3. Pengetahuan Luas : Persepsi pelanggan bahwa vendor e-commerce
memiliki pengetahuan yang baik dalam mengamankan transaksi. 4.
Pengesahan Institusional : persepsi pelanggan bahwa vendor e-commerce telah diakui keberadaannya oleh pihak
– pihak lain, seperti supplier, distributior, jasa pengiriman, dan sebagainya.
c. Integrity X3
Integrity didefinisikan sebagai persepsi pelanggan mengenai komitmen
penjual melalui media e-commerce dalam menjaga nilai – nilai untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan. Dalam penelitian Rofiq, 2007 indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:
1. Pemenuhan : Persepsi pelanggan bahwa vendor e-commerce akan
memenuhi apa yang diharapkan pelanggannya. 2.
Keterusterangan : Persepsi pelanggan bahwa vendor e-commerce tidak akan menyembunyikan informasi yang penting bagi pelanggannya.
3. Kehandalan : Persepsi pelanggan bahwa vendor e-commerce selalu
menjaga reputasinya.
d. Kepercayaan Konsumen Y1 Trust
didefinisikan sebagai kepercayaan pelanggan yang timbul karena pelanggan merasa puas dan nyaman atas pemenuhan tanggung jawab penjual pada
transaksi melalui media e-commerce. Dalam penelitian Rofiq,2007 indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Kenyamanan : Persepsi pelanggan bahwa vendor e-commerce memberikan
kenyamanan dalam bertransaksi. 2.
Kepuasan : Persepsi pelanggan bahwa vendor e-commerce memberikan kepuasan dalam bertransaksi.
3. Tanggung Jawab: Persepsi pelanggan bahwa vendor e-commerce
memenuhi tanggung jawabnya terhadap pelanggan.
e. Minat Beli Ulang Y2
Minat beli ulang Repurchase Intention dapat didefinisikan sebagai keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Menurut Ferdinand
2002:129 minat beli ulang dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional : kecenderungan seseorang untuk selalu membeli
ulang produk yang telah dikonsumsinya. 2.
Minat referensial : kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk yang sudah dibelinya, agar juga dibeli oleh orang lain, dengan referensi
pengalaman konsumsinya. 3.
Minat preferensial : minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsi.
Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4. Minat eksploratif : minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang dilanggananinya.
3.1.2 Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel menggunakan Skala Ordinal adalah alat pengukuran data yang menunjukkan data sesuai dengan sebuah orde atau urutan
tertentu Ferdinand, 2006: 261. Adapun teknik pengukuran variabel menggunakan skala Likert yaitu metode pengukuran sikap dengan menggunakan
skala penelitian tujuh butir yang berada dalam rentang dua sisi Umar ,2000 dalam Surya Aji, 2012. Digunakan jenjang 1
– 5 dalam penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut:
STS TS N S SS
Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberikan skor pada masing
– masing skala dimana: 1 = Sangat Tidak Setuju STS
3 = Netral N 5 = Sangat Setuju SS 2 = Tidak Setuju TS
4 = Setuju S
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2 Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi