124
B. Saran
Dalam penelitian ini, penulis juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadapa penelitian ini antara lain:
1. Saran Bagi Perusahaan
PT. Surya Madistrindo sebaiknya terus berusaha meningkatkan semangat pegawai dalam bentuk berbagai dukungan yang tentunya sesuai dengan
ketentuan perusahaan. Dengan harapan mampu turut meningkatkan kinerja pegawai agak lebih dapat bekerja seefektif dan seefisien mungkin dalam
mancapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2.
Saran Bagi Peneliti Selanjutnya Karena pengaruh faktor lain terhadap peningkatan kinerja pegawai PT.
Surya Madistrindo Regional Office Medan yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini masih relatif besar, maka disarankan untuk selanjutnya
mengidentifikasi dan meneliti faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi peningkatan kinerja pegawai.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel-variabel lain
dengan indikator-indikator yang lebih relevan sehingga hasil penelitian yang diharapkan dapat lebih mendekati keadaan yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB II METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik
dengan membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh yang sesuai dengan penjelasan Arikunto 1998:5. Adapun metode korelasional adalah metode
penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan mengetahui sejauh mana variabel yang satu memiliki
hubungan sebab-akibat dengan variabel lain.
B. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data sebagai bahan penelitian ini, maka penulis akan melakukan penelitian di PT. Surya Madistrindo Regional Office Medan yang
beralamat di Jalan Yos Sudarso Km 7,8 Tj. Mulia, Medan Deli, Kota Medan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono 2008:117 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan defenisi tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
41
adalah seluruh karyawan PT. Surya Madistrindo Regional Office Medan yang berjumlah 344 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010:73. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan non probability sampling. Menurut Sugiyono 2010:84, adalah:
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling
sistematis, kuota, accidental, purposive, jenuh, snowball. Karena teknik sampling atau penarikan sampel yang digunakan adalah non
probability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang sama untuk dipilih menjadi sampel, untuk itu pengambilan sampel ini penulis menggunakan metode sampling accidental.
Menurut Sugiyono 2008:85 sampling accidental adalah: Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data. Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, maka digunakan rumus
Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90 yaitu sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
42
� = �
�. �
2
+ 1 Keterangan:
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
d
2
= Presisi yang ditetapkan Berdasarkan data yang ada maka penelitian ini memerlukan sampel sebanyak:
� = 344
3440,1
2
+ 1 =
344 3,44 + 1
= 344
4,44 = 77,47 = 77 orang
Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas dengan menggunakan teknik sampling incidental
dari jumlah populasi sebanyak 344 orang, maka yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 77 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data- data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Universitas Sumatera Utara
43
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen:
a Wawancara, adalah teknik pengumpulan data dengan sebuah percakapan
antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab.
b Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternative jawaban yang tersedia dalam bentuk angket kepada responden.
c Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian
dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapai data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan
dengan topik penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi dari bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk
mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen:
a Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,
karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
b Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta
Universitas Sumatera Utara
44
sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.
E. Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan
adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden. Adapun format jawaban dari kuesioner menurut skala ordinal
memiliki lima alternatif jawaban. Tiap alternatif diberi skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut:
1. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5
2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4
3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3
4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2
5. Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing- masing alternatif terlebih dahulu skala ordinal ditransformasikan menjadi skala
interval, dengan cara sebagai berikut : 1.
Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan. 2.
Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi.
Universitas Sumatera Utara
45
4. Menentukan nilai frekuensi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor. 5.
Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
6. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
mengguna- kan tabel tinggi densitas. 7.
Menentukan nilai skala NS dengan menggunakan rumus: ������� �� ����� ����� − �������� �� ����� �����
���� ����� ����� ����� − ���� ����� ����� ����� 8.
Menentukan nilai transformasi dengan rumus: � = �� − [1 + �� ���]
Perubahan skala ordinal menjadi skala interval ini telah dirancang kedalam suatu program yang disebut Metode Successive Interval MSI oleh Drs. Rasudyn
Ginting, MSi untuk membantu mahasiswa dalam hal pengolahan data dalam hal penelitian.
F. Teknik Analisis Data