lho mas buat main sama temen atau apa, jadinya ya ketika emang kalau misalnya pas siangnya bangun tidur aja udah
jam segitu, jam-jam satuan 13.00 atau gimana jam-jam duabelasan 12.00 ya terganggu banget mas terganggu
banget, sumpah terganggu banget, tapi ketika udah ditambah tidur lagi nantinya atau gimana ya ketika malem saya hidup
lagi gitu lho mas, jadi kaya seolah-olah kaya kalonglah gitu lho mas, gitu aja sih mas.” DN-2-a
Leproult dkk 1998 mengatakan bahwa “kekurangan tidur yang
kronis dapat mengakibatkan hormon stres kortisol, yang dapat merusak atau menganggu sel-sel otak yang dibutuhkan untuk pembelajaran dan
ingatan. Selain itu, sel-sel otak yang baru dapat gagal berkembang atau dapat juga tumbuh secara abnormal
”. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya konsekuensi dari pola tidur yang tidak normal pada mahasiswa
tertentu dapat mengakibatkan tergganggunya pada tahap perkembangan kognitif.
3. Aktivitas Sosial
Sosial yang dimaksud adalah sikap seorang remaja dewasa yang menyandang status sebagai mahasiswa yang memiliki inisiatif untuk
membina, berpartisipasi atau membangun lingkungan sekitar terutama di lingkup kampus. Menurut Langeveld dalam Ahmadi Sholeh, 1991: 90
“ciri-ciri kedewasaan seseorang remaja salah satunya adalah memiliki sifat- sifat yang konstruktif terhadap masyarakat dimana ia berada
”. Berikut kutipan wawancara dengan ketiga subjek:
Jordy nama samaran :
“Kalo untuk di kampus ya lumayan aktif ya, karena soalnya saya ngikutin masuk dalam
keanggotaan himpunan dan saya mengikuti 2 UKM kalo untuk di kampus.” JD-3-a
Albi nama samaran :
“Cukup aktif mas, di kampus saja saya itu mengikuti 2 UKM dan 1 K
elembagaan.”AL- 3a
Daniel nama samaran :
“Kalo di tempat tinggal itu saya juga kurang, tapi kalo di kampus saya lumayan
aktif sih mas kayak misalnya ngikuti kegiatan kaya misalnya acara penerimaan
mahasiswa baru ataupun kaya ada apa event-event gitu mas, biasanyakan dari
Fakultas kadang ada ngadain acara apa gitukan, jadinya saya sering dipilih sama
temen-temen dipilih jadi panitia misalnya jadi perkap atau gimana gitu mas.
” DN-3- a
Menurut Gunarsa, 2001 “tugas-tugas perkembangan seorang
remaja salah satunya yaitu memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma, nilai pribadi yang tadinya menjadi norma dalam
melakukan sesuatu tindakan bergeser ke arah penyesuaian terhadap norma di luar dirinya, baik yang berhubungan dengan nilai sosial ataupun nilai
moral ”. Nilai pribadi adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai
umum positif yang berlaku di lingkungannya. Sesuai dengan status sebagai mahasiswa yang disandang oleh ketigas subjek di atas, mereka
telah melakukan penyesuaian dengan lingkungan sosial mereka di kampus. Dengan ikut berpartisipasi di dalam suatu kegiatan kemahasiswaan
maupun kelembagaan yang berada di kampus berarti mereka telah sesuai dengan tahap perkembangan sebagai seorang remaja yang dewasa.
“Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa
remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup
” Yusuf, 2012: 27.
4. Rutinitas