40
Tabel 10. Perbandingan skor pretest dan posttest kemampuan mengingat No
Kelompok Rerata Test
Peningkatan Signifikansi
Keterangan Pretest
Posttest 1
Kontrol 2,10
3,06 46,41
0,000 Berbeda
2 Eksperimen
1,58 3,22
103,16` 0,000
Berbeda
Skor pada
posttest I
memiliki nilai lebih tinggi dari pada skor
pretest
. Pretest kelompok kontrol memiliki nilai
M
= 2,10,
SE
= 0,03, sedangkan hasil nilai
posttest I
diperoleh nilai
M
= 3,06,
SE
= 0,18. Terkait hasil tersebut diperoleh perbedaan yang signifikan dengan nilai
t
30 = -5,81,
Sig. 2-tailed
= 0,000. Hal yang serupa juga dialami kelompok eksperimen dengan nilai
M
= 1,58,
SE
= 0,09, sedangkan hasil nilai
posttest I
diperoleh nilai
M
= 3,22,
SE
= 0,15. Pada kelompok eksperimen diperoleh perbedaan yang signifikan dengan nilai
t
31 = - 5,81,
Sig. 2-tailed
= 0,000. Tabel tersebut menunjukkan harga
Sig. 2-tailed
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 0,000 atau 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor
pretest
dan
posttest I
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan yang terjadi dari
pretest
ke
posttest I
masing-masing kelompok pada kemampuan
mengingat
.
4.1.1.3 Uji perbedaan Selisih Skor
Pretest
-
posttest
Kemampuan Mengingat
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor dari
pretest
-
posttest I
pada kelompok kontrol dan eksperimen. Analisis statistik yang digunakan dalam hal ini adalah analisis
statistik parametrik
independent samples t-test
dengan tingkat kepercayaan 95 dengan hipotesis statistik sebagai berikut
lihat lampiran 13.4
. H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor dari
pretest
ke
posttest I
pada kelompok kontrol dan eksperimen. H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor dari
pretest
ke
posttest I
pada kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kriteria sebagai berikut.
1. Jika harga Sig
. 2-tailed
0,05 maka H
null
diterima. Dengan kata lain metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
mengingat
.
41 2.
Jika harga Sig
. 2-tailed
0,05 maka H
null
ditolak. Dengan kata lain metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
mengingat
.
Tabel 11. Perbandingan Selisih Skor Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil Selisih Uji Pretest-posttest
Signifikansi Keterangan
Kelompok kontrol dan eksperimen 0,008
Berbeda
Sebelum melihat harga signifikansi terlebih dahulu mengetahui harga
Levene
’s
Test
dari hasil analisis data
.
Jika harga
Levene
’s
Test
di atas kriteria dalam hal ini 0,05 maka terdapat homogenitas varian. Sedangkan jika harga
Levene
’s
Test
di bawah kriteria dalam hal ini 0,05 maka tidak terdapat homogenitas varian. Hasil uji hipotesis menunjukkan harga
Levene’s
Test
= 0,63 yang menunjukkan adanya homogenitas varian. Pencapaian selisih skor rata-rata
kelompok kontrol lebih rendah dibandingkan kelompok eksperimen. Selisih skor rata-rata pada kelompok kontrol diperoleh nilai
M
= 0,97,
SE
= 0,17 , sedangkan skor rata-rata pada kelompok eksperimen diperoleh nilai
M
= 1,63 ,
SE
= 0,18. Terkait hal tesebut terdapat perbedaan yang signifikan selisih skor rata-rata pada
kelompok kontrol dan eksperimen dengan nilai
t
61 = -2,75,
Sig. 2-tailed
= 0,008. Analisis statistik diperoleh nilai
t
yang sebesar -2,75 dengan
df
sebesar 61 yang menunjukkan bahwa harga
Sig. 2-tailed
sebesar 0,008 sehingga H
null
ditolak dan H
i
diterima, maka ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor
pretest
dan
posttest I
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara
signifikan terhadap kemampuan
mengingat
. Langkah analisis statistik dapat diringkas ke dalam diagram berikut yang
memperlihatkan skor
pretest
dan
posttest I
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
42
Gambar 3. Perbandingan Skor Pretest dan Posttest I Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kemampuan Mengingat.
4.1.1.4 Uji Besarnya Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan