lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Dimana, kesemuanya ini
mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah Arsyad, 1999.
Pembangunan ekonomi
oleh beberapa
ekonom dibedakan
pengertiannya dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi diartikan sebagai :
a Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat, yaitu tingkat pertambahan
PDRBGNP pada suatu tingkat tertentu adalah melebihi tingkat pertambahan penduduk.
b Perkembangan PDRBGNP yang berlakudalam suatu daerahnegara
diikuti oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonominya. Ada 2 kondisi yang mempengaruhi proses perencanaan pembangunan
daerah yaitu : a
Tekanan yang berasal dari lingkungan dalam negeri maupun luar negeri yang mempengaruhi kebutuhan daerah dalam proses pembangunan
perekonomiannya. b Kenyataan bahwa perekonomian daerah dalam suatu negara
dipengaruhi oleh setiap sektor secara berbeda-beda Kuncoro, 2004.
2.1.2.1. Teori Ekonomi Neo Klasik
Pada teori ini terdapat hubungan antara tingkat pertumbuhan suatu negara dengan perbedaaan kemakmuran daerah regional disparity pada
negara yang bersangkutan. Pada saat proses pembangunan baru dimulai
Universitas Sumatera Utara
negara yang sedang berkembang, tingkat perbedaan kemakmuran antar wilayah cenderung menurun convergence. Hal ini disebabkan pada negara
yang sedang berkembang lalu lintas modal masih lancar sehingga proses penyesuaian ke arah tingkat keseimbangan pertumbuhan belum dapat terjadi
Sirojuzilam dan Kasyful Mahalli, 2010.
2.1.2.2. Teori Basis Ekonomi
Menurut teori basis ekonomi, pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah tergantung kepada adanya permintaan dari luar terhadap produksi
wilayah tersebut, sehingga perekonomian wilayah dibagi menjadi sektor basis atau basis ekspor dan sektor non basis. Sektor basis yang mengekspor
produksinya keluar wilayah disebut basis ekonomi. Apabila permintaan dari luar wilayah terhadap sektor basis meningkat, maka sektor basis tersebut
berkembang, dan pada gilirannya dapat membangkitkan pertumbuhan dan perkembangan sektor-sektor non basis didalam wilayah yang bersangkutan,
sehingga akhirnya mengakibatkan berkembangnya wilayah yang bersangkutan Sirojuzilam dan Kasyful Mahalli, 2010.
2.1.2.3. Teori Tempat Sentral
Teori tempat sentral central place teory menganggap bahwa ada hirarki tempat hirarchy of place. Setiap tempat sentral didukung oleh
sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumber daya. Tempat sentral tersebut merupakan suatu pemukiman yang menyediakan jasa-jasa bagi
penduduk daerah yang mendukungnya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.4. Teori Kausasif Kumulatif Cummulative Causation
Kondisi daerah-daerah sekitar kota yang semakin buruk menunjukkan konsep dari teori kausasif kumulatif cumulative causation. Kekuatan-
kekuatan pasar cenderung memperparah kesenjangan antara daerah maju dan terbelakang. Daerah yang maju mengalami akumulasi keunggulan kompetitif
dibanding daerah lain Arsyad, 1999.
2.1.2.5. Teori Lokasi