para pengungsi di dalam wilayah negara mereka, serta undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan hal itu.
6. Menjaga hubungan dekat dengan pemerintah-pemerintah dan organisasi
antar pemerintah 7.
Mengadakan kontak dengan Organisasi swasta yang menangani masalah pengungsi
8. Memberi kemudahan bagi koordinasi usaha-usaha swasta
9. UNHCR dan perwakilanya selalu siap bila Negara-negara membutuhkan
bantuan yang mungkin diperlukan dalam kaitan akses Negara-negara terhadap konvensi dan protokol termaksud penjelasan lebih jauh tentang
aksesi.
45
UNHCR dianugerahi penghargaan Nobel untuk perdamaian
tahun 1954
dan 1981
. Badan itu diberi mandat untuk memimpin dan mengkoordinasikan langkah-langkah internasional untuk melindungi pengungsi dan menyelesaikan
permasalahan pengungsi di seluruh dunia. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi hak-hak para pengungsi. Badan ini memastikan setiap pengungsi
mendapatkan hak untuk memperoleh perlindungan.
B. Sejarah United Nation High Commisioner for Refugees
Disamping tawanan perang Perang Dunia I dan masa-masa sulit sesudahnya meninggalkan 1,5 juta pengungsi dan orang-orang yang terusir dari
tempat asalnya tersebar dibanyak negara. Pada musim gugur 1921, dalam upaya mendapatkan orang yang bisa diserahi tanggung jawab dalam mengkoordinasi
45
www.unhcr.org Op.Cit diakses pada tanggal 6 maret 2015
upaya kemanusiaan, LBB mengangkat Nansen menjadi Komisaris Tinggi untuk urusan pengungsi yang pertama. Salah satu masalah yang mendasar yang dihadapi
oleh pengungsi dan orang-orang terusir dari tempat asalnya adalah, mereka tidak memiliki dokumen yang diakui secara Internasional. Jadi komisaris tinggi yang
baru memberikan “paspor Nanser”, pelopor dari konvensi dokumen perjalanan bagi pengungsi yang sekarang berlaku. Dokumen pengungsi itu memungkinkan
beribu-ribu orang kembali ketanah asalnya, atau menetap di negara-negara lain, dan merupakan awal dari sebuah langkah hukum ditingkat Internasional yang
panjang dan terus berubah dalam rangka pemberian perlindungan terhadap perlidungan terhadap pengungsi.
46
Masa-masa setelah itu, LBB membentuk berbagai organisasi dan perjanjian untuk menangani situasi kepengungsian yang baru saat situasi tersebut
muncul. LBB mendefinisikan pengungsi sebagai kelompok khusus orang-orang yang dinilai berbeda dalam keadaan bahaya apalagi mereka dikembalikan ke
negara-negara mereka.
47
Ketika menggantikan LBB pada tahun 1945, PBB mengakui sejak awal suatu kepedulian internasional, dan tugas menanggung pengungsi adalah
kepedulian internasional, dan dalam rangka penghormatan terhadap piagam PBB, masyarakat internasional yang terdiri dari negara-negara harus memikul tanggung
jawab kolektif terhadap orang-orang yang melarikan diri dari persekusi. Untuk itu, sidang majelis umum PBB yang pertama diselenggarakan pada awal 1946
menyetujui suatu resolusi yang meletakkan dasar bagi kegiatan PBB yang
46
UNHCR : 2011,
www.unchr.org
, Op.Cit diakses pada tanggal 11 Maret 2015.
47
Ibid
berkaitan dengan pemberian bantuan kepada pengungsi. Dalam resolusi itu, majelis umum menekankan bahwa pengungsi atau orang terusir yang telah
mengemukakan rasa keberatan yang sah untuk dikembalikan ke negara asalnva tidak harus tunduk pada upaya pemulangan tersebut.
48
PBB juga membentuk suatu badan baru, organisasi pengungsi internasional atau IRO, dengan mandat melindungi kelompok-kelompok
pengungsi yang telah diakui LBB, dan situ lagi kategori baru, yaitu untuk menangani sekitar 21 juta pengungsi yang tersebar di seluruh Eropa setalah
perang dunia ke 2.
49
Mula-mula tujuan utama IRO adalah repatriasi, tetapi ketegangan politik yang akhirnya mencetuskan perang dingin telah mengubah arah kebijakan
menjadi memukimkan kembali resettlement orang-orang yang mempunyai keberatan sah atas pemulangan kembali ketempat asal. Keberatan sah seperti itu
termasuk penindasan atau ketakutan terhadap persekusi karma ras, agama, kebangsaan atau pandangan politik.
50
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, IRO digantikan oleh kantor komisaris tinggi perserikatan bangsa-bangsa untuk urusan pengungsi atau
UNHCR pada tahun 1951. Mukadimah yang disetujui resolusi majelis umum PBB pada Desember 1950 menjabarkan tanggung jawab UNHCR, yang paling penting
adalah memberikan perlindungan internasional clan mengupayakan solusi permanen terhadap masalah pengungsi.
51
48
Ibid
49
Ibid
50
Resolusi Majelis Umum, 12 Februari 1946
51
UNHCR.org Op.Cit diakses pada tanggal 11 Maret 2015
UNHCR didirikan pada tanggal 14 Desember
1950 , bertujuan untuk
melindungi dan memberikan bantuan kepada pengungsi berdasarkan permintaan sebuah pemerintahan atau
PBB kemudian untuk mendampingi para pengungsi
tersebut dalam proses pemindahan tempat menetap mereka ke tempat yang baru. Pada saat pembentukannya, aspek materi dan bantuan kemanusian bagi pengungsi
dianggap sebagai tanggung jawab pemerintah yang memberikan suaka. Tetapi, karena banyak dari pengungsi besar-besaran akhir-akhir ini terjadi dinegara
kurang maju, UNHCR memperoleh peran tambahan yakni memberikan bantuan materi bagi pengungsi, orang yang kembali ke negara asal, dan sebagai contoh
khusus, orang yang terusir dari kampung halaman. Pada tahun 1956, UNHCR mengalami keadaan darurat terbesarnya yang
pertama, dimana jumlah pengungsi mengalami peledakan dikarenakan Soviet yang menghancurkan Revolusi Hongaria. Segala teori yang menyebutkan bahwa
UNHCR tidak dibutuhkan, tidak lagi mengemuka. Pada tahun 1960-an, dekolonisasi Afrika menyebabkan krisis pengungsi dalam jumlah terbesar dalam
benua tersebut hingga membutuhkan intervensi UNHCR. Selama dua dekade berikutnya UNHCR membantu mengatasi pergerakan manusia di Asia dan Latin
Amerika. Pada akhir abad, terdapat permasalahan pengungsi baru di Afrika, menjadikan adanya siklus yang berulang dan membawa gelombang pengungsi
baru di Eropa menyusul serangkaian perang di daerah Balkan. Pada awal abad 21, UNHCR telah membantu berbagai krisis pengungsi
terbesar di Afrika seperti di Republik Demokrat Kongo dan Somalia, serta di Asia, terutama dalam permasalahan pengungsi di Afghanistan yang berlangsung
selama 30 tahun. Pada saat yang sama, UNHCR diminta untuk menggunakan keahliannya untuk mengatasi permasalahan pengungsi internal yang disebabkan
oleh konflik. Disamping itu, peran UNHCR juga meluas hingga menangani bantuan bagi orang – orang tanpa kewarganegaraan, sebuah kelompok orang yang
berjumlah jutaan namun tidak kasat mata, sementara mereka menghadapi bahaya kehilangan hak-hak dasarnya karena tidak memiliki kewarganegaraan. Di
beberapa bagian dunia seperti Afrika dan Amerika Latin, mandat awal UNHCR yang ditetapkan pada tahun 1951 telah diperkuat dengan adanya perjanjian
tentang instrumen hukum regional. UNHCR mengatakan jumlah pengungsi di seluruh dunia kini sudah
melampaui angka 50 juta jiwa Hingga akhir 2013, UNHCR mencatat sedikitnya 51,2 juta orang terpaksa meninggalkan kediamannya akibat konflik. Jumlah ini
meningkat hingga enam juta jiwa dibanding tahun sebelumnya. Dalam laporan tahunan yang dirilis bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia, UNHCR
menyebut perang Suriah memberikan kontribusi terbesar membengkaknya jumlah pengungsi. Sejak perang Suriah pecah pada Maret 2011, sebanyak 2,5 juta orang
pergi meninggalkan Suriah dan 6,5 juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal namun masih berada di wilayah Suriah. Konflik di Republik Afrika Tengah dan
Sudan Selatan ikut memicu pertambahan jumlah pengungsi dunia.
52
Terus bertambahnya jumlah pengungsi, memberikan implikasi luar biasa terhadap penyediaan dana bantuan dan menempatkan negara-negara yang berada
52
UNHCR: Pengungsi di Seluruh Dunia Lampaui 50 Juta Jiwa dimuat di dalam http:internasional.kompas.comread201406201525327UNHCR.Pengungsi.di.Seluruh.Dunia.L
ampaui.50.Juta.Jiwa diakses pada tanggal 11 Maret 2015
di garis depan krisis pengungsi semakin tertekan. Selama lima tahun terakhir, tambah UNHCR, jumlah pengungsi yang berada di luar negaranya bertambah
sebanyak 6,3 juta orang. Jumlah itu tidak termasuk lima juta warga Palestina yang dibiayai terpisah oleh PBB.
Populasi pengungsi yang berada di bawah tanggung jawab UNHCR sebagian besar berasal dari Afganistan, Suriah dan Somalia. Jumlah pengungsi
ketiga negara itu jika digabung mencapai separuh dari jumlah pengungsi di seluruh dunia.Sementara itu, Pakistan, Iran dan Lebanon menjadi tiga negara yang
paling banyak menerima pengungsi. Sedangkan kawasan yang paling banya memiliki populasi pengungsi adalah Asia dan Pasifik dengan jumlah 3,5 juta jiwa.
Pada tahun 1954, UNHCR memenangkan penghargaan Nobel Peace atas kerja besarnya membantu pengungsi di Europe. Mandatnya kemudian diperluas
hingga akhir dekade. Lebih dari 25 tahun kemudian, UNHCR menerima penghargaan pada tahun 1981 atas kontribusinya yang berupa bantuan global bagi
para pengungsi dengan kutipan yang menggarisbawahi hambatan politik yang harus dihadapi UNHCR. Dari jumlah Negara anggota sebanyak 34 staff pada saat
awal berdirinya, saat ini UNHCR telah memiliki 7,190 staff nasional dan internasional, termasuk 702 orang yang bekerja di kantor pusat di Geneva.
UNHCR bekerja di 123 negara, dengan staff yang berbasis di 124 lokasi utama, seperti di daerah dan kantor cabang, dan 272 sub-kantor dan kantor lapangan yang
seringkali berada di daerah terpencil.
C. Hak-Hak Pengungsi dalam Konflik Bersenjata atau Perang