor pusat di Jenewa, Switzerland.
2. Pengungsi Pengungsi adalah sekumpulan orang yang tidak ingin tinggal kembali di
tempatnya akibat suatu hal yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka, bisa dikarenakan Bencana alam, konflik bersenjata maupun alasan alasan lain yang
dapat membuat sekumpulan orang merasa tidak nyaman berada di tempatnya, pengungsi dibagi menjadi empat bagian yaitu :
a. Pengungsi Internal
Secara global, orang-orang yang harus mengungsi dalam negeri sendiri atau Internally Displaced People IDPs telah berkembang secara luas di berbagai
bagian di dunia ini sebagai akibat bencana alam dan bencana yang disebabkan oleh manusia. Sampai saat ini, jumlah orang yang mengungsi dari negara
mereka karena bencana yang disebabkan manusia telah menjadi populasi yang besar yang menjadi perhatian UNHCR.
b. Pengungsi
Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi, menjabarkan definisi pengungsi sebagai “seseorang yang dikarenakan oleh ketakutan yang beralasan akan
penganiayaan, yang disebabkan oleh alasan an ras, agama, kebangsaan, keanggotaan kelompok sosial tertentu dan keanggotaan partai politik tertentu,
berada diluar Negara kebangsaannya dan tidak menginginkan perlindungan dari Negara teresebut. Ketika seorang pengungsi meninggalkan negara asalnya
atau tempat tinggal sebelumnya, mereka meninggalkan sebagian besar hidup, rumah, kepemilikan dan keluarganya. Pengungsi tersebut tidak dapat
dilindungi oleh negara asalnya karena mereka terpaksa meninggalkan negaranya. Karena itu, perlindungan dan bantuan kepada mereka menjadi
tanggung jawab komunitas internasional. Pengungsi dalam kriteria refugee adalah pengungsi yang meninggalkan negaranya dalam keadaan terpaksa
sehingga wajar tidak memiliki dokumen perjalanan yang lengkap. F.
Pencari Suaka Seringkali terminologi pencari suaka dan pengungsi menimbulkan
kebingungan. Seorang pencari suaka adalah seseorang yang menyebut dirinya sebagai pengungsi, namun permintaan mereka akan perlindungan belum selesai
dipertimbangkan. Seorang pencari suaka yang meminta perlindngan akan dievaluasi melalui prosedur penentuan status pengungsi RSD, yang dimulai
sejak tahap pendaftaran atau registrasi pencari suaka. Selanjutnya setelah
registrasi, UNHCR dibantu dengan penerjemah yang kompeten melakukan interview terhadap pencari suaka tersebut. Proses interview tersebut akan
melahirkan alasan-alasan yang melatar belakangi keputusan apakah status pengungsi dapat diberikan atau ditolak. Pencari suaka selanjutnya diberikan satu
buah kesempatan untuk meminta banding atas permintaannya akan perlindungan internasional yang sebelumnya ditolak.
G. Orang - orang Tanpa Kewarganegaraan
Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi, menjabarkan definisi pengungsi sebagai “seseorang yang dikarenakan oleh ketakutan yang beralasan akan
penganiayaan, yang disebabkan oleh alasan an ras, agama, kebangsaan, keanggotaan kelompok sosial tertentu dan keanggotaan partai politik tertentu,
berada diluar negara kebangsaannya dan tidak menginginkan perlindungan dari Negara teresebut. Ketika seorang pengungsi meninggalkan negara asalnya atau
tempat Seseorang yang stateless adalah seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan di negara manapun.
3. Perlindungan Pengungsi Perlindungan pengungsi merupakan suatu bentuk kepedulian internasional
dimana perlindungan ini diatur dalam konvensi tahun 1951 dan protokol 1967 yang mengatur prinsip-prinsip dan hak-hak serta kewajiban bagi pengungsi.
Pengungsi sendiri sangat membutuhkan perlindungan, dimana bentuk perlindunganya adalah segala bentuk kebutuhan hidup bagi para pengungsi.
Dalam konvensi 1951 tertera bahwa bahwa semua negara, yang mengakui sifat sosial dan kemanusiaan masalah pengungsi, akan melakukan segala tindakan di
dalam kekuasaan mereka, untuk mencegah agar masalah ini tidak menyulut ketegangan antara Negara-negara.
11
Pemberontakan Suriah 2011-2012 adalah persoalan kaum Muslimin karena para mujahid yang berperang melawan rezim Bashar di sana hakikatnya
demi kepentingan Islam. Demonstrasi publik dimulai pada tanggal 26 Januari 2011, dan berkembang menjadi pemberontakan nasional. Para pengunjuk rasa
menuntut pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad, penggulingan pemerintahannya, dan mengakhiri hampir lima dekade pemerintahan Partai Baath
dan mengganti dengan sistem Islam yang kaffah di bawah naungan Khilafah. Pemerintah Suriah mengerahkan Tentara Suriah untuk memadamkan
pemberontakan tersebut, dan beberapa kota yang terkepung. Menurut saksi, tentara yang menolak untuk menembaki warga sipil dieksekusi oleh tentara
Suriah. Pemerintah Suriah membantah laporan pembelotan, dan menyalahkan gerombolan bersenjata untuk menyebabkan masalah pada akhir
Disini terlihat bahwa setiap Negara berkewajiban melindungi pengungsi serta memberikan perlindungan bagi
pengungsi Prinsip yang diakui dalam hukum internasional adalah prinsip non refoulement, artinya negara tidak boleh mengusir pencari suaka atau pengungsi
yang masuk di wilayahnya. Prinsip ini sudah menjadi hukum kebiasaan internasional sehingga harus dilaksanakan oleh semua negara.
4. Konflik Suriah
2011 , warga
11
Konvensi 1951 Mengenai Status Pengungsi hlm.1
sipil dan tentara pembelot dibentuk unit pertempuran, yang dimulai kampanye pemberontakan melawan Tentara Suriah.
12
Para pemberontak bersatu di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah dan berjuang dengan cara yang semakin terorganisir, namun komponen sipil dari
oposisi bersenjata tidak memiliki kepemimpinan yang terorganisir. Pemberontakan memiliki nada sektarian, meskipun tidak faksi dalam konflik
tersebut telah dijelaskan sektarianisme sebagai memainkan peran utama. Pihak oposisi didominasi oleh Muslim Sunni, sedangkan angka pemerintah terkemuka
adalah Alawit Muslim Syiah
. Assad dilaporkan didukung oleh Alawi dan paling banyak adalah orang Kristen di negara ini.
5. Wilayah Turki
Republik Turki bahasa Turki
: Türkiye Cumhuriyeti disebut Türkiye bahasa Turki
: Türkiye adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia
. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung
Anatolia di
Asia Barat Daya dan daerah
Balkan di
Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan
Laut Hitam di sebelah utara;
Bulgaria di sebelah barat laut;
Yunani dan
Laut Aegea di sebelah barat;
Georgia di
timur laut; Armenia
, Azerbaijan
, dan Iran
di sebelah timur; dan Irak
dan Suriah
di tenggara; dan
Laut Mediterania di sebelah selatan.
Laut Marmara yang merupakan
bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa
dan Asia
, sehingga Turki dikenal sebagai negara
transkontinental .
13
12
Perang Saudara Suriah. Dimuat di dalam http:id.wikipedia.orgwikiPerang_saudara_Suriah
diakses pada tanggal 26 Februari 2015
13
Turki. Dimuat di dalam http:id.wikipedia.orgwikiTurki
diakses pada tanggal 27 februari 2015
Turki terletak di
Anatolia dan
Balkan , berbatasan dengan
Laut Hitam ,
antara Bulgaria
dan Georgia
, berbatasan dengan Laut Aegean
dan Laut
Mediterania , antara
Yunani dan
Suriah . Koordinat geografis terletak di: 39°00
′LU 35°00
′BTLuas negara Turki 783,562 km
2
302,535 sq mi; darat: 770,760 km
2
297,592 sq mi, laut: 9,820 km
2
3,792 sq mi. Turki membentang lebih dari 1,600 km 994 mi dari barat ke timur tapi umumnya kurang dari 800 km 497 mi
dari utara ke selatan. Total luas daratan sekitar 783,562 km
2
302,535 sq mi, dengan rincian 756,816 km
2
292,208 sq mi berada di Asia Barat
Anatolia dan
23,764 km
2
9,175 sq mi berada di Eropa Tenggara
. Anatolia bahasa Turki
: Anadolu adalah semenanjung besar dan menyerupai persegi panjang yang
terletak sebagaimana jempatan antara Eropa dan Asia. Wilayah Anatolia Turki merupakan 97 dari total wilayah negara itu. Wilayah itu juga dapat disebut asia
kecil, Asiatic Turkey atau Dataran Anatolia
.
14
Seiring dengan terjadinya konflik bersenjata di Suriah , Jumlah pengungsi Suriah telah meningkat menjadi 5,8 juta. Turki sendiri merupakan salah satu
Negara yang paling banyak di datangi oleh pengungsi Suriah. Karena letak Turki yang strategis dan Turki merupakan Negara yang damai dan dapat memberikan
perlindungan bagi pengungsi internasional. Turki merupakan Negara dalam urutan pertama yang paling banyak menampung pengungsi Suriah terdapat 1,9 juta jiwa,
termaksud 450.000 anak-anak dan 270.000 perempuan berada di Turki selebihnya pengungsi tersebut melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Lebanon,
Yordania.
14
Geografi Turki. Di muat di dalam http:id.wikipedia.orgwikiGeografi_Turki
diakses pada tanggal 27 februari 2015
G. Sistematika Penulisan