4.3.2.2 Analisis Model PLS
Gambar 4.1 Diagram Jalur Hasil Output PLS Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat nilai -nilai dari indikator terhadap
variabel laten, sehingga dapat diketahui indikator minat beli ulang adalah indikator yang paling berpengaruh terhadap variabel laten.
4.3.2.3 Pengujian Inner Model
Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-GeisservQ-square test untuk predictive relevance dan
uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Dalam menilai model PLS dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen.
Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai
pengaruh yang substantive Ghozali 2008: 26.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengujian inner model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Pengujian inner model dapat dilihar dari
nilai R-square pada persamaan antar variabel laten. Nilai R-square menjelaskan seberapa besar variabel eksogen independenbebas pada model mampu
menerangkan variabel endogen dependenterikat. Tabel 4. 15 R-Square
R Square ABILITY X2
INTEGRITY X3 KEPERYAAN KONSUMEN
Y1 0,578896
MINAT BELI ULANG Y2 0,334752 SECURITY CONTROL
X1 Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Nilai R
2
= 1- 1- 0,5789 1- 0,3348= 0,7198. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa model mampu
menjelaskan fenomenamasalah Minat Beli Ulang sebesar 71,98 . Sedangkan sisanya 28,02 dijelaskan oleh variabel lain selain Security Control, Integrity,
Ability dan Kepercayaan yang belum masuk ke dalam model dan error. Artinya Minat Beli Ulang dipengaruhi oleh Security Control, Integrity, Ability dan
Kepercayaan sebesar 71,98 sedangkan sebesar 28,02 dipengaruhi oleh variabel lain yang ada diluar model.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut adalah tabel tentang hasil inner weight Tabel 4.16 Inner weight
Original Sample
O Sample
Mean M
Standard Deviation
STDEV Standard
Error STERR
T Statistics
|OSTER R|
ABILITY X2 - KEPERYAAN
KONSUMEN Y1 0,169019
0,18765 8
0,093637 0,093637 1,805052
INTEGRITY X3 - KEPERYAAN
KONSUMEN Y1 0,596966
0,58253 2
0,078362 0,078362 7,618051
KEPERYAAN KONSUMEN Y1 -
MINAT BELI ULANG Y2
0,578578 0,59406
9 0,069949
0,069949 8,271469
SECURITY CONTROL X1 -
KEPERYAAN KONSUMEN Y1
0,120480 0,14022
7 0,072879
0,072879 1,653138
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel di atas diperoleh:
1. Security Control X1 berpengaruh terhadap Kepercayaan Konsumen Y1
dengan koefisien path sebesar 0,1204, dapat diterima nilai T-Statistic =1,6531
lebih besar dari nilai Z α = 0,10 10 = 1,645, maka signifikan positif.
2. Ability X2 berpengaruh terhadap Kepercayaan Konsumen Y1 dengan
koefisien path sebesar 0,1690, dapat diterima dimana nilai T-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
statistic=1,8050 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 10 = 1, 645, maka signifikan positif.
3. Integrity X3 berpengaruh terhadap Kepercayaan Konsumen Y1 dengan
koesifisien path sebesar 0,5969 dapat diterima dimana nilai T-statistic = 7,6180 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 10 = 1,645 maka signifikan
positif. 4.
Kepercayaan Konsumen Y1 berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang Y2 dengan koefisien path sebesar 0, 5785 dapat diterima dimana nilai T-
statistic= 8,2714 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 10 = 1,645 maka signifikan positif.
4.4 Pembahasan 4.4.1 Pengaruh Security Control Terhadap Kepercayaan Konsumen