Latar Belakang Kewenangan United Nation High Commisioner For Refugees (Unhcr) Dalam Perlindungan Pengungsi Konflik Suriah Di Wilayah Turki

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia internasional pengungsi telah dikenal sejak lama dimana pengungsi merupakan sekumpulan kelompok orang yang meninggalkan negara atau tempatnya akibat rasa takut dan rasa tidak nyaman yang mengancam keselamatan mereka. Pengungsi adalah persoalan klasik yang sering timbul dalam sejarah peradaban umat manusia. Seperti terjadinya bencana alam dan pengungsi yang diakibatkan konflik bersenjata yang terjadi di negara atau tempatnya, serta adanya rasa takut yang mengancam keselamatan mereka. Pengungsi yang melintasi batas negara dan masuk dalam suatu wilayah yang memiliki kedaulatan memang pantas mendapat perhatian sebab merupakan persoalan universal Pada awalnya perpindahan penduduk secara domestik hanyalah sebuah persoalan domestik suatu negara tetapi seiring dengan banyaknya negara yang menaruh perhatian terhadap persoalan ini sehingga kemudian menjadi persoalan bersama. Ketika seorang pengungsi meninggalkan negara asalnya atau tempat tinggal sebelumnya, mereka meninggalkan sebagian besar hidup, rumah, kepemilikan dan keluarganya. Permasalahan ini menimbulkan problematika salah satunya nasib orang-orang tersebut. Bagaimana mereka mampu bertahan dalam kondisi yang sulit, bagaimana mereka mengusahakan kehidupan yang lebih baik untuk mereka sendiri dan keturunanya sebab Pengungsi tersebut tidak dapat dilindungi oleh negara asalnya karena mereka terpaksa meninggalkan negaranya. 1 Karena itu, perlindungan dan bantuan kepada mereka menjadi tanggung jawab komunitas internasional. 1 PBB memperingatkan bahwa masalah pengungsi kini kian kompleks. Konflik lama yang tak kunjung tuntas membuat para pengungsi tak bisa kembali Kerjasama antar negara penting untuk mengatasi masalah pengungsi, terutama jika terjadi perpindahan massal yang mendadak menyeberangi perbatasan negara. Gerakan internasional bisa mengurangi beban yang ditanggung negara-negara perbatasan secara signifikan, upaya yang dilakukan dapat berupa penyelesaian krisis politik di negara asal pengungsi, bantuan dan keuangan serta materi kepada negara-negara pemberi suaka untuk membantu pengungsi. Perwujudan kepedulian Internasional dimulai pada tahun 1951 dimana diadakannya suatu Konvensi Internasional mengenai status pengungsi dan pada tahun 1967 diadakanya konvensi internasional juga mengenai status pengungsi. Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa selanjutnya disebut PBB mencatat, sekitar 15,4 juta orang dipaksa mengungsi meninggalkan negara mereka. Sementara 27 juta orang tercatat dipaksa mengungsi di dalam negara mereka sendiri. PBB mencatat bahwa sebagian besar pengungsi ada di negara- negara miskin. PBB mencatat sepertiga pengungsi dunia berasal dari Afghanistan. Jumlah pengungsi terbesar berikutnya berasal dari Irak, Somalia, Kongo dan Sudan. Laporan itu juga mengungkapkan bahwa empat dari lima pengungsi di dunia tinggal di negara miskin seperti Pakistan, Iran dan Suriah. 1 UNHCR : Pengungsi. Sebagaimana dimuat di dalam http:www.unhcr.or.ididsiapa- yang-kami-bantupengungsi diakses pada tanggal 18 Februari 2015 ke kampung halamannya. Sementara konflik baru menimbulkan gelombang pengungsi baru. 2 United Nations High Commissioner for Refugees UNHCR hadir sebagai lembaga internasional yang dibawahi oleh PBB untuk mengatasi permasalahan pengungsi. UNHCR dibentuk pada Desember 1950, yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan Konvensi Pengungsi 1951, yang dikukuhkan kembali pada 2001. Sejak didirikan, UNHCR telah membantu lebih dari 50 juta pengungsi dengan memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, Dalam perjalanan sejarah kemudian dikenal adanya organisasi internasional yang dibentuk oleh PBB. Sebelumnya lembaga yang khusus menangani pengungsi bernama IRO The International Refugees Organization dan setelah beberapakali mengalami masa fluktuasi sampai akhirnya lembaga yang paling eksis adalah lembaga terakhir yang dibentuk dengan nama United Nations High Commisioner for Refugee selanjutnya disebut UNHCR di bentuk berdasarkan resolusi Majelis Umum PBB No. 428 V, dan keberadaannya diakui sejak bulan Januari 1951. Awal pembentukan UNHCR adalah untuk masa tiga tahun yaitu dari 1 Januari 1951 namun masa kerja itu diperpanjang sampai dengan 31 Desember 1953. Tetapi karena lembaga ini dipandang punya kapabilitas dalam menangani pengungsi maka beberapa waktu berikutnya masa kerjanya diperpanjang. 2 Pengungsi Dunia Capai Jumlah Tertinggi dalam 15 tahun Terakhir.Sebagaimana di muat di dalam http:www.dw.depengungsi-dunia-capai-jumlah-tertinggi-dalam-15-tahun- terakhira-15272110 diakses pada tanggal 24 Februari 2015 penampungan, dan bantuan medis, dan lembaga ini dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1954 dan 1981. 3 Beberapa kasus permohonan pengungsi yang pernah ditangani oleh UNHCR diantaranya yaitu pengungsi asal Irak di Amerika pada tahun 2003 pengungsi asal Afrika, Timur Tengah, dan Asia di Perancis pada tahun 1990, serta pengungsi asal Afrika yang datang ke Belanda, Yunani, dan Italia. Untuk kasus di Indonesia, UNHCR pertama kali menangani kedatangan pengungsi asal Vietnam dan Kamboja yang melarikan diri ke negara-negara di Asia Tenggara dengan menggunakan perahu. Manusia pengungsi asal Vietnam ini kemudian lebih dikenal dengan sebutan manusia perahu. Jumlah manusia perahu yang semakin meningkat mendorong PBB untuk menyelenggarakan Konferensi Internasional di Jenewa pada bulan Juli 1979. 4 Dalam melaksanakan tugasnya, UNHCR berpedoman kepada mandat yang diberikan oleh Majelis Umum PBB dan Economic and Social Council ECOSOC. Dalam Statuta UNHCR tahun 1951 menyebutkan tentang fungsi utama UNHCR adalah “Memberikan perlindungan internasional dan mencari solusi permanen untuk masalah pengungsi dengan membantu pemerintah untuk memfasilitasi pemulangan sukarela para pengungsi tersebut, atau asimilasi mereka dalam komunitas-komunitas nasional baru”. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut UNHCR kemudian melakukan koordinasi, membuat penghubung dengan pemerintah-pemerintah, Badan khusus PBB, LSM dan organisasi-organisasi antar pemerintah untuk UNHCR mencari solusi permanen terhadap beragam masalah 3 Richard W. Mansbach dan Kirsten L. Rafperty, Pengantar Politik Global, Bandung:Nusa Media, 2012, hlm. 748. 4 Wagiman, Hukum Pengungsi Internasional, Jakarta:Sinar Grafika, 2012,hlm.167 yang dihadapi oleh para pengungsi sebagi bentuk kepedulian internasional terhadap pengungsi Internasional. Berdasarkan uraian diatas makan penulis melakukan penelitian dengan judul “ Kewenangan United Nation High Comissioner for Refugees UNHCR dalam Perlindungan Konflik Suriah di Wilayah Turki “

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Upaya United Nations High Commissioner For Refugees (UNHCR) dalam menangani pengungsi Suriah di Lebanon Tahun 2011-2013

1 29 111

Peranan united nation high commissioner for refugees (UNHCR) dalam menangani masalah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia 2008-2011

2 27 134

Peranan united nation high commissioner for refugees (UNHCR) dalam menangani masalah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia 2008-2011

1 24 134

PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 3 9

SKRIPSI PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 2 13

PENDAHULUAN PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 5 21

PENUTUP PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 2 5

BAB II PENGATURAN PENGUNGSI INTERNASIONAL DALAM HUKUM INTERNASIONAL A. Pengertian Pengungsi 1. Pengertian Secara Umum - Kewenangan United Nation High Commisioner For Refugees (Unhcr) Dalam Perlindungan Pengungsi Konflik Suriah Di Wilayah Turki

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kewenangan United Nation High Commisioner For Refugees (Unhcr) Dalam Perlindungan Pengungsi Konflik Suriah Di Wilayah Turki

0 0 18

LEMBAR PENGESAHAN KEWENANGAN UNITED NATION HIGH COMMISIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM PERLINDUNGAN PENGUNGSI KONFLIK SURIAH DI WILAYAH TURKI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 0 9