Uji Retensi Pengaruh Analisis Statistik

34 kriteria r = 0,10 efek kecil yang setara dengan 1 pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen, r = 0,30 efek menengah yang setara dengan 9, dan r = 0,50 efek besar yang setara dengan 25. Koefisien korelasi r dipilih karena koefisien korelasi ini cukup mudah untuk mengetahui besarnya efek dalam rentang antara harga 0 tidak ada efek dan 1 efek sempurna. Cara untuk mengetahui koefisien korelasi r yaitu dengan mengubah harga t menjadi harga r dengan mengikuti rumus di bawah ini: Rumus untuk data yang berdistribusi normal: Field, 2009:332 Rumus untuk data yang berdistribusi tidak normal: Field, 2009:550 Keterangan: r = effect size dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson t = harga uji t df = harga derajad kebebasan Z = harga konversi dari standar deviasi uji statistik Wilcoxon N = jumlah total observasi dalam hal ini 2x jumlah siswa Perhitungan persentase pengaruh digunakan koefisien determinasi atau R 2 dengan rumus R 2 = r 2 x 100 Field, 2009:57,179.

3.9.2.5 Uji Retensi Pengaruh

Untuk meningkatkan penelitian analisis dianjurkan untuk melakukan posttest II setelah jangka waktu tertentu dari posttest I , terutama untuk penelitian dalam pembelajaran Krathwohl, 1998:546. Penelitian eksperimental hendaknya 35 dilengkapi dengan elemen penelitian kualitatif yang bertujuan agar dapat memahami sudut pandang subjek yang diteliti, mitra peneliti, dan pengamat. Menyertakan elemen kualitatif sangat penting karena dapat melihat faktor-faktor penting yang ikut berperan dalam menentukan hasil atau yang berpengaruh terhadap variabel dependen di luar yang diprediksi oleh peneliti Krathwohl, 1998:546-547. Uji retensi pengaruh bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh metode inkuiri masih sama atau berbeda dengan posttest I. Uji hipotesis dilakukan berdasarkan distribusi data yang diperoleh. Jika data berdistribusi normal maka akan digunakan paired samples t-test sedangkan apabila distribusi data tidak normal maka akan digunakan Wilcoxon . Hipotesis statistik yang digunakan sebagai berikut. H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. H i : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Kriteria yang digunakan untuk menguji perbedaan Sarwono:80 yaitu: 1. Jika harga Sig . 2-tailed 0,05 maka H null diterima. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest I ke posttest II pada kemampuan mengingat dan memahami. , sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat penurunan yang signifikan terjadi dari posttest I ke posttest II. 2. Jika harga Sig . 2-tailed 0,05 maka H null ditolak. Dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest I ke posttest II pada kemampuan mengingat dan memahami. , sehingga dapat disimpulkan terdapat penurunan yang signifikan terjadi dari posttest I ke posttest II. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami .

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan

Mengingat Penelitian ini merupakan penelitian payung IPA yang dilakukan untuk meneliti pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif sesuai taksonomi Benjamin S. Bloom. Kemampuan kognitif yang diteliti meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Penelitian ini difokuskan pada kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami . Pada bagian ini akan dibahas kemampuan kognitif mengingat . Penelitian dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen yang dimaksud yaitu kelompok yang mendapat perlakuan, sedangkan Kelompok kontrol yang dimaksud yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan. Kelompok eksperimen yang dipilih yaitu siswa kelas VB yang berjumlah 32 siswa dan kelompok kontrol yaitu siswa kelas VA yang berjumlah 31 siswa. Instrumen digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat. Pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dilihat melalui analisis statistik dengan membandingkan selisih skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Selanjutnya membandingkan skor tersebut untuk mengetahui apakah skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda secara signifikan. Hal ini bermanfaat untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengingat pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya, siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun ajaran 20122013.