Efek samping pengobatan adalah suatu dampak atau pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul sebagai hasil dari suatu
pengobatan.
6. Konsekuensi Mental dari Tidak Tidur
Leproult dkk 1998 mengatakan bahwa kekurangan tidur yang kronis dapat mengakibatkan hormon stres kortisol, yang dapat merusak
atau mengganggu sel-sel otak yang dibutuhkan untuk pembelajaran dan ingatan. Selain itu, sel-sel otak yang baru dapat gagal berkembang atau
dapat juga tumbuh secara abnormal.Bagi mahasiswa atau semua orang yang sedang menjalani program studi maka kurang tidur bisa
menyebabkan kurangnya kemampuan kognitif. Hal ini disebabkan karena kurang tidur akan membuat otak kurang konsentrasi, tidak bisa memiliki
ingatan yang baik, tidak bisa menggunakan nalar dengan baik dan sulit untuk menemukan solusi masalah. Bagi orang yang sedang menjalani studi
maka akibatnya bisa sangat komplek seperti penundaan kelulusan dan penurunan prestasi.
B. Ritme Sirkadian
1. Definisi Ritme Sirkadian
Istilah circadian atau sirkadian pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Franz Halberg, seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1959 untuk
menjelaskan terjadinya perubahan fungsi-fungsi tubuh pada diri manusia. Istilah ini berasal dari bahasa latin,
“circa” yang berarti ‘sekitar’ dan “dies” yang berarti
‘satu hari’, jadi yang disebut circadian perubahan fungsi-fungsi tubuh tersebut mengikuti satu ritme tertentu, maka konsep circadian ini
lebih dikenal dengan sebutan ritme sirkadian circadian rhytm. Ritme sirkadian sebagai sebagai proses-proses yang saling
berhubungan yang dialami tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan waktu selama 24 jam. Fungsi-fungsi tubuh yang dimaksud antara lain suhu
badan, tingkat metabolisme, kesiagaan, detak jantung, tekanan darah, pola tidur-bangun kemampuan mental, dan komposisi kimia tertentu pada tubuh.
Fungsi-fungsi tubuh tersebut akan meningkat atau sangat aktif pada siang hari tetapi akan menurun atau tidak aktif pada malam hari atau sebaliknya.
Masa selama siang hari disebut sebagai fase ergotropic dimana kinerja manusia berada pada puncaknya, sedangkan masa malam hari disebut fase
trophotropic dimana terjadi proses istirahat dan pemulihan tenaga Tayyari Smith, 1997.
Selama 24 jam tubuh manusia memiliki jadwal yang akan menjadi irama dan terus saja berulang. Jam biologis pada manusia normal akan
memiliki patokan seperti gambar di bawah ini:
Dalam 24 jam tubuh akan mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan
darah dan kadar hormon, dikenal sebagai irama sirkadian. Fungsi fisiologis tubuh seperti denyut jantung, oksigen yang dikonsumsi, suhu tubuh, tekanan
darah, dan produksi adrenalin, sekresi urin, kapasitas fisik dan mental secara nyata iramanya berbeda pada waktu yang sama. Umumnya semua fungsi
tubuh meningkat pada waktu pagi hari, mulai melemah pada siang hari dan menurun pada malam hari untuk pemulihan pembaruan. Fenomena ini
disebut dengan irama sirkadian Monk Folkard, 1997. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus sirkadian adalah proses berputar dari terang ke gelap dan kembali lagi setiap 24 jam, dan kebanyakan spesies yang hidup di
permukaan bumi telah beradaptasi dengan perubahan reguler dalam lingkungannya Foster Kritzman, 2004. Irama biologis dari tubuh untuk
tidur secara berkelanjutan akan bersinkronasi dengan fungsi tubuh yang lain. Contohnya, perubahan pada suhu tubuh akan berhubungan dengan pola
tidur. Pada keadaan normal, suhu tubuh mencapai posisi puncaknya pada sore hari, menurun secara berangsur, dan kemudian menurun secara tajam
setelah seseorang tidur Potter Perry, 2010: 175.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ritme Sirkadian