Hipotesis Pertama Hipotesis Kedua Hipotesis Ketiga

65 Dari hasil uji analisis variansi H 0B diterima, ini berarti peserta didik dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika rendah. Dari hasil uji analisis variansi H 0AB diterima, ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembalajaran yang digunakan dan kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik pada kompetensi SPLDV.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama

Dari hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh F a = 26,46 3,84 = F tabel . F a terletak didaerah kritik maka H A ditolak berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar peserta didik pada kompetensi SPLDV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada model pembelajaran Langsung. Berdasarkan rataan marginal pada peserta didik yang diberi model pembelajaran kooperatif STAD adalah 80,7200 sedangkan pada peserta didik yang diberi model pembelajaran Langsung adalah 86,6533 sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar peserta didik yang diberi 66 pembelajaran menggunakan model pembelajaran Langsung memiliki prestasi yang lebih baik daripada peserta didik yang diberi pembelajaran kooperatif STAD.

2. Hipotesis Kedua

Dari hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh F b = 0,60 3,00 = F tabel . F b tidak terletak didaerah kritik maka H B diterima berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik. Peserta didik dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Dari hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh F ab = 0,28 3,00 = F tabel . F ab tidak terletak didaerah kritik maka H AB diterima berarti tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kreativitas belajar matematika peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan kooperatif STAD tidak menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada dengan menggunakan pembelajaran Langsung baik untuk peserta didik yang mempunyai kreativitas belajar tinggi, sedang, maupun rendah. 67

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang berbeda antara model pembelajaran kooperatif STAD terhadap prestasi belajar matematika, pada tingkat signifikansi 5 . Model pembelajaran Langsung menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada model pembelajaran kooperatif STAD. 2. Kreativitas belajar matematika tidak memberi pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika, pada tingkat signifikansi 5 . Lebih jauh dapat disimpilkan bahwa peserta didik dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika rendah. 3. Tidak ada interaksi antara model pembalajaran yang digunakan dengan kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik pada kompetensi SPLDV.

Dokumen yang terkait

Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pokok bahasan fungsi ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas viii Smp negeri kota surakarta Tahun pelajaran 2008 2009

0 3 100

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP N 1 WONOSARI KLATEN.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL ELABORASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Siswa Kelas VIII MTs N I Gondangrejo).

0 1 7

Efikasi diri dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student

0 12 254

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester I SMP Negeri 5 Pemalang Tahun Pelajaran 2008/2009 dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

0 0 1

Eksperimentasi Model Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Pendekatan Saintifik Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 0 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DENGAN MIND MAPPING PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 22

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSITED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

0 0 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013 2014 | Utami | Jurnal P

0 1 11