Metode Pembelajaran Matematika Metode Demonstrasi

5 Naturalisasi. Tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut dan ditampilkan dengan pengeluaran energi yang minimum.

5. Metode Pembelajaran Matematika

Metode pembelajaran matematika adalah cara untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika. Implikasinya pada pembelajaran, harus memberikan pengalaman yang bervariasi dengan metode yang efektif dan bervariasi. Pembelajaran harus memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisien pembelajaran. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran metematik. Pengalaman belajar di sekolah harus fleksibel dan tingkah laku, serta perlu menekankan pada kreativitas, rasa ingin tahu, bimbingan dan pengarahan kearah kedewasaan. Beberapa metode yang dapat dipilih guru matematika adalah a. Metode ceramah b. Metode ekspositori c. Metode demonstrasi d. Metode tanya jawab e. Metode penugasan f. Metode eksperimen g. Metode driil h. Metode penemuan i. Metode permainan j. Metode pemecahan masalah

6. Metode Demonstrasi

Metode demontrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain- lain Cecep, 2005. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan Muhibbin Syah, 2000. Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran Syaifudin Bahri Djamarah, 2000. Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang mengambarkan suatu proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari. Dalam penggunaan metode ini guru bisa menjadi demonstrator dan bisa juga orang lain yang ahli dalam bidang pelajaran itu. Metode ini menggugah rasa ingin tahu siswa dan rangsangan visual siswa. Metode demontrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk menolong siswa dengan melakukan berbagai cara, dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh peserta didik, sampai cara agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah. Agar pembelajaran dengan menggunakan metode berlangsung secara efektif dan efisien. Ada beberapa yang dapat dilakukan, yaitu: a. Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal-hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi. b. Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan. c. Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru. d. Tetapkanlah apakah demonstrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik. e. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik, dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan. f. Upayakanlah agar semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g. Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektivitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar peserta didik. Kelebihan metode demontrasi sebagai berikut : a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya Syaifudin Bahri Djamarah, 2000. Kelemahan metode demontrasi sebagai berikut : a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukan b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan c. Sukar dimengerti bila didemontrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan Syaifudin Bahri Djamarah, 2000 Ada beberapa ciri khas pembelajaran matematika yang menggunakan metode demonstrasi : a. Digunakannya masalah atau soal-soal konkret atau yang ada dalam pikiran siswa. Yang disebut dengan masalah realistik sebagai titik awal proses pembelajaran. Diharapkan dapat membuat siswa berfikir aktif sejak awal dan siswa sendiri menemukan konsep yang akan dipelajari, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peran guru hanya sebagai fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator antara lain adalah memberikan kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu siswa dalam mengungkapkan gagasannya, menunjukkan pemikiran siwa dapat sejalan atau tidak untuk menghadapi persoalan baru yang ditemui. Setelah siswa menyelesaikan masalah menurut cara berfikir siswa maka guru bersama siswa membahas konsep yang dipelajari. b. Siswa didorong untuk menemukan atau memunculkan suatu cara. Alat atau model sistematis sehingga diperoleh pemahaman tentang hal yang dipelajari dari masalah atau suatu realistik yang dihadapi. c. Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran selain diusahakan siswa sendiri yang menemukan cara atau model dan pemahaman konsep juga dapat dengan berdiskusi dengan temannya atau dengan bantuan guru sehingga pemberian pemahaman yang sudah jadi sebaiknya dihindari. Sehubungan dengan hal tersebut maka interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa menjadi penting, sebaliknya belajar berkelompok karena biasanya siswa akan tidak sungkan bertanya pada temannya yang sebaya. Ciri berikut adalah siswa diberi kesempatan untuk melakukan refleksi yaitu berfikir dengan hal-hal yang baru dipelajari. Siswa dapat mengendap hal yang baru dipelajarinya sehingga merupakan pengetahuan baru atau merupakan pengayaan pengetahuan ataupun revisi terhadap pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Cara melakukan refleksi anatara siswa menjawab pertanyaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari guru tentang hal yang baru saja dipelajari, menyampaikan gagasan, membuat kesimpulan. Dari beberapa karakteristik atau ciri khas uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran matematika yang menggunakan metode demonstrasi realistik adalah: a. Disampaikan masalah realistis untuk diselesaikan oleh siswa. b. Digunakan model realistis sebagai jembatan antara dunia real dan abstrak. c. Adanya interaksi antara guru dengan siswa demokratis. d. Proses belajar berlangsung seimbang antara dunia riil dan abstrak. Pembelajaran tidak hanya menekankan pada langkah-langkah penyelesaian soal tetapi adanya penekanan pada pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Berdasarkan karakteristik tersebut dalam pembelajaran matematika kontektual adalah guru memberikan masalah yang nyata atau dapat dibayangkan oleh siswa, menjelaskan masalah konstektual, siswa menyelesaikan masalah konstektual secara individu ataupun kelompok dengan cara mereka sendiri. Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan, petunjuk atau saran. Guru memberikan waktu dan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban secara kelompok. Dari hasil diskusi guru mengarahkan untuk menarik kesimpulan suatu konsep. Untuk memantapkan hasil pembelajaran melalui metode demonstrasi, pada akhir pertemuan dapat diberikan tugas-tugas sesuai dengan yang dilaksanakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Alat Peraga