Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan

101 gaji yang diterima, gaji yang diberikan sesuai dengan hasil kerja pegawai, dan merasa puas dengan gaji yang diterima. Dalam hal ini mayoritas responden menjawab “sesuai” untuk instansi menyesuaikan antara beban kerja dan gaji yang diberikan sebanyak 23 orang atau 77, mayoritas responden menjawab “sesuai” untuk gaji yang diberikan sesuai hasil kerja karyawan sebanyak 26 orang atau 87, dan mayoritas responden menjawab “puas” untuk gaji yang diperoleh karyawan pada saat ini sebanyak 24 orang atau 80.

5.3 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan

untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara penerapan budaya organisasi X dengan semangat kerja karyawan Y, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan penerapan budaya organisasi X terhadap semangat kerja karyawan Y, maka digunakan rumus koefisien determinan. 1. Koefisien Korelasi Product Moment Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara budaya organisasi terhadap semangat kerja di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun, maka digunakan rumus product moment. Dimana diketahui bahwa : Universitas Sumatera Utara 102 ∑x : 2978 ∑xy : 150610 ∑y 2 : 76761 ∑y : 1513 ∑x 2 : 285770 N : 30 Maka : n ∑xy – ∑x∑y r = √{n∑x 2 – ∑x 2 }{n ∑y 2 – ∑y 2 } 30.150610 – 29781513 r = √{30.285770 – 2978 2 }.{30.76761 – 1513 2 } 4518300 – 4505714 r = √8573100 – 8468484.2302830 – 2289169 12586 r = √104616 . 13661 12586 r = √1429159176 r = 0,632 Hasil perhitungan korelasi tersebut sebesar 0.632 bernilai positif, dari hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif r = + hal ini berarti ada hubungan antara budaya organisasi terhadap semangat kerja karyawan pada Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun. Dengan hasil perhitungan yang positif mengartikan bahwa kenaikan variable yang satu akan diikuti dengan kenaikan variable lainnya dan kedua variable memiliki hubungan positif. Hubungan yang psitif tersebut memberikan Universitas Sumatera Utara 103 kesimpulan bahwa semakin baik budaya organisasi yang ada maka semakin tinggi semangat kerja karyawan pada Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun. Dari perhitungan korelasi diatas dapat diperoleh r hitung 0,632 bila dibandingkan dengan nilai r tabel untuk n=100 dan kesalahan 5 maka r tabel = 0,367. Dengan demikian korelasi 0,432 itu signifikan. Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan penafsiran interpretasi angka seperti pada tabel di bawah ini : Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2009 : 148 Melalui interpretasi diatas diketahui bahwa tingkat budaya organisasi terhadap semangat kerja karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun berada pada kategori sedang. Dari hasil rxy sebesar 0,632 maka menurut interpretasi diatas menunjukkan adanya korelasi antara budaya orgnisasi terhadap semangat kerja karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun. Universitas Sumatera Utara 104

2. Koefisien Determinan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi variable X terhadap semangat kerja karyawan variable Y dapat dihitung dengan rumus koefisien determinan, yaitu dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi r yang didapat lalu dikalikan 100. Dengan nilai r sebesar 0.632, maka perhitungannya sebagai berikut: D = r xy 2 x 100 D = 0,632 2 x 100 D = 39,942 Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap semangat kerja karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun adalah sebesar 39,942 dan selebihnya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 105 BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 30 91

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong (Studi pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun)

1 24 117

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT KEBUN BALIMBINGAN.

0 3 25

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 8

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 8

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 1

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 26

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 6

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 1