BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa informasi sebagai berikut.
1. Berdasarkan Uji-F diketahui bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan dan keunggulan bersaing secara serempak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan usaha rumah makan minang di kota Medan pada wilayah sekitaran kampus USU.
2. Berdasarkan Uji-t variabel pengetahuan kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, variabel
keungulan bersaing tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha rumah makan minang di kota Medan pada wilayah sekitaran kampus USU.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan R
2
menunjukkan bahwa hubungan antar pengetahuan kewirausahaandan keunggulan bersaing
memiliki hubungan yangcukup erat terhadap keberhasilan usaha rumah makan minang di kota Medan pada wilayah sekitaran kampus USU.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian ini maka berikut ini adalah saran dari peneliti:
1. Perlunya pemahaman yang lebih mendalam terhadap usaha yang dijalankan dan pengetahuan tambahan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggankonsumen
2. Para pemilik rumah makan minang diharapkan dalam menghadapi persaingan harus meningkatkan keunggulan bersaing pada usahanya agar mampu
bertahan dan tetap dapat tumbuh dan berkembang dalam menghadapi persaingan bisnis.
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel lain yang berkaitan erat secara teori terhadap keberhasilan usaha, serta ruang lingkup penelitian
diperluas.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoris 2.1.1 Kewirausahaan
Menurut Suryana 2013:14 kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang
inovatif demi terciptanya peluang. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang
ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal baik sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang Hendro, 2011: 31.
Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi Sudaryono, 2010:1.
Enam hakikat penting kewirausahaan: a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
b. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Universitas Sumatera Utara
c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan atau usaha. d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan
mengembangkan usaha. e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
bermanfaat serta bernilai lebih. f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan jasa sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen Sudaryono dkk, 2011:41.
2.1.1.1 Pengetahuan kewirausahaan
Menurut Kasmir 2009:43 pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang
wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan
tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, menurut Suryana 2003:4 memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak
disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.2 Dimensi Pengetahuan kewirausahaan
Dimensi keberhasilan usaha adalah : 1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasukidirintis dan lingkungan
usaha yang ada. 2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri. 4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis Suryana, 2006:4.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan
pengalaman usaha Suryana, 2006:88. Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi
dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha
baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu
mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya Saban, 2013:46. Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:
a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan atau ditekuni.
b. Imagination, memiliki imajinasi, ide dan perspektf serta tidak mengandalkan kesuksesan masa lalu.
Universitas Sumatera Utara
c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.
d. Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi. e. Foresight, berpandangan jauh kedepan.
f. Communication skill, kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain Sudaryono dkk , 2011:64
Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu: a. Knowing your business, harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan
dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankan. b. Knowing the basic business management, mengetahui dasar- dasar
pengelolaan bisnis seperti merancang usaha mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk memperhitungkan, memprediksi,
mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan usaha. c. Having the proper attitude , memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukannnya. d. Having adequate capital, memiliki modal yang cukup, tidak hanya berbentuk
materi, tetapi uga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha.
e. Managing finances effectively, mampu mengatur mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat,
serta mengendalikan secara akurat. f. Managing time effectively, mampu mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menhitung, dan menepati waktu sesuai kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
g. Managing people, mampu merencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakkan memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
h. Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan kepada pelanggan dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan
bermanfaat. i. Knowing to compete, mengetahui strategicara bersaing. Wirausaha harus
dapatmelakukan Analisis SWOT terhadap usahanya sendiri dan pesaing j. Copyng with regulations and paperwork, membuat aturanpedoman yang jelas
tersurat, tidak tersirat Saban, 2013:46 .
2.1.1.3 Manfaat kewirausahan
Menurut Zimmerer dalam Sudaryono, 2011:37 merumuskan manfaat kewirausahaan sebagai berikut :
1. Memberi peluang melakukan perubahan. Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat
menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.
2. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya . Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan sering kali
membosankan, kurang menantang, dan tidak ada daya tarik. 3. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausaha, keuntungan berwirausaha merupakan sumber motivasi yang penting bagi seorang
untuk membuat usaha sendiri. 4. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya. 5. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan
rasa senang dalam mengerjakannya Sudaryono, 2011:37
2.1.1.4 Prinsip kewirausahaan
Prinsip-prinsip kewirausahaan disempurnakan menjadi 13 antara lain: a. Mulailah dan jangan takut gagal.
Jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. b. Lakukan dengan penuh semangat.
Penghargaan terbesar bagi wirausaha bukanlah tujuannya, melainkan lebih pada proses dan atau perjalanannya.
c. Kreatif dan inovatif Kreativitas dan inovatif adalah modal utama bagi seorang wirausaha. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti berkreativitas dan berinovasi dalam segala hal. d. Sabar, tekun, tabah.
Sabar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
e. Optimis. Optimis dapat memotivasi kesadaran kita, sehingga apapun yang kita lakukan
optimis bahwa usaha yang kita jalankan akan sukses. f.
Bertindak dengan penuh perhitungan, utamanya dalam mengambil risiko. Memperhitungkan dengan baik sebelum memutuskan, terutam untuk yang
memiliki resiko tinggi. g. Pantang menyerah.
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus digunakan kapan pun waktunya.
h. Ambisius. Wirausaha harus punya ambisi yang besar , apa pum jenis usaha yang
dijalani. i.
Peka terhadap pasar. Prinsip peka terhadap pasardapat membaca peluang pasar adalah prinsip
mutlak yang harus dimiliki wirausaha, baik itu pasar local, regional, maupun internasional.
j. Berbisnis dengan standar etika .
Yang harus diperhatikan adalah apakah standart etika kita sesuai dengan etika dimana kita berwirausaha.
k. Mandiri. Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari
ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentinganusaha kita.
Universitas Sumatera Utara
l. Jujur.
Jujur kepada pemasok, dan pelanggan, juga kepada seluruh pemangku, kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan.
m. Peduli terhadap lingkungan Pengusaha harus peduli terhadap lingkunganya, turut serta menjaga
kelestarian lingkungan tempat usahanya Sudaryono, 2011 : 52.
2.1.1.5 Karakteristik Sukses Wirausaha Tabel 2.1 Karakteristik usaha
Karakteristik Sukses Ciri Sukses yang Menonjol
Pengendalian diri. Mereka ingin dapat mengendalikan
semua usaha yang mereka lakukan. Mengusahakan
terselesaikannya urusan. Mereka menyukai aktifitas yang
menunjukkan kemajuan berorientasi pada tujuan.
Mengarahkan diri sendiri. Mereka memotovasi diri sendiri
dengan suatu hasrat yang tingggi untuk berhasil.
Mengelola dengan sasaran. Mereka cepat memahami rincia tugas
yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran.
Penganalisis kesempatan Mereka akan menganalisis semua
pilihan untuk memastikan kesuksesannya dan meminimalkan
resiko.
Pengendali pribadi. Mereka mengenali pentingnya
kehidupan pribadi terhadap hidup bisnisnya.
Pemikir kreatif. Mereka akan selalu mencari cara yang
lebih baim dalam melakukan suatu usaha.
Pemecah masalah. Mereka akan selalu melihat pilihan-
pilihan untuk memecahkan suatu masalah yang menghadang.
Pemikir objektif Mereka tidak takut utuk mengakui jika
melakukan kekeliruan.
Sumber : Saiman 2009
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang dilihat dari
pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat Saiman, 2009:124.
Keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam pasar. Strategi
yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus agar perusahaan dapat terus menjadi pemimpin pasar Prakosa,2005:53.
Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa
perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa Barney,2010:9. Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor yang
diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding penawaran kompetitor Kotler et al, 2005:461.
Keunggulan bersaing diharapkan mampu untuk mencapai laba sesuai rencana, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta
melanjutkan kelangsungan hidup suatu usaha Saiman,2014:128. Untuk mempertahakan kelangsungan hidupnya dari situasi persaingan
yang tidak dinginkan seperti berikut ini : 1. Banyaknya usaha yang bersaing
2. Ukuran serupa dari usaha yang bersaing
Universitas Sumatera Utara
3. Kapabilitas yang serupa dari usaha yang bersaing 4. Penurunan permintaan produk industri
5. Turunnya harga produk jasa di industri 6. Ketika konsumen dapat beralih merek dengan mudah
7. Ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi 8. Ketika hambatan untuk memasuki pasar rendah
9. Ketika biaya tetap tinggi di antara perusahaan yang bersaing 10. Saat produk dapat dihancurkan
11. Ketika saingan memiliki kelebihan kapasitas 12. Ketika permintaan konsumen turun
13. Ketika saingan memiliki kelebihan persediaan 14. Ketika saingan menjual produk jasa serupa, dan
15. KetIka merger menjadi hal umum di industri David, 2011:108.
2.1.2.1 Dimensi keunggulan keuggulan bersaing
Dimensi keunggulan bersaing adalah : 1. Keunikan produk
Adalah keunikan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan perusahaan sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran.
Sebagai subuah terobosan yang dihasilkan perusahan dalam meluangkan hasil ide-ide atau gagasan sehingga menciptakan sesuatu yang berbeda atau unik
dari yang lain pesaing sehingga mampu memiliki daya tarik bagi pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2. Kualitas produk Adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan. Pintar
dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas atau lebih dibandingkan pesaing.
3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga yang mampu bersaing di pasaran. Dengan terciptanya suatu
produk yang unik dan berkualitas, perusahaan harus bias menyesuaikan harga supaya harga tersebut sesuai dengan daya beli pelanggan terjangkau dalam
kata lain tidak membebankan pelanggan Dewi, 2006 : 27
2.1.2.2 Syarat-syarat strategi keunggulan bersaing
Syarat-syarat strategis untuk mencapai keunggulan bersaing mencakup kemampuan merumuskan strategi bauran pemasaran 4P yang meliputi:
a. Strategi produk Berkaitan dengan produk secara utuh atau keseluruhan mulai darimana,
kualitas, manfaat, spesifikasi, bentuk, isi, pembungkus, dan atribut produk lainya.intinya, produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen dengan tepat untuk jangka panjang, baik produk yang berupa fisik maupun jasa.
b. Strategi harga Setelah strategi produk tercapai, selanjutnya adalah menetapkan strategi
harga-harga adalah sejumlah nilai dapat diukur dengan uang yang harus
Universitas Sumatera Utara
dibayar oleh konsumen untuk membeli atau menikmati produk dan jasa tersebut.
c. Strategi tempat dan distribusi Adalah cara perusahaan menyalurkan produk dari tempatnya sampai ketangan
konsumen akhir secara efisien dan efektif, sehingga tidak mengganggu strategi harga.
d. Strategi promosi Mencakup usaha mempromoikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.3. Keberhasilan usaha 2.1.3.1 Pengertian keberhasilan usaha
Noor 2007:397 mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis
dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis.
Menurut Ranto 2007:20 keberhasilan berwirausaha tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi
kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa
membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun
kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik
Universitas Sumatera Utara
maka nilai berusahanya jelas lebih berharga dari pada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
Menurut Primiana 2009:49 mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya
tujuan organisasi.
2.1.3.2 Faktor-faktor keberhasilan usaha
Faktor-faktor keberhasilan usaha menurut Suryana, 2006:67: 1. Kemampuan dan kemauan.
Orang yang memiliki kemampuan dan kemauan merupakan orang yang akan menjadi wirausaha yang sukses, tetapi orang yang hanya memiliki kemauan
saja tetapi tidak memiliki kemampuan tidak akan menjadi seorang wirausaha yang sukses.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras Memiliki tekad yang kuat dan mau bekerja keras merupakan orang yang akan
berhasil dalam menjalankan usahanya, tetapi orang yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi
tidak memiliki tekad yang kuat tidak akan menjadi wirausaha yang sukses. 3. Mengenal peluang yang sudah ada dan berusaha meraihnya ketika ada
kesempatan.
2.1.3.3 Dimensi Keberhasilan Usaha
Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor 2007:397 adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. LabaProfitability Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara
pendapatan dengan biaya. 2. Produktivitas
Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya
menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.
3. Daya Saing Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut
perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi
pesaing. 4. Kompetensi
Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat
menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman. 5. Terbangunnya citra baik
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada
dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok,
pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM
BadanPusat Statistik BPS mengelompokkan UMKM berdasarkan jumlah tenaga kerja. Usaha yang memiliki 1-4 orang tenaga kerja dikelompokkan sebagai
usaha mikro, 5-19 orang tenaga kerja sebagai usaha kecil 20-99 orang tenaga kerja sebagai usaha menengah dan bila mencapai 100 orang tenaga kerja atau lebihh
digolongkan sebagai usaha besar Wismiarsi, 2008:6. Sementara menurut Kementrian Koperasi dan UKM menyebutkan, bahwa usaha
kecil adalah milik Warga Negara Indonesia baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan
mempunyai omzet atau nilai output penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri sendiri.
1. Kriteria – Kriteria UMKM Berdasarkan Pasal 6 beserta penjelasannya, pada UU No.20 Tahun 2008 tentang
UMKM, Kriteria UMKM, antara lain: 1.Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 tiga ratus juta rupiah
2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 lima ratus juta
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 tiga ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta rupiah.
3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut : a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 lima ratus juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000sepuluh miliar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000 lima
puluh miliar rupiah Saiman, 2009 : 9.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul
Variabel penelitian Hasil Penelitian
Revina Septika, 2015
Pengaruh Modal, Lokasi
dan Pengetahuan
yang mendorong
Keberhasilan Usaha Mobil
Data Internet Di Sepanjang
Jl. Dr Mansyur Medan
Modal X
1
, Lokasi X
2
, Pengetahuan X
3
, Keberhasilan Usaha Y
Modal berpengaruh secara positif dan
tidak signifikan terhadap
Keberhasilan Usaha; Lokasi
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Keberhasilan
Usaha; Pengetahuan
berpengaruh secara negatif dan tidak
signifikan terhadap Keberhasilan
Usaha Mobil Data Internet di Jl.
Dr.Mansyur Medan
Cynthia Vanessa
Djodjobo dan Hendra N.
Tawas 2014
Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan, Inovasi Produk
dan Keunggulan
Bersaing terhadap
Kinerja Pemasaran
Usaha Nasi Kuning di Kota
Manado Orientasi
kewirausahaanX
1
, Inovasi Produk X
2
, Keunggulan
Bersaing X
3
, Kinerja
PemasaranY Orientasi
kewirausahaan dan inovasi produk
secara simultan berpengaruh positif
terhadap keunggulan
bersaing pada usaha nasi kuning
di Manado
Rizki Pamungkas,
2014 Faktor-Faktor
yang mempengaruhi
Keberhasilan Karakteristik
Kewirausahaan X
1
, Lokasi Usaha X
2
, Kemampuan Karakteristik
kewirausahaan berpengaruh
signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
Usaha Pemegang
Saham Waralaba studi
kasus pada waralaba
makanan dan minuman lokal
di Kota Semarang
Manajerial X
3
, Keberhasilan Usaha
Y keberhasilan usaha;
lokasi usaha berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan usaha;
Kemampuan manajerial
berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
Lies Indriyati 2013
Analisis faktor yang
berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha mikro
dan kecil. Modal kerja X
1
, Skill X
2
, Lokasi X
3
, Keberhasilan usaha Y
Secara simultan ketiga faktor
tersebut juga terbukti
berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha mikro dan kecil di
wilayah Semarang Barat dengan
tingkat adjusted R2 sebesar 0,348 atau
34,8
Sarwono Nursito dan
Arif Julianto Sri Nugroho,
2013 Analisis
Pengaruh Interaksi
Pengetahuan Kewirausahaan
dan Efikasi Diri Terhadap
Intensi Kewirausahaan
Studi kasus pada
mahasiswa- mahasiswa di
beberapa Pergurusn
Tinggi Swasta di Surakarta
Pengetahuan Kewirausahaan
X
1
, Efikasi Diri X
2
, Intensi Kewirausahaan Y
Hasil yang didapat menunjukkan
bahwa nilaikoefisien
pengetahuan kewirausahaan
adalah0,376, t=4,530 dengan
signifikan 0,001. Sedangkan nilai
koefisien efikasi diri adalah 0,425,
t=4,832 dengan signifikan 0,001.
Hal ini menunjukkan
bahwa pengetahuan kewirausahaan dan
efikasi diri berpengaruh secara
positif dan
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap Intensi
Kewirausahaan
Andi wijayanto,
2010 Pengaruh
Karakteristik Wirausahawan
Terhadap Tingkat
Keberhasilan Usaha pada
Sentra Usaha Kecil
Pengasapan Ikan Di
Krobokan Semarang
Kecakapan Pribadi X
1
, Kecakapan Sosial
X
2
, Keberhasilan
UsahY Kecakapan Pribadi
dan Kecakapan Sosial terhadap
variabel Keberhasilan
Usaha diperoleh nilai
Fhitung sebesar 16,643. Nilai
Fhitung 16,643 lebih besar
dibandingkan dengan nilai Ftabel
2,59 atau berada dalam daerah
penolakan Ho. Dengan demikian
Ha diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Kecakapan
Pribadi X
1
dan Kecakapan Sosial X
2
secara simultan memiliki
pengaruh signifikan terhadap
variabel Keberhasilan
Usaha
2.3 Kerangka Konseptual