G. Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Selain itu, perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat
tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkonstruksi fenomena yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses
mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Dalam wawancara untuk mengumpulkan informasi, peneliti menggunakan teknik triangulasi
untuk melihat validitas penelitian. “Sugiyono 2010 menjelaskan bahwa ada
dua jenis triangulasi yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama ”. Peneliti
menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Sedangkan triangulasi sumber
berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
yang sama. Data diperoleh dari beberapa pihak yang terkait dengan subjek.
“Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif” Patton dalam Moleong, 2009. Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan
dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi dan
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Pada penelitian ini, triangulasi sumber berupa wawancara dengan
pihak yang terkait yang dilaksanakan di rumash kos subjek dan di kampus tempat subjek melaksanakan studi. Informan adalah teman dekat subjek.
Dengan begitu akan terlihat kebenarannya apakah subjek secara terbuka mengungkapkan aktivitas kesehariannya terkait dengan ritme sirkadian yang
dimiliki masing-masing subjek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Subjek I
1. Sejarah Kehidupan Subjek I
Seperti remaja pada umumnya setelah lulus SMA, Jordy
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Palembang. Proses Jordy dalam menjalani studi di Palembang sempat mengalami kendala dan pada
akhirnya ia kembali ke daerah asalnya untuk meyakinkan kedua orangtuanya untuk kembali mengenyam di perguruan tinggi, namun kali ini
Jordy menempuh studi di perguruan tinggi di Jogja. Dalam perjalanan subjek menempuh studi di Jogja sampai saat ini tidak menemui suatu
kendala seperti sebelumnya. Yogyakarta banyak menyuguhkan berbagai keperluan bagi masyarakatnya, misalnya seperti orang yang mencari ilmu
pendidikan, di Jogja pun digelar untuk orang yang ingin benar-benar mencari ilmu pendidikan di lain sisi bilamana seseorang ingin mencari
hiburan, di Jogja pula juga menyuguhkan berbagai macam sarana hiburan. Pada kasus ini, Subjek terlalu larut dalam suatu hiburan hingga ia
sering begadang pada malam hari. Aktivitas yang dilakukan yaitu menghabiskan waktunya yang seharusnya untuk istirahat malam tetapi
digunakan untuk bermain game hingga larut pagi. Kebiasaan begadang tersebut sudah melekat di dalam diri subjek sejak ia tinggal di Palembang
hingga sekarang ia tinggal di Jogja.
2. Analisis Data Subjek I
a. Latar belakang kehidupan keluarga
Latar belakang keluarga Jordy merupakan keluarga yang tergolong harmonis. Selain menggambarkan sebagai keluarga harmonis,
terlihat jelas bahwa kedua orangtua Jordy mengutamakan pendidikan bagi anak-anakya, terbukti dengan kutipan wawancara tidak terstruktur
di bawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI