Hakekat IPA Kajian Pustaka

15 contoh yang melibatkan proses kognitif membandingkan seluruh contohnya. Proses memprediksi sedikit berbeda dengan menyimpulkan. Terkait penjelasan Anderson dan Krathwohl 2010 tentang proses menyimpulkan, proses memprediksi dapat dipahami sebagai proses untuk menemukan konsep atau prinsip berdasarkan penarikan hubungan di antara ciri-ciri pola dalam sejumlah contoh.

4. Menjelaskan

Menurut Anderson dan Krathwohl 2010:114 proses menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakan sebab-akibat dalam sebuah sistem. Penjelasan yang lengkap melibatkan proses membuat model sebab-akibat dalam rangkaian suatu peristiwa, sehingga dapat dipahami pada perubahan suatu bagian dari suatu peristiwa akan mempengaruhi perubahan pada bagian lain. Menjelaskan memiliki nama lain membuat model. Kemampuan mengingat dan memahami merupakan suatu produk atau hasil yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran melibatkan suatu metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran adalah metode inkuiri. Metode inkuiri memiliki keterkaitan dengan kemampuan mengingat dan memahami pada proses bertanya terhadap suatu masalah. Kemampuan bertanya akan mendorong siswa untuk mengingat dan memahami apa pertanyaan mereka terhadap suatu masalah selama melakukan proses inkuiri dalam pembelajaran.

2.1.3 Hakekat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam IPA pada hakekatnya dibangun berdasarkan produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Terkait hakekat IPA Donosapoetro dalam Trianto, 2010:137 memandang IPA sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses dapat diartikan sebagai suatu kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk dapat diartikan sebagai hasil dari suatu proses, dapat berupa pengetahuan yang diajarkan baik di sekolah maupun luar sekolah serta bacaan untuk menyebarkan pengetahuan. Sebagai prosedur 16 berarti metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu yang disebut dengan metode ilmiah. Sedikit berbeda dengan pendapat Prihantoro dalam Trianto, 2010:130 mengenai hakekat IPA yang mengatakan bahwa IPA merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk, diartikan bahwa IPA merupakan sekumpulan pengetahuan, konsep, dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, dapat diartikan bahwa IPA merupakan proses yang digunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk sains. Sebagai aplikasi diartikan bahwa teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia. Hakikat IPA dalam KTSP 2006:143 menjelaskan bahwa IPA merupakan proses mencari tahu tentang alam secara sistematis dan ilmiah melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasi. IPA sebagai salah satu sarana peserta didik untuk mempelajari diri sendiri maupun alam sekitar. IPA menekankan sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat pada pengalaman belajar langsung dalam membuat dan merancang suatu karya yang berguna bagi kehidupan manusia. Trianto 2010:138 mengemukakan bahwa hakekat IPA yaitu lebih menekankan nilai rohani, yaitu memandang IPA suatu ilmu di mana memperhatikan keteraturan di alam semesta yang akan meningkatkan keyakinan pada Tuhan. Dengan dimensi ini IPA hakekatnya mentautkan antara aspek logika-materiil dengan aspek jiwa-spiritual. Hakekat IPA juga dijelaskan Amin 1987:1 yang mengatakan bahwa pendidikan IPA merupakan salah satu aspek pendidikan dengan menggunakan IPA sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan pendidikan IPA pada khususnya. Dari beberapa pandapat di atas peneliti menyimpulkan dalam suatu gagasan bahwa hakekat IPA merupakan ilmu yang dibangun berdasarkan produk, proses, dan langkah ilmiah untuk melahirkan teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.

2.1.4 Materi Sifat-sifat Cahaya