51
4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian
4.2.1 Jawaban Responden Tentang Budaya Organisasi Variabel X
Untuk mengukur variabel budaya organisasi digunakan 10 indikator yang kemusian diubah menjadi 25 pertanyaan. Pada setiap pertanyaan terdapat 5 pilihan
jawaban, dimana responden diharuskan memilih satu pilihan jawaban yang sudah disediakan.
Berikut ini disajikan data jawaban responden berdasarkan keseluruhan pertanyaan mengenai Budaya Organisasi Variabel X berdasarkan kuisioner yang
telah disebarkan:
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Merasa Bebas
Berinisiatif Sendiri Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Bebas 1
3 Bebas
26 88
Cukup Bebas 1
3 Kurang Bebas
1 3
Tidak Bebas 1
3 Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Inisiatif individu adalah tingkat tanggung jawab, kebebasan atau
indepedensi yang mempunyai setiap individu dalam mengemukakan pendapat.
Universitas Sumatera Utara
52 Dengan deberikan kebebasan tersebut, organisasi memberikan setiap individu
untuk berkreasi dalam pelaksanaan tugas. Dengan adanya kebebasan organisasi mendorong karyawan untuk meningkatkan semangatnya dalam bekerja.
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa jawaban dari responden tentang apakah para karyawan merasa bebas untuk berinifiatif sendiri adalah
bebas. Hal itu dapat dilihat dengan jawaban responden yang telah menjawab bebas sebanyak 26 orang 88.
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Pendapat Karyawan Dapat
diterima diperusahaan Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 8
27 Sering
7 23
Kadang-kadang 12
40 Jarang
2 7
Tidak Pernah 1
3 Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pendapat para karyawan dalam
perusahaan kadang-kadang diterima dalam perusahaan tersebut. Hal tersebut terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “kadang-kadang”
Universitas Sumatera Utara
53 sebanyak 12 orang 40, “selalu” sebanyak 8 orang 27, “sering” sebanyak 7
orang 23, dan di ikuti “jarang” dan “tidak pernah” sebanyak 2 dan 1 orang. Dapat dilihat dengan dapatnya diterima pendapat karyawan di perusahaan
merupakan salah satu sikap dimana karyawan di kasih kebebasan dalam mengeluarkan pendapat seperti yang diuraikan pada table 4.6 diatas, yang mana
dikatakan karyawan merasa bebas berinisiatif. apabila pendapat karyawan diterima, karyawan merasa dianggap penting dan ikut berperan dalam kemajuan
perusahaan, jadi karyawan akan lebih semangat bekerja dan mengeluarkan pendapat-pendapat berikutnya yang dia miliki.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Menunggu
Perintah Dari Atasan dalam Pelaksanaan Tugas Keterangan
Frekuensi Persentase
Tidak Pernah 4
13 Jarang
5 17
Kadang-kadang 6
20 Sering
5 17
Selalu 10
33 Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016
Universitas Sumatera Utara
54 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan selalu menunggu perintah
dari atasan dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang mayoritas responde menjawab “selalu” 10 orang 33 serta “kadang-
kadang” sebanyak 6 orang 20.
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Diberi
Kesempatan Melakukan Pekerjaan Yang Tingkat Kesulitannya Tinggi Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 1
3 Sering
3 10
Kadang-kadang 11
37 Jarang
10 33
Tidak Pernah 5
17 Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa instansi kurang memberikan
kesempatan kepada para pegawai untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya tinggi. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang
menjawab “kadang-kadang” 11 orang 37 serta “jarang” 10 orang 33. Hal itu terlihat dari table 4.7 diatas, yang mana karyawan selalu menunggu
perintah dari atasan dalam melaksanakan tugas. Karna karyawan kurang diberi kesempatan dalam melakukan pekerjaan yang tingkat kesilitannya lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Berani
Mengambil resiko Keterangan
Frekuansi Persentase
Sangat Berani 1
3 Berani
24 80
Ragu-ragu Kurang Berani
2 7
Tidak Berani 3
10 Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan berani mengambil resiko
terhadap apa yang mereka lakukan. Ini membuktikan bahwa karyawan dapat bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Hal itu terlihat dari
jawaban mayoritas responden yang menjawab “ berani” sebanyak 24 orang 80. Walaupun karyawan kurang diberi kesempatan dalam melakukan
pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, tapi karyawan berani mengambil resiko yang ada dalam pekerjaan yang mereka lakukan. Apabila karyawan berani
mengambil resiko atas pekerjaan yang mereka lakukan, berarti karyawan punya rasa tanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Dan siap menerima
sanksi dari apa yang telah mereka perbuat.
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Jika Terjadi Masalah, Apakah
Atasan Memberikan Bantuan Kepada Karyawan Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 21
70 Sering
5 17
Kadang-kadang 4
13 Jarang
Tidak Pernah Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa pihak atasan mau memberikan
bantuan kepada para karyawan jika timbul masalah. Dengan adanya perhatian yang diberikan atasan terhadap bawahan dalam hal pekerjaan meningkatkan
semangat semangat kerja mereka akan meningkat. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “selalu” sebanyak 21 orang 70 dan
“sering” sebanyak 5 orang 17. Apabila atasan memberikan bantuan kepada karyawan berarti atasan
peduli terhadap kerja karyawannya, dan karyawan merasa senang atas bantuan- bantuan yang diberikan atasan. Apabila terjadi masalah itu berarti karna karyawan
berani mengabil resiko atas pekerjaan yang dia lakukan, seperti halnya yang diuraikan pada table 4.9 diatas.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Pedoman Kerja Sudah
Dirumuskan Dengan Jelas Dalam Tupoksi Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangan Jelas 7
23 Jelas
21 70
Ragu-ragu 2
7 Kurang Jelas
Tidak Jelas Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa pedoman kerja sudah
dirumuskan dan jelas adanya. Dengan adanya pedoman kerja, karyawan bisa memahami tugas dan fungsinya dalam organisasinya. Hal ini dapat meningkatkan
semangat kerja karyawan sebab, masing-masing karyawan sudah mengerti apa tugas pokok dan fungsinya dalam organisasi tersebut. Hal itu terlihat dari jawaban
mayoritas responden yang menjawab “jelas” sebanyak 21 orang 70.
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Memahami
Sasaran dan Harapan Dalam Tupoksi Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Memahami 4
13 Memahami
26 87
Ragu-ragu Kurang Memahami
Tidak Memahami Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa responden mamahami sasaran
dan harapan yang terdapat dalam tupoksi. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yag mejawab “memahami” sebanyak 26 orang 87, sebanyak 4
orang 13 mengatakan “sangat memahami” sedangkan ragu-ragu, kurang memahami, dan tidak memahami 0.
Kemampuan karyawan untuk memahami dan mengerti apa sasaran dan harapan yang terdapat dalam tugas pokok dan fungsi dapat meningkatakan
semangat kerja karyawan, sebab karyawan tidak perlu mencari tau apa yang harus dilakukan dan itu bisa menghabiskan waktu tanpa menghasilkan sesuatu,
sebaliknya jika karyawan sudah mengerti dan memahami makna baik maka akan melakukan apa yang sudah ditugaskan kepada meraka dengan segera. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
59 dapat menghemat waktu yang disediakan serta hasil yang diinginkan tercapai
dengan tepat waktu.
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Mengerti
Tentang Visi dan Misi Perusahaan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Mengerti 7
23 Mengerti
23 77
Ragu-ragu Kurang Mengerti
Tidak Mengerti Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan mengerti dengan visi dan
misi perusahaan. Dengan hal itu berarti karyawan dapat memahami apa tujuan dari perusahaannya tersebut.hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden
dengan jawaban “mengerti” sebanyak 23 orang 77. Dengan memahami visi dan misi perusahan berarti karyawan mengerti
tentang sasaran dan harapan dalam perusahaan tersebut. Seperti halnya yang sudah diuraikan pada table 4.12 yang mana dikatakan karyawan sudah memahami
sasaran dan harapan yang ada diperusahaan.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Perusahaan Mampu
Menyatukan Unit-unit Secara Terkoordinasi Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Mampu 6
20 Mampu
22 73
Cukup Mampu Kurang Mampu
2 7
Tidak Mampu Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa instansi ini mampu menyatukan
unit-unit kerja yang ada untuk bekerja sama dan secara terkoordinasi. Suatu pekerjaan yang apabila dilakukan secara bersama-sama dan terkoordinasi maka
akan hasil yang dicapai akan efektif dan efesien. Jadi, dengan adanya kerjasama dan terkoordinasi mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik. Hal
itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “mampu” sebanyak 22 orang 73, dan yang menjawab “sangat mampu” sebanyak 6 orang 20,
sedangkan yang menjawab kurang mampu sebanyak 2 orang 7. Penulis dapat melihat mampunya perusahaan menyatukan unit-unit secara terkoordinasi tidak
lepas dari rasa rasa kerja sama antara atasan dengan karyawan, sehingga peraturan-peraturan dari perusahaan dapat dijalankan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Ada Kekompakan Antara
karyawan Dengan Karyawan Lainnya Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Ada 6
20 Ada
23 77
Kadang-kadang 1
3 Kurang Ada
Tidak Ada Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2015 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa ada kekompakan antara
karyawan dengan karyawan lainnya. Apabila ada kekompakan antara karyawan dengan karyawan lainnya maka karyawan itu akan merasa nyaman bekerja di
kantor tersebut. Hal ini dapat dilihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “ada” sebanyak 23 orang 77, dan 6 orang20 menjawab “sangat
ada”. Apabila ada kekompakan antara karyawan dengan karyawan lainnya maka
hubungan antara karyawan akan berjalan baik, sehingga mereka dalam bekerja menjadi lebih semangat dan pekerjaan yang mereka kerjakan akan menjadi lebih
baik lagi.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Atasan Memberikan
Bantuan Dan Dukungan Dalam Bekerja Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Sering 12
40 Sering
13 44
Kadang-kadang 4
13 Jarang
1 3
Tidak Pernah Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa atasan sering memberikan
bantuan dan dukungan kepada karyawan dalam bekerja, apabila atasan sering memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja maka karyawan yang bekerja
di kantor itu akan lebih semangat lagi dalam menyelesaikan pekerjaannnya. Hal ini terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “sering” sebanyak
13 orang 44 dan menjawab “sangat sering” sebanyak 12 orang 40. Apabila ada bantuan dan dukungan dari atasan dalam bekerja, karyawan
akan merasa diperdulikan oleh atasan, dan merasa terbantu atas bantuan yang diberikan atasan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Apa bila ada dukungan dari
atasan untuk karyawan maka karyawan akan menjadi lebih semangat lagi dalam melakukan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Atasan Menyampaikan
Arahannya Dengan Baik Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Baik 9
30 Baik
21 70
Cukup Baik Kurang Baik
Tidak Baik Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa atasan menyampaikan
arahannya dengan baik kepada karyawannya. Apa bila arahan yang diberikan atasan disampaikan dengan baik maka para karyawan juga dapat menerima arahan
itu dengan baik pula. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “baik” sebanyak 21 orang 70 dan menyatakan “sangat baik”
sebanyak 9 orang 30.
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Arahan Dari Atasan Bisa
Diterima Dengan Baik Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Bisa 2
7 Bisa
28 93
Ragu-ragu Kurang bias
Tidak Bisa Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa arahan yang diberikan atasan
dapat di terima dengan baik oleh para karyawan. Hal ini terjadi karna atasan juga menyampaikan arahannya dengan baik kedapa karyawannya. Hal itu terlihat dari
jawaban mayoritas responden yang menjawab “bisa” sebanyak 28 orang93. Penyampaian arahan yang baik yang telah diuraikan pada table 4.17 diatas,
sangat berpengaruh pada bisa atau tidaknya arahan itu diterima oleh karyawan. Apa bila penyampaian arahan itu disampaikan dengan baik maka arahan itu juga
akan di terima dengan baik oleh karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Perusahaan Sudah
Merumuskan Aturan-aturan Yang Baku Keterangan
Frekuensi Persentase
Sudah dan Sangat Jelas 2 7
Sudah dan Jelas 21
70 Sudah dan Cukup jelas
7 23
Sudah kurang jelas Tidak Jelas
Jumlah 30
100 Sumber: Penelitian Lapangan 2016
Aturan dibuat untuk mengontrol dan mengendalikan pegawai dalam bertindak dan bersikap dengan baik di dalam organisasi. Dengan adanya aturan
diharapkan pegawai menghormati dan menjalankan dengan baik. Tabel diatas menunjukkan bahwa aturan-aturan untuk mengendalikan dan mengawasi pegawai
sudah ditetapkan dan jelas. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “sudah dan jelas” sebanyak 21 orang 70.
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Peraturan Diperusahaan
Dapat Diterima Karyawan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Bisa 3
10 Bisa
25 83
Ragragu Kurang Bisa
2 3
Tidak Bisa Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan dapat menerima
peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan oleh instansi. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “bisa” sebanyak 25 orang 83
dan menjawab “sangat bisa” sebanyak 3 orang 10. Dengan bisanya diterima atauran-aturan yang ada di perusahaan oleh
karyawan berarti karyawan dapat menjalankan peraturan tersebut. Hal itu tidak lepas pada sudah jelasnya peraturan-peraturan tersebut, sehingga dapat diterima
karyawan seperti halnya pada table 4.19 diatas.
Universitas Sumatera Utara
67
Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Peraturan Yang Sudah
Diterapkan Dapat Dijalankan Dengan Baik Oleh Karyawan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Bisa 2
7 Bisa
28 93
Ragu-ragu Kurang Bisa
Tidak Bisa Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa peraturan yang sudah
diterapkan dapat dijalankan dengan baik oleh karyawan. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “ bisa” sebanyak 28 orang 93
dan menjawab “ sangat bisa” 2 orang 7. Apabila karyawan sudah dapat menerima peraturan-peraturan tersebut
yang terlihat pada table 4.20, berarti karyawan juga sudah bisa menjalakan peraturan-peraturan tersebut dengan baik. Disini penulis melihat langsung
peraturan yang baru saja diterapkan perusahaan dan dapat dijalankan karyawan dengan baik, yaitu karyawan diwajibkan isi absen daftar hadir pukul 06.30. yang
mana sebelumnya karyawan datang pukul 08.00 atau 07.30 lalu isi absen. Dan peraturan itu dijalankan setiap hari oleh karyawan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Menyadari
Bagian Dari Instansi Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Menyadari 12
40 Menyadari
17 57
Cukup Menyadari 1
3 Kurang Menyadari
Tidak Menyadari Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa setiap karyawan menyadari
akan dirinya adalah bagian dari instansi tersebut. Dengan adanya rasa menyadari diri sebagai bagian dari satu organisasi, karyawan akan memberikan tanggung
jawab yang besar terhadap organisasi tersebut. Jika rasa tanggung jawab sudah tumbuh dalam diri masing-masing karyawan maka hasil kerjanya akan bagus. Hal
itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “menyadari” sebanyak 17 orang 57.
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Perusahaan Ada Terjadi
Konflik Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu Sering
2 7
Kadang-kadang 6
20 Jarang
9 30
Tidak Pernah 13
43 Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Konflik dapat menyebabkan hubungan antar individu di suatu organisasi
renggang. Jika hal itu dibiarkan maka pola komunikasi yang terjadi akan buruk. Jika pola komunikasi buruk maka hal itu akan dapat mempengaruhi semangat
kerja karyawan. Sebisa mungkin konflik harus dihindari tetapi jika tidal dapat dihindari diperlukan manajemen konflik yang baik oleh pihak atasan. Sehingga
konflik dalam arti negative dapat diolah menjadi sumberdaya yang bersifat positif. Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa di instansi ini tidak pernah terjadi
konflik. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “tidak pernah” sebanyak 13 orang 43 dan menjawab “jarang” sebanyak 9 orang 30.
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Perusahaan Mencari Solusi
Apabila Terjadi Konflik Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 7
23 Sering
22 74
Kadang-kadang Jarang
1 3
Tidak Pernah Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa instansi tersebut sering
berusaha mencari solusi terhadap konflik yang terjadi. Sebab, jika konflik dibiarkan berlarut-larut tanpa ada tindakan yang memastikan konflik tersebut
selesai bisa menimbulkan ketegangan dalam lingkungan kerja. Jika lingkungan tegang dan tidak kondusif maka semangat kerja menurun. Untuk itu diharapkan
dalam setiap organisasi untuk dapat mengelola konflikmenjadi suatu sumber daya yang menguntungkan. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang
menjawab “sering” sebanyak 22 orang 74.
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Beda Pendapat Dengan
Atasan Merupakan Sesuatu Yang Bahaya Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak setuju 7
23 Tidak Setuju
22 74
Kadang-kadang Setuju
1 3
Sangat Setuju Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Jika perbedaan pendapat dengan atasan berbahaya maka situasi dalam
oeganisasi tidak kondusif. Sebab pegawai harus menuruti apa yang diperintahkan atasan. Dan jika hanya pendapat atasan yang berlaku akan terjadi penyalahan
wewenang. Tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan tidak setuju jika pendapat yang berbeda dengan atasan itu sangat berbahaya. Hal itu terlihat dari jawaban
mayoritas responden yang menjawab “tidak setuju” sebanyak 22 orang 74. Penrbedaan pendapat dengan atasan merupakan konflik yang terjadi dalam
perusahaan, tapi pada table diatas karyawan mengatakan bahwa perbedaan pendapat dengan atasan merupakan bukan sesuatu yang berbahaya, karna pada
table 4.24 sudah dijelaskan bahwa apabila terjadi konflik dalam perusahaan maka perusahaan itu akan mencaro solusi dari masalah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
72
Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Komunikasi antara
Karyawan dengan Atasan dan Karyawan Lainnya Berjalan Dengan Baik Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Baik 13
43 Baik
15 50
Cukup Baik 2
7 Kurang Baik
Tidak Baik Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa komunikasi antara karyawan
dengan atasan dan karyawan lainnya berjalan dengan baik. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “baik” sebanyak 15 orang 50
yang menjawab “ sangat baik” sebanyak 13 orang 43 dan yang menjawab “cukup baik” sebanyak 2 orang 7.
Disini penulis melihat langsung komunikasi yang terjalin antar karyawan memang berjalan dengan baik. Penulis melihat adanya kekompakan dan
komunikasi antar karyawan dan atasan. Tidaka da kecanggungan mereka antar karyawan dan karyawan dengan atasan.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Komunikasi Informal
Sering Terjadi antara Karyawan Dengan Atasan dan Karyawan Lainnya Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 11
37 Sering
13 43
Kadang-kadang 6
20 Jarang
Tidak Pernah Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa komunikasi informal yang
terjadi di instansi sering terjadi. Dan dari pengamatan penulis hal tersebut dapat meningkatkan semangat kerja karyawan dalam bekerja, mungkin hal itu
dikarenakan para karyawan merasa iklim dalam organisasi itu tidak kaku dengan menggunakan komunikasi informal. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas
responden yang menjawab “sering” sebanyak 13 orang 43, dan menjawab “selalu” sebanyak 11 orang 37.
Seperti contoh dari yang penulis lihat adanya komunikasi yang terjadi antara karyawan yang satu dengan karyawan satunya lagi, yang dimana mereka
membahas perihal diluar lingkup pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
74
Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Setiap Kebijakan Yang
Diambil Perusahaan Selalu Disosialisasikan Kepada Karyawan Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 21
70 Sering
8 27
Kadang-kadang 1
3 Jarang
Tidak Pernah Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Tabel diatas menunjukkan bahwa instansi ini selalu mensosialisasikan
kebijakan yang diambil kepada para karyawan, sehingga tercipta komunikasi yang baik antara karyawan sehingga karyawan dapat mempersiapkan dan
menyesuaikan diri terhadap kebijakan tersebut. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “selalu” sebanyak 21 orang 70, dan
menjawab “sering” sebanyak 8 orang 27.
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Perusahhan Memberikan
Perhatian Setiap Saran Yang Diberikan Karyawan Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 9
30 Sering
11 37
Kadang-kdang 10
33 Jarang
Tidak Pernah Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa instansi memperhatikan saran
dan kritik dari para karyawan sebagai bahan masukan bagi instansi tersebut untuk menjadi lebih baik lagi. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang
menjawab “sering” sebanyak 11 orang 37.
4.2.2 Jawaban Responden Tentang Semangat Kerja Karyawan Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi
Kab.Simalungun
Untuk mengukur variabel semangat kerja digunakan 4 indikator yang kemudian diubah menjadi 12 pertanyaan. Pada setiap pertanyaan terdapat 5
pilihan jawaban, dimana responden diharuskan memilih satu pilihan jawaban yang disediakan.
Universitas Sumatera Utara
76 Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan
pertanyaan mengenai semangat kerja karyawan variabel Y berdasarkan kuisioner yang disebarkan:
Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Beban Tugas Yang
Diberikan Sesuai Dengan Kemempuan Karyawan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Sesuai 3
10 Sesuai
25 83
Ragu-ragu Kurang Sesuai
2 7
Tidak sesuai Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa beban tugas yang diberikan
kepada karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “sesuai” sebanyak 25
orang 83, menyatakan “sangat sesuai” 3 orang 10 dan menyatakan “kurang sesuai” 2 orang 7.
Universitas Sumatera Utara
77
Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Merasa Senang
Atas Pekerjaan yang Diberikan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Senang 7
23 Senang
22 74
Cukup Senang 1
3 Kurang Senang
Tidak Senang Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan merasa senang
dengan pekerjaaan yang diberikan perusahaan kepadanya. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “senang” sebanyak 22 orang 74
dan menyatakan “sangat senang” 7 orang 23 Apabila karyawan merasa senang atas beban tugas yang diberikan
padanya, berarti karyawan itu merasa mampu atas beban tugas yang diberikan kepadanya. Seperti halnya pada table 4.30 yang diuraikan diatas.
Universitas Sumatera Utara
78
Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Mampu
Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Mampu 4
13 Mampu
25 84
Cukup Mampu Kurang Mampu
1 3
Tidak Mampu Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan merasa mampu
menyelesaikan tugas pekerjaan yang diberikan perusahaan. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “mampu” sebanyak 25 orang 84
dan mengatakan “sangat mampu” sebanyak 4 orang 13. Faktor penyebab karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan kepadanya karna dia merasa beban yang diberikan sesuai dengan kemampuannya seperti pada table 4.30. dan mamerasa senang atas pekerjaan yang
diberikan kepadanya seperti yang telah diuraikan pada table 4.31 di atas.
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bagaimana Tingkat Kehadiran
Karyawan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Disiplin 1
3 Disiplin
28 94
Biasa Saja Kurang Disiplin
1 3
Tidak Disiplin Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data diatas menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di instansi ini
sudah disiplin. Kedisiplinan atau tingkat kehadiran harus diutamakan dalam bekerja karna dari situ dapat dinilai bagaimana cirri diri kita sebenarnya. Hal itu
terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “disiplin” sebanyak 28 orang 94.
Apabila karyawan bisa disiplin terutama dalam hal kehadiran, itu merupak poin terpenting dalam pekerjaan. Karna dari situ dapat dilihat bagai mana
sebenarnya kita bekerja dalam perusahaan tersebut. Apabila tingkat kedisiplinan baik apalagi dalam hal kehadiran dapat dikatakan semangat dia dalam bekerja
baik pula.
Universitas Sumatera Utara
80
Tabel 4.34 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Selalu
Mengutamakan Ketepatan Waktu Dalam Bekerja Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 26
87 Biasa Saja
4 13
Jarang Sangat Jarang
Tidak Tahu Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan pada instansi ini
selalu mengutamakan ketepatan waktu dalam bekerja, apa bila karyawan selalu mengutamakan ketepatan waktu dalam bekerja berarti karyawan tersebut
mempunyai semangat kerja. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “selalu” sebanyak 26 orang 87.
Ketepatan waktu sangat diutamakan di perusahaan mana pun, karna itu merupakan peraturan yang utama harus di patuhi oleh karyawan dalam bekerja.
Dalam hal ini penulis melihat perusahaan khususnya Kantor PDM sangat mengutamakan ketepatan waktu dalam bekerja. Dengan dibuatnya peraturan
pukul 06.30 diwajibkan bagi karyawan untuk isi absen. Lewat dari jam 06.30 karyawan dianggap tidak hadir.
Universitas Sumatera Utara
81
Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Atasan Memperhatikan
Tingkat Kehadiran Karyawan Setiap Hari Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 23
77 Hampir Selalu
6 20
Jarang 1
3 Sangat Jarang
Tidak Pernah Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data diaatas menunjukkan bahwa atasan selalu memperhatikan
tingkat kehadiran karyawannya setiap hari. Apabila atasan memperhatikan tingkat kehadiran karyawan setiap hari itu berarti atasan perduli pada karyawannya. Hal
itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “selalu” sebanyak 23 orang 77.
Atasan yang baik adalah atasan yang selalau memperhatikan tingkah laku karyawannya, khususnya dalam hal ini tingkat kehadiran, apabila atasan
memperhatikan tingkat kehadiran karyawannya maka dapat dikatakan atasan itu perduli terhadap kedisiplinan karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
82
Tabel 4.36 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Mendapatkan
Jaminan Keamanan Keterangan
Frekuensi Persentase
Selalu 28
93 Jarang
2 7
Sangat Jarang Tidak Pernah
Tidak Tahu Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari tabel data diataas menunjukkan karyawan selalu mendapat jaminan
keamanan dalam bekerja, apabila ada jaminan keamanan dalam bekerja maka karyawan tidak merasa khawatir tentang keamanan dan karyawan menjadi
nyaman dalam bekerja. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “selalu” sebanyak 28 orang 93.
Jaminan keamanan dalam hal ini adalah dengan jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan pada karyawan yang bvekerja diperusahaan tersebut.
Bahkan jaminan itu tidak hanya untuk karyawan yang bekerja itu saja, tapi keluarga seperti istri dan anak apabila masih dalam tanggungan juga
mendapatkan jaminan kesehatan tersebut. Tapi jaminan ini hanya berlaku untuk karyawan laki-laki saja, apabila karyawan perempuan hanya bisa menanggung
dirinya sendiri tapi untuk keluarganya tidak bisa.
Universitas Sumatera Utara
83
Tabel 4.37 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Mendapatkann
Jaminan Kehidupan Setelah Bekerja Diperusahaan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Menjamin 9
30 Menjamin
20 67
Ragu-ragu 1
3 Kurang Menjamin
Tidak Menjamin Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan sangat merasa
terjamin kehidupannya setelah bekerja di instansi tersebut. Apabila perusahaan dapat menjamin kehidupan karyawan menjadi lebih baik maka karyawan akan
menjadi semangat dalam bekerja. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “menjamin” sebanyak 20 orang 67.
Dapat dikatakan menjamin kehidupan setelah bekerja di instansi perusahann ini karna selain gaji yang diberikan sesuai dengan posisinya,
karyawan juga mendapat bonus setiap tahunnya, dan uang THR yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk para karyawan yang bekerja di instansi perusahaan ini.
Dengan adanya bonus yang diberikan setiap tahunnya bukan hanya menjamin kehidupan karyawan juga dapat meningkatkan semangat kerja karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
84
Tabel 4.38 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Merasa Nyaman
Bekerja Diperusahaan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Nyaman 6
20 Nyaman
23 77
Ragu-ragu Kurang Nyaman
1 3
Tidak Nyaman Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diaatas menunjukkan bahwa karyawan sudah merasa
nyaman bekerja di instansi tersebut. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “nyaman” sebanyak 23 orang 77 dan menyatakan
“sangat nyaman” sebanyak 6 orang 20. Rasa nyaman tidak lepas dari rasa kesenangan karyawan bekerja pada
instansi perusahaan tersebut. Karyawan nyaman bekerja di instansi perusahaan tersebut juga di karenakan factor mereka merasa menjadap jaminan keamanan dan
jaminan kehidupan setelah bekerja di perusahaan instansi tersebut. Seperti halnya yang di uraikan pada table 4.36 dan table 4.37 diatas.
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 4.39 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Perusahhan Menyesuaikan
Beban Kerja Dengan Gaji Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Sesuai 2
7 Sesuai
23 77
Ragu-ragu Kurang sesuai
4 13
Tidak Sesuai 1
3 Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa instansi sudah menyesuaikan
antara beban kerja dengan gaji yang di dapat karyawan. Apa bila beban kerja tinggi sedangkan gaji rendah dapat mengakibatka turunnya semangat kerja
karyawan. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “sesuai” sebanyak 23 orang 77.
Gaji merupaka hal yang paling mempengaruhi semangat kerja karyawan, karna tidak di pungkiri karyawan bekerja untuk mendapatkan uang gaji. Jadi
apabila perusahaan menyesuaikan antara beban kerja dengan gaji yang diterima karyawan maka karyawan akan merasa semangat dal;am bekerja serta merasa mau
meningkatkan lagi kinerjanya agar gaji yang diterimanya lebih besat lagi.
Universitas Sumatera Utara
86
Tabel 4.40 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Gaji Yang Diberikan Sesuai
Dengan Kerja Karyawan Keterangan
Frekuensi Persentase
Sangat Sesuai 1
3 Sesuai
26 87
Ragu-ragu Kurang Sesuai
3 10
Tidak Sesuai Jumlah
303 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa gaji yang diberikan perusahaan
sesuai dengan hasil kerja karyawan. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “sesuai” sebanyak 26 orang 87.
Hasil kerja karyawan akan mempengaruhi gaji karyawan juga, apabila hasilnya bagus maka gaji yang karyawan terima akan sesuai dengan pekerjaannya,
dan apabila karyawan menghasilkan pekerjaan yang buruk maka perusahaan akan mempertimbangkan lagi gajinya dan kemungkinan perusahaan akan meberikan
gaji yang kecil.
Universitas Sumatera Utara
87
Tabel 4.41 Distribusi Jawaban Responden Tentang Apakah Karyawan Merasa Puas
Dengan Gaji Yang Diberikan Karyawan
Frekuensi Persentase
Sangat Puas 1
3 Puas
24 80
Ragu-ragu Kurang Puas
5 17
Tidak Puas Jumlah
30 100
Sumber: Penelitian Lapangan 2016 Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan merasa puas atas gaji
yang mereka peroleh. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab “puas” sebanyak 24 orang 80.
Karyawan merasa puas dengan gaji yang diberikan perusahaan karna mereka juga merasa sudah mampu melakakukan pekerjaan yang diberikan
perusahaan dengan baik, jadi mereka merasa sudah pantas mendapkan gaji tersebut, seperti halnya pada table 4.40 diatas yang mengatakan bahwa gaji yang
diterima sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Universitas Sumatera Utara
88
4.3 Rekapitulasi Data