Ukuran-Ukuran Psikofisiologis dan Tahap-Tahap Tidur Empat Tahap EEG Tidur

Berbicara selama tidur terjadi selama tidur NREM sebelum tidur REM. Pada tipe ini jarang terdapat masalah pada yang mengalami kecuali terhadap yang lainnya. 3 Nocturnal Enuresis Ngompol bedwetting selama tidur biasanya terjadi pada anak-anak diatas 3 tahun. Lebih sering pada anak laki-laki dari pada wanita. Seringkali terjadi 1-2 jam setelah jatuh tidur, ketika mencapai tidur tahap 1 sampai dengan tahap 4 tidur NREM. 4 Ereksi Tidur Malam Nocturnal Erection Ereksi dimalam hari dan mimpi basah terjadi selama tidur REM. Kondisi ini umumnya dimulai selama masa remaja dan tidak menyebabkan gangguan tidur yang bermakna. 5 Bruxism Biasanya terjadi selama tahap 2 NREM, terjadi gesekan diantara gigi, dapat menyebabkan ujung gigi menjadi patah dan lepasnya gigi.

3. Ukuran-Ukuran Psikofisiologis dan Tahap-Tahap Tidur

Tiga standar ukuran psikofisiologis tidur, ada perubahan-perubahan besar pada EEG manusia sepanjang waktu tidur malamnya Loomis, Harvey, Hobary, 1936.Meskipun gelombang-gelombang EEG yang menyertai tidur pada umumnyabervoltase tinggi dan lamban, ada periode-periode di sepanjang malam yang didominasi oleh gelombang-gelombang cepat bervoltase rendah yang mirip dengan yang tampak pada subjek-subjek yang tidak tidur. 1. Pada 1953, Aserinsku Kleitman menemukan bahwa rapid eye movement REM atau gerakan mata yang cepat terjadi di bawah pelupuk mata yang tertutup pada subjek-subjek yang tidur selama periode-periode aktivitas EEG yang cepat dan bervoltase rendah ini. 2. Pada 1962, Berger dan Oswald menemukan bahwa juga ada hilangnya aktivitas elektromiografik pada otot-otot leher selama periode-periode tidur yang sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Electroencephalogram EEG, electrooculogram EOG, dan electromyogram EMG leher menjadi tiga dasar psikofisiologis baku untuk mendefinisikan tahap-tahap tidur Rechtchaffen Kales, 1968.

4. Empat Tahap EEG Tidur

Tahap I: gelombang alfa – pasang surut gelombang-gelombang EEG 8 sampai 12 Hz, mulai menyela gelombang-gelombang tinggi- frekuensi rendah voltase yang menandai active wakefullnes keadaan bangun aktif. EEG tidur tahap I adalah sinyal tinggi frekuensi rendah- voltase yang mirip tetapi lebih lamban dibanding yang tampak pada keadaan bangun aktif. Tahap II: EEG tahap II memiliki amplitudo yang sedikit lebih tinggi dan frekuensi yang lebih rendah dibanding EEG tahap I. Selain itu, tahap ini disela oleh dua bentuk gelombang yang khas: K complexes adalah sebuah gelombang negatif besar defleksi ke atas yang tiba-tiba diikuti oleh sebuah gelombang positif besar defleksi ke bawah. Setiap sleep spindle adalah pasang-surut gelombang 12 sampai 14Hz selama 1 sampai 2 detik. Tahap III:EEG tidur tahap III didefinisikan oleh keberadaan gelombang-gelombang delta, gelombang EEG paling besar dan paling lamban dengan frekuensi sebesar 1 sampai 12Hz yang muncul sekali-kali. Tahap IV: EEG tidur tahap IV didefinisikan oleh gelombang-gelombang delta. Begitu subjek mencapai tidur EEG tahap IV, mereka bertahan di tahap itu selama waktu tertentu, dan kemudian mundur kembali melalui tahap- tahap tidur sampai ke tahap I. Setiap siklus cenderung berlangsung selama 90 menit dan bahwa, ketika malam semakin larut, semakin banyak waktu yang dihabiskan di emergent stage I sleep, dan semakin kurang waktu yang dihabiskan di tahap-tahap lain, khususunya tahap IV. Tidur yang dikaitkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI emergent stage I EEG biasanya disebut REM sleep tidur sleep, yang dinamai berdasarkan gerakan-gerakan mata cepat yang terkait dengannya, sementara semua tahap tidur lainnya disebut NREM sleep non-REM sleep. Tahap III IV keduanya disebut slow-wave sleep SWS atau tidur gelombang lamban, yang dinamai berdasarkan gelombang-gelombang delta yang merupakan ciri kedua tahap ini.

5. Sebab-Sebab Orang Susah Tidur