BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Kepuasan Konsumen
a. Definisi Kepuasan Konsumen
Banyak pakar memberikan definisi mengenai kepuasan konsumen. Tjiptono dan Chandra 2005: 195 menyatakan bahwa
kepuasan adalah upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Tse dan Wilton dalam Tjiptono dan Chandra 2005: 197
menyatakan, bahwa kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respons konsumen pada evaluasi persepsi terhadap perbedaan antara
ekspektasi awal atau standar kinerja tertentu dan kinerja aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah konsumsi produk.
Kotler 2003: 36, mengemukakan pengertian kepuasan konsumen sebagai: perasaan seseorang yang merupakan akibat dari
perbandingan performance produk yang diterima dengan yang diharapkannya. Pengertian tersebut menyatakan bahwa kepuasan
konsumen adalah respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan dengan kinerja aktual produk setelah
pemakaian. Menurut Tjiptono 1997: 24, kepuasan atau ketidakpuasan
konsumen adalah respon konsumen terhadap evolusi ketidaksesuaian
8
disinformation yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan. Pada persaingan yang semakin
ketat ini, semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga hal ini menyebabkan
setiap badan usaha harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Organisasi dapat mengetahui
kepuasan dari para konsumen melalui umpan balik yang diberikan oleh konsumen kepada organisasi tersebut sehingga dapat menjadi masukan
bagi keperluan pengembangan dan implementasi serta peningkatan kepuasan konsumen, dari sini dapat diketahui pada saat konsumen
komplain. Hal ini merupakan peluang bagi organisasi, dengan adanya komplain tersebut organisasi dapat memperbaiki dan meningkatkan
layanan, sehingga dapat memuaskan konsumen yang belum puas.
b. Mengukur Kepuasan Pelanggan