Rutinitas Ritme Sirkadian Subjek I, Subjek II, dan Subjek III

aktif sih mas kayak misalnya ngikuti kegiatan kaya misalnya acara penerimaan mahasiswa baru ataupun kaya ada apa event-event gitu mas, biasanyakan dari Fakultas kadang ada ngadain acara apa gitukan, jadinya saya sering dipilih sama temen-temen dipilih jadi panitia misalnya jadi perkap atau gimana gitu mas. ” DN-3- a Menurut Gunarsa, 2001 “tugas-tugas perkembangan seorang remaja salah satunya yaitu memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma, nilai pribadi yang tadinya menjadi norma dalam melakukan sesuatu tindakan bergeser ke arah penyesuaian terhadap norma di luar dirinya, baik yang berhubungan dengan nilai sosial ataupun nilai moral ”. Nilai pribadi adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai umum positif yang berlaku di lingkungannya. Sesuai dengan status sebagai mahasiswa yang disandang oleh ketigas subjek di atas, mereka telah melakukan penyesuaian dengan lingkungan sosial mereka di kampus. Dengan ikut berpartisipasi di dalam suatu kegiatan kemahasiswaan maupun kelembagaan yang berada di kampus berarti mereka telah sesuai dengan tahap perkembangan sebagai seorang remaja yang dewasa. “Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup ” Yusuf, 2012: 27.

4. Rutinitas

Rutinitas berasal dari kata rutin yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia rutin memiliki pengertian prosedur yang teratur dan tidak berubah-ubah. Selain itu rutin biasanya dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Rutinitas yang dimaksud adalah kegiatan maupun aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing subjek setiap harinya. Berikut wawancara tidak terstruktur dengan ketiga subjek yang merujuk pada penyebab pola tidur mereka menjadi tidak normal: Albi : “Nah, di sini mas, di sini itu karena di kampus saya itu, gimana ya, kebijakan kampus salah satunya mewajibkan mahasiswanya itu untuk aktif dalam organisasi UKM ataupun Kelembagaan, dan juga mata perkuliahan yang sangat padat mas.” AB-4-b Pernyataan subjek di atas dapat diperkuat dengan ungkapan subjek pada kutipan wawancara berikut: Albi : “Begini mas, pada awalnya saya datang ke Jogja itu pola tidur saya itu ya bagus mas, jam sepuluh itu 22.00 sudah tidur. Setelah memasuki masa perkuliahan, baru saya merasakan pola tidur yang tidak sangat teratur, ya dikarenakan jadwal perkuliahan itu sangat padat, yang dimulai dari pagi, paginya itu jam delapan 08.00 sampai jam tiga 15.00 sorean mas. Nah, setelah itu karena saya mengikuti UKM salah satunya UKM beladiri, saya mengikutinya dari jam empat 16.00 sampai jam enam 18.00. Nah selepas itu masih satu lagi kegiatan yaitu kelembagaan, biasanya kelembagaan itu dilakukan rapat, nah rapat ini yang memakan waktu mas.” AB-4-c Peneliti : “Bagaimana mas?” Albi : “Rapatnya ini dari jam setengah delapan malam 19.30 sampai jam sepuluh 22.00 bahkan larut mas, bisa sampai jam duabelas malam 24.00 nah, di luar itu saya mengikuti UKM lagi mas, itu UKM keagamaan. Biasanya UKM ini dilakukan ketika hari senin sampai hari kamis. Dilakukan tetap sama di sore hari yaitu selepas adzan dzuhur 12.00 sampai adzan magrib 18.00. Setelah itu pulang dan tetap nongkrong sama teman-teman untuk bercengkerama agar hubungan pertemanan kita tetap harmonis, itu yang paling utama mas. ” AB-4-c Berdasarkan pernyataan subjek Albi di atas telah dijabarkan bahwa rutinitas keseharian yang padat serta waktu istirahat yang kurang membuat pola tidur yang tidak normal. Pada awalnya sebelum sampai di Jogja, pola tidurnya baik-baik saja akan tetapi setelah ia sampai di Jogja dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyandang status sebagai mahasiswa menuntutnya untuk memiliki rutinitas yang sedemikian padat sehingga berdampak pada berubahnya pola tidur menjadi tidak normal. Setiap manusia adalah unik, berbeda pengalaman antara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Berikut wawancaara tidak terstruktur antara peneliti dengan subjek: Jordy : “Ya kalau itu karena mungkin ada faktor-faktor sih mas mengakibatkan itu seperti, ya seperti ya sering main game larut malam maupun nongkrong sep erti itu.” JD-4-b Pernyataan Jordy di atas dapat diperkuat dengan ungkapannya di bawah ini : Jordy : “Ya mungkin karena satu, dari dulu mungkin karena kebiasaan dulu e... hobi maen game begitu dan dengan fasilitas yang mendukung seperti sekarang ini kan jadi lebih enak gitu lho bisa maen gamenya, kadang sampek lupa waktu terus terlebih lagi juga karena dulu em... saya di Palembang kan biasa tinggal di mess dan biasa kan ngumpul gitu lho, ngumpul sama anak-anak mess yang kadangan ngobrol dimana dan masih terkadang tu masih terbawa sampai ke sini Jogja begitu mendapat teman-teman baru yang teman-teman baru itu hobi nongkrong jadinya secara tidak langsung saya masih terbawa sama kebiasaan saya di Palembang untuk ya sekedar nongkrong ngobrol sama teman-teman baru, karena saya sih hobi e... bukan hobi ya karena kebiasaan lebih tepatnya karena kebiasaan dari dulu selama saya di Palembang tu istilahnya e.. nongkrong apa ngobrol sama anak-anak asrama dan temen-temen yang lain kayak begitu jadi ya sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu mas, jadi ya kalo misalnya nongkrongkan juga kadangkan sering lupa waktu gitu jadi ya, paling ya sudah nongkrong apa maen game ya itu saya kadangkan bisa lupa waktu dan bisa keterusan sampai nggak tidur.” JD-4-c Peneliti : “Mas tolong bisa dijelaskan lagi, gamenya itu seperti apa atau dalam bentuk smartphone atau handphone yang mas miliki atau game dari komputer, bisa dikasih contohnya mas?” Jordy : “Saya sih lebih sering maen game di smartphone ya, soalnya di komputer nggak terlalu seneng soalnya kalo smartphonekan bisa e... kita mainin di mana-mana aja gitu, kalo misalnya lagi pengen ya main tinggal kita main jadi saya lebih sering main di smartphone.” JD-4-c Pernyataan yang diungkapkan subjek Jordy di atas menegaskan bahwa aktivitas berkumpul dengan lingkup sekitar yang ia lakukan menunjukan sebagai suatu rutinitas. Kebiasaannya sebagai konsumen game khusunya game pada smartphone yang ia miliki juga sebagai suatu rutinitas dikala ia sedang berkumpul dengan teman-temannya maupun dikala Jordy sedang berada dimanapun tempatnya, jika ia ingin bermain maka ia tinggal memainkan game tersebut. Hal tersebut dapat mengidentifikasi bahwa subjek yang bersangkutan menjadi begadang lantaran seringnya bermain game dengan didukung fasilitas yang memadai serta praktis. Waktu atau jadwal bermain game pada smartphone yang subjek miliki tanpa mengukur durasi berdampak pada diri subjek sendiri yang mengakibatkan dirinya menjadi kacau saat ada perkuliahan pagi karena terlalu larut dalam euforia game tersebut. Sejatinya setiap orang berhak memperoleh hiburan sebagai penghilang stres, namun jika terlalu sering dan belarut-larut maka akan berdampak buruk pada dirinya sendiri. Dalam satu hari setiap orang pasti mempunyai kegiatan maupun aktivitas yang beragam, diantaranya mahasiswa yang dituntut untuk mengemban ilmu pada perkuliahan dan adapula mahasiswa yang kurang sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Pada subjek ketiga kali ini, peneliti menemukan aktivitas mahasiswa yang mana aktivitas yang ia lakukan dalam kesehariannya menyimpang dan berbeda pada mahasiswa umumnya. Daniel mempunyai rutinitas pada malam hari yang sudah menjadi habit kebiasaan sehingga peran sebagai seorang mahasiswa kurang nampak pada subjek satu ini. Berikut kutipan wawancara tidak tersruktur antara peneliti dengan subjek : Daniel : “Ya mungkin apa ya mas ya, pergaulan sih mas gitu lho mas. Pergaulan jadinya ya karena saya emang udah dari SMA udah masuk maksudnya ya dari SMA juga ya namanya mas juga tahukan kita, saya SMA di Jakarta gitu lho mas jadinya saya sudah ya udah kenal namanya dugem itu sejak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari SMA terus ketika saya sudah kuliah itu temen-temen saya juga pada sukanya dugem dan juga kebetulan lingkungan Jogja itu emang dengan anak muda yang emang pada suka ya namanya anak muda juga suka have fun atau gimana gitukan mas, jadinya ya saya ikut ke arah sana gitu mas setiap malem dugem atau gimana, ya saya juga ngikutin kebiasaan saya gitu lho mas dan malahan juga jadinya kaya pola hidup saya sih mas maksudnya pola hidup saya ya saya lebih suka dugem gitu lho mas, terus apa lagi ya mas e.. ya saya jadinya kaya gitu ya cuman gitu doang sih mas, intinya ya jadi kebiasaan dari SMA terus sampai kuliah ya gara-gara terus pergaulan sama temen- temen ya jadinya saya juga suka dug em gitu aja sih mas.” DN-4-b Pernyataan subjek di atas dapat diperkuat dengan ungkapan subjek pada kutipan wawancara berikut: Daniel : “Kalau dulukan pas SMA kan cuma sesekali doang, karena pertama itu pasti pergaulan mas, pergaulan kitakan jadikan dulu waktu SMA tu saya masih normal gitu lho mas, paling cuma sesekali doang buat tidurnya yang sampe pagi atau gimanabuat begadang itu cuma sesekali doang, tapi ketika kuliah saya kan udah ngekos tu mas, ngekos jauh dari orangtua secara otomatiskan orangtua gak bisa ngontrol saya, ya jadinya suka-suka saya gitu lho mas, jadinya saya mulai sampai kenal temen-temen dari sini juga dari Jogja juga. Ketika saya kenal dugem apa-apa ya... gini aja mas ya saya contohin ya, e.. saya aja itu start aja jam dua belas 24.00 malem tu kesehariannya, jadinya saya dugem itu diajakin temen-temen jam dua belas 24.00 ataupun jam sebelas 23.00 diajakin pergi buat nongkrong pertamanya gitu, alesannya sih nongkrong buat ngobrol-ngobrol atau apa, tapi tiba-tiba nyampe ke tempat dugem gitu mas, sampe ke tempat dugem dan masnya mungkin tahu sendirikan tempat dugem itu udah selesainya udah jam tiga 03.00 atau jam 04.00 dan kita itu udah nyampe ke kos aja jam lima 05.00 kadang sesudah dugem makan dulu atau gimana, nongkrong dulu lagi nyampe kos aja udah jam lima 05.00 jam enam 06.00 terus mau kuliah lagi udah males mas, pastikan kalau namanya udah capekkan molor gitukan tidur, yaudah nggak karuan, ya itu sih mas cuma ya sampai di situ doang sih kalau misalnya emang kalau misalnya e... saya jadiya kaya gitu ya, ya mungkin intinya cuma gara-gara kebiasaan sih mas, gara-gara emang pergaulan saya yang ke arah sana dan juga saya juga sampainya bisa kaya gitu juga sudah jadi kebiasaan saya buat dugem, buat tidur pagi gitu lho mas, jadinya intinya cuma simpel sih mas saya itu paling males buat kuliah pagi gitu lho mas, gara-gara emang udah ya kebiasaan tidur malem dan juga bangun e.. bukan tidur malem sih tidur pagi malahan, tidurnya udah jam lima 05.00 jam enam 06.00 buat kuliah jam delapan 08.00 nggak bisa bangun lagi mas, cuma ya cuma bisa melek aja paling udah jam sebelas 11.00 atau jam dua belas 12.00 ya cuman itu doang sih mas.” DN-4-c Peneliti : “Kalau boleh tahu mas, saya telisik lebih dalam, mas Daniel ini bisa dikatakan setiap hari mas kegiatan mas Daniel ini yang nocturnal bisa dikatakan mas Daniel itu aktivitasnya di malam hari, bisa dikatakan kebanyakan di malam hari ya mas, apakah itu berjalan setiap hari mas? Bisa diceritakan mas?” Daniel : “Jadi gini ya mas, e... kalau pertama gitukan nggak mungkinkan namanya kita dugem setiap hari gitu mas, lagipulakan uangnya juga nggak cukup gitu lho mas, paling itu e.. paling ini sebagian besar itu rata-rata itu saya tu dugem tu bisa satu minggu tu bisa tiga kali atau empat kali. Nah, sisanya itu saya nongkrong gitu lho mas. Nah, itu dia salahnya jadi karena udah kebiasaan nggak bisa tidur pada jam... biasanyakan orang tidur jam sembilanjam sepuluh itu mas, udah pada tidur kaya anak SMA lah.. nah, kerena besok paginya mau sekolah jadinya ya... tapi karena udah kebiasaan saya buat tidur itu pagi gara-gara dugem ataupun gara-gara nongkrong, jadinya saya tetap tidur pagi mas, mau saya nggak dugem atau cuman nongkrong saya tetap tidur pagi gitu lho mas karena teman-teman saya juga ngajarin saya untuk... ya bukan ngajarin sih maksudnya saya ngikut temen-temen saya juga buat tidur pagi gitu lho mas, ya nggak tahu kenapa gitu lho mas cuma asik doang ketika bisa ngobrol sama temen-temen, untuk tidur pagi gitu, gitu aja sih mas.” DN-4-c PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mengunjungi tempat hiburan malam merupakan salah satu alternatif yang cukup diminati oleh beberapa mahasiswa. Bagi mereka yang suka mengunjungi tempat –tempat tersebut biasa disebut clubbers. Adapun untuk menyebut kebiasaan atau gaya hidup yang dilakukan mereka dengan istilah ‘dugem’ dunia gemerlap. Dugem merupakan salah satu hiburan favorit yang cukup banyak peminatnya. Biasanya hiburan jenis ini diadakan di berbagai tempat hiburan malam sejenis bar atau diskotik yang terdapat di kota-kota besar seperti Yogyakarta pada waktu malam hari hingga menjelang pagi. Kebiasaan Daniel sebagai penikmat dugem, menyebabkan kehilangan peran sebagai seorang mahasiswa yang dituntut untuk mengemban ilmu di kampus dan pada akhirnya ia mengabaikan kegiatan akademik kampus sebagai prioritas utamanya datang ke Jogja. Gangguan tidur primer merupakan gangguan tidur seseorang yang tidak berkaitan dengan gangguan klinis lainnya. Gangguan-gangguan tersebut meliputi insomnia, hipersomnia, narcolepsi, sleep apnea, dan parasomnia. “Gangguan tidur sekunder adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan klinik lainnya seperti disfungsi tiroid, depresi, atau alkoholisme ” Kozier, 1995. Salah satu gangguan tidur primer yang mencolok pada ketiga subjek penelitian ini tergolong dalam gangguan tidur insomia. Insomnia adalah gangguan tidur yang lebih umum terjadi, merupakan suatu ketidakmampuan untuk memperoleh jumlah atau kualitas tidur yang kuat. Orang yang menderita insomnia tidak merasakan kesegaran ketika bangun pagi. Terdapat 3 tipe insomnia, yaitu kesulitan untuk memulai tidur initial insomnia, kesulitan untuk tetap tidur karena sering terjaga intermittent atau maintenance insomnia, dan bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali terminal insomniapremature awakening. Dari ketiga tipe insomnia di atas, masing-masing subjek yang mempunyai nama samaran Jordy, Albi, dan Daniel tergolong dalam tipe initial insomniakarena faktor kebiasaan ketiga subjek di atas yang mana setiap malam dalam keadaan sering terjaga, maka membentuk sebuah rutinitas yang dilakukan secara berkelanjutan. Akibatnya, mereka pada pagi hari saat mengikuti perkuliahan menjadi kurang kondusif. Selain itu, orang yang terbiasa minum obat dan minum banyak alkohol lebih mudah mengalami insomnia, pada kasus ini Daniel sebagai salah satu subjek penelitian yang sering mengonsumsi alkohol karena setiap subjek yang bersangkutan pulang dari dugem ia dalam kondisi mabuk.

E. Teori Ritme Sirkadian