Hasil Penelitian PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA HASIL, HASIL PENELITIAN

61

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA HASIL, HASIL PENELITIAN

DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode demonstrasi.Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII H SMPN 15 Yogyakarta. Penelitian ini dimulai bulan Februari sampai Maret 2015. Subyek pada penelitian ini berjumlah 34 siswa.Kegiatan penelitian dilaksanakan di kelasVII H. Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data Tahap Waktu Kegiatan 1. 9 Februari 2015 Observasi kegiatan belajar siswa kelas VII-F sekaligus mengadakan pretest. 10 Februari 2015 Observasi kegiatan belajar siswa kelas VII-H sekaligus mengadakan pretest. 2. 12 Februari 2015 sd 24 Februari 2015 Pemberian kuesioner motivasi belajar awal pada siswa dan penerapan Metode Demonstrasi pada kelas eksperimen VII-H dan diakhiri posttest, sekaligus melakukan observasi pada tanggal 12 Februari 2015. 3. 1 Maret 2015 Melakukan wawancara pada beberapa siswa kelas VII-H 2. Data Observasi Observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis permasalahan di kelas.Secara khusus, observasi dilakukan untuk mengetahui situasi kelas, keaktifan siswa mengikuti pembelajaran matematika, dan motivasi yang muncul untuk meningkatkan hasil belajar pelajaran matematika. Selain itu, tujuan lain dari observasi adalah mengetahui karakteristik siswa pada saat pembelajaran matematika. Observasi juga merupakan hasil belajar aspek afektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Observasi dilaksanakan ketika guru memberikan materi pelajaran dengan metode konvensional dan demonstrasi.Berikut merupakan hasil observasi pembelajaran matematika yang disajikan pada table. Tabel 4.2 Nilai Observasi Pembelajaran Matematika No Komponen yang diamati Persentase Jumlah siswa Metode Pembelajaran Konvensional Demonstrasi Motivasi Intrinsik 1 Dorongan kuat dalam diri siswa untuk belajar 26 orang = 76,5 32 orang = 94,11 2 Upaya menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan 19 orang = 55,9 21 orang = 61,8 3 Membaca materi dalam buku 0 orang = 0 22 orang = 64,76 4 Siswa termotivasi menjawab pertanyaan 4 orang = 11,8 30 orang = 88,23 5kon Upaya menyelesaikan tugas 34 orang = 100 5dem Upaya menyelesaikan tes, baik pretest maupun posttest 34 orang = 100 Motivasi Ekstrinsik 6 Beradaptasi dengan teman di dalam kelas 30 orang = 88,23 33 orang = 97,05 7 Menghargai pendapat teman 8 orang = 23,52 16 orang = 47 8 Menurut kepada guru 16 orang = 47 27 orang = 79,41 9 Berani mengemukakan pendapat 3 orang = 8, 8 18 orang = 52,94 Rata-rata 45,75 76,14 Table di atas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sebelum dilaksanakan penelitian. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa persentase rata-rata pada motivasi instrinsik dan ekstrinsik pada metode pembelajaran konvensional adalah 45,75 atau sekitar 16 siswa. Sedangkan Rata-rata persentase siswa ketika dilaksanakan penelitian dengan metode pembelajaran demontrasi adalah 76,14 atau sekitar 25 siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Data Kuesioner Peningkatan motivasi belajar siswa pada penelitian dapat dilihat dari hasil lembar kuesioner.Lembar kuesioner diisi oleh siswa pada awal pertemuan dan akhir pertemuan.Cara ini dilakukan peneliti untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian.Berikut hasil kuesioner motivasi belajar yang didapatkan dari siswa kelas VII-H. a. Motivasi Awal Sebelum memulai tindakan, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuesioner motivasi awal siswa.Berdasarkan kuesioner yang telah diisi siswa dapat diketahui bahwa skor rata-rata sebesar 57,147 kategori tinggi. Nilai motivasi awal sebelum tindakan dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 4.3 Nilai Motivasi Awal Siswa Interval Skor Kategori ∑ Siswa 20 Jumlah Skor 32 Sangat Rendah 33 Jumlah Skor 44 Rendah 1 45 Jumlah Skor 56 Sedang 13 57 Jumlah Skor 68 Tinggi 18 69 Jumlah Skor 80 Sangat Tinggi 2 Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi awal siswa sebelum dilaksanakan penelitian.Dari data tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi ada 2 siswa dan kategori tinggi terdapat 18 siswa.Kemudian yang memiliki motivasi sedang dan rendah ada 13 dan 1 siswa.Daftar skor motivasi awal siswa dapat dilihat pada lampiran 8 halaman L-104. . b. Motivasi Akhir Pada tahap ini, untuk mengetahui siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.Peneliti membagikan kuesioner motivasi akhir kepada siswa. Dengan perolehan skor rata-rata sebesar 58,47 kategori tinggi. Data motivasi akhir siswa setelah tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.4 Nilai Motivasi Akhir Siswa Interval Skor Kategori ∑ Siswa 20 jumlah skor 32 Sangat Rendah 33 jumlah skor 44 Rendah 1 45 jumlah skor 56 Sedang 11 57 jumlah skor 68 Tinggi 20 69 jumlah skor 80 Sangat Tinggi 2 Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi akhir siswa setelah diadakan penelitian . Dari data tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi masih sama yaitu 2 siswa dan kategori tinggi terjadi peningkatan yaitu terdapat 20 siswa. Kemudian yang memiliki motivasi sedang mengalami penurunan yaitu sebanyak 11 siswa dan siswa yang memiliki motivasi ketegori rendah tetap ada 1 siswa Daftar skor motivasi akhir dapat dilihat pada lampiran 8 halaman L-106 4. Kegiatan Belajar Mengajar a. Perencanaan Pada awal pertemuan, sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama kegiatan penelitian berlangsung. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain : Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP , Lembar Kerja Siswa LKS , Lembar Observasi Siswa, Soal Tes Tertulis, Rubrik Penilaian dan kamera. Selain itu peneliti juga mengurus surat izin penelitian yang didapatkan dari Universitas dan Pemerintahan Kota untuk diserahkan kepada pihak sekolah SMPN 15 Yogyakarta. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan merupakan susunan dari rencana yang telah disiapkan oleh peneliti.Selama penelitian, peneliti didampingi oleh guru matematika sebagai observer. 1 Pertemuan I Pertemuan awal ini dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Februari 2015 di kelas VII-F dan VII-H dengan terlebih dahulu peneliti mengenalkan diri sebagai pembantu guru matematika di kelas tersebut, agar para siswa tidak merasa terganggu dengan kehadiran peneliti. Guru memulai pembelajaran matematika dengan mengecek kehadiran siswa dan melakukan apersepsi untuk mengingat materi bangun datar segitiga pada saat siswa dibangku SD. Sedangkan peneliti mendapatkan kesempatan mengobseravsi atau mengamati kegiatan siswa yang memperlihatkan adanya motivasi belajar yang dimiliki siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional atau dengan bentuk pembelajaran biasa. Setelah melakukan observasi, peneliti membagikan soal pretestdengan dibantu siswa.Kemudian siswa mengerjakan soat tersebut sekaligus peneliti mengamati kembali.Hasil pengamatan kedua kelas tersebut menunjukkan ketidakseriusan para siswa dalam mengerjakan soal pretest.Hal ini dikarenakan kurang adanya pantauan dari guru matematika itu sendiri dan cenderung para siswa baik kelas VII-F dan VII-H dalam mengerjakan soal melakukan kegaduhan, salah satunya saling mencontek sehingga peneliti merasa kesusahan dalam mengontrol kelas dalam mendapatkan hasil murni dari setiap siswa.Peneliti juga memberikan kuesioner motivasi awal pada pertemuan pertama.Kegiatan pada pertemuan pertama ini, selesai di pengisian kuesioner. Gambar 4.1 Siswa VII-H Mengerjakan Soal Pretest Gambar 4.2 Siswa VII-F Mengerjakan Soal Pretest 2 Pertemuan II Pertemuan kedua ini dilaksanakan tanggal 12 Februari 2015.Peneliti memulai pembelajaran pada pertemuan kedua ini dengan mempersiapkan alat dan bahan ajar, menyapa siswa, mengecek kehadiran dan kesiapan siswa.Peneliti mengajak siswa mengingat sedikit materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yakni ketika pembelajaran matematika bersama guru.Kemudian memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang materi dengan menggunakan alat peraga macam-macam bentuk bangun datar yang dapat dikaitkan dengan bentuk bangun datar segitiga.Kemudian siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang.Bersama teman dalam kelompoknya, siswa mempraktikkan seperti yang dijelaskan peneliti untuk mengerjakan LKS sebagai bahan ketrampilan siswa yang telah disiapkan oleh peneliti.untuk setiap kelompoknya.Bahan praktik tersebut berupa potongan kertas berbentuk macam-macam bangun datar yang dapat dipotong-potong sesuai yang diingkan. Gambar 4.3 Siswa Mengerjakan LKS Secara Kelompok Setelah siswa mengerjakan LKS, peneliti menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menjawab dan mempresentasikan jawaban di depan kelas. Pada akhir pembelajaran, peneliti membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran dan peneliti menyampaikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 3 Pertemuan III Pertemuan kali ini dilaksanakan tanggal 17 Februari 2015.Peneliti memulai pembelajaran pada pertemuan ini dengan mempersiapkan alat dan bahan ajar, menyapa siswa, mengecek kehadiran dan kesiapan siswa.Peneliti mengajak siswa mengingat sedikit materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai macam-macam bangun datar segiempat yang dapat dibentuk menjadi macam-macam bangun datar segitiga.Kemudian memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang materi dengan menggunakan alat peraga menggunakan sedotan warna- warni yang berbentuk kerangka dan menggunakan papan bergambar lingkaran busur untuk mengetahui setiap besar sudut pada segitga.Kemudian siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang.Bersama teman dalam kelompoknya, siswa mempraktikkan seperti yang dijelaskan peneliti untuk mengerjakan LKS sebagai bahan ketrampilan siswa yang telah disiapkan oleh penelitiuntuk setiap kelompoknya. Gambar 4.4 Siswa Mengerjakan LKS Secara Kelompok Setelah siswa mengerjakan LKS, peneliti menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menjawab dan mempresentasikan jawaban di depan kelas. Pada akhir pembelajaran, peneliti membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran dan peneliti menyampaikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya 4 Pertemuan IV Pertemuan keempat merupakan pertemuan sebelum diadakan posttest sebagai akhir materi bangun datar segitiga.Penelitian dilaksanakan tanggal 24 Februari 2015.Peneliti memulai pembelajaran pada pertemuan ini dengan mempersiapkan alat dan bahan ajar, menyapa siswa, mengecek kehadiran dan kesiapan siswa.Peneliti mengajak siswa mengingat sedikit materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai jenis dan sifat bangun datar segitiga.Kemudian memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang materi dengan menggunakan alat peraga papan berpaku dan karet gelang.Kemudian siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang.Bersama teman dalam kelompoknya, siswa mempraktikkan seperti yang dijelaskan peneliti untuk mengerjakan LKS sebagai bahan ketrampilan siswa yang telah disiapkan oleh penelitiuntuk setiap kelompoknya. Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan LKS Secara Kelompok Setelah siswa mengerjakan LKS, peneliti menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menjawab dan mempresentasikan jawaban di depan kelas. Pada akhir pembelajaran, peneliti membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran dan peneliti menyampaikan informasi mengenai tes yang akan diadakan peneliti seminggu kemudian, sehingga siswa diharapkan untuk belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Pertemuan V Pertemuan ini berlangsung tanggal 26 Agustus 2015.Pertemuan ini diadakan untuk siswa berlatih mengerjakan soal dari buku paket kurikulum 2013 yang mereka punya.Hal ini disiapkan peneliti agar siswa lebih paham dengan model-model soal tes.Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk bertanya kepada peneliti jika mengalami kesusahan. Akhir pembelajaran, peneliti mengingatkan kembali mengenai tes yang akan diadakan tanggal 3 Maret 2015. 6 Pertemuan VI Pertemuan kali ini digunakan peneliti untuk mengadakan posttest.Setelah siswa selesai mengerjakan posttest, peneliti meminta siswa mengisi kuesioner motivasi akhir. Kemudian mengucapkan salam penutup dan terima kasih. Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Soal Posttest c. Evaluasi 1 Hasil Pretest Pada awal pertemuan, peneliti mengadakan tes untuk mengetahui pengetahuan awal tentang bangun datar segitiga dengan mengingat kembali pelajaran matematika di Sekolah Dasar SD. Data tes hasil pretestdapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Data Hasil Pretest Siswa Hasil Tes Pencapaian Hasil Tes Nilai Tertinggi 78 Nilai Terendah 20 ∑ Siswa Tuntas 2 ∑ Siswa Tidak Tuntas 32 Skor rata-rata 40,94 KKM 5,9 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi siswa padapretest yang diadakan peneliti adalah 78 dan skor rata-rata siswa 40,94. Jumlah presentase siswa yang dapat mencapai KKM adalh 5,9 atau menunjukkan sebanyak 2 siswa atau 5,9 yang mencapai KKM. Daftar nilai pretest siswa dapat dilihat pada lampiran 9 halaman L-110. 2 Hasil Posttest Pada akhir pertemuan penelitian, peneliti mengadakan tes akhir atau posttest untuk mengetahui pencapaian belajar siswa setelah menerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran matematika tersebut. Data tes hasil belajar siswa pada posttest dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Data Hasil Posttest Siswa Hasil Tes Pencapaian Hasil Tes Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 34 ∑ Siswa Tuntas 12 ∑ Siswa Tidak Tuntas 75 22 Skor rata-rata 68,09 KKM 35,3 Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai tertinggi siswa pada tes ini adalah 100 dan skor rata-rata siswa adalah 68,085. Jumlah presentase siswa yang dapat mencapai KKM 35,3 atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan sebanyak 12 siswa. Daftar hasil posttest siswa dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 111. 5. Wawancara Dalam penelitian ini, wawancara digunakan sebagai metode bantu dalam pengumpulan data. Tujuan dari wawancara ini untuk mengetahui secara detail sebab dan akibat dari hasil kuesioner dan hasil belajar siswa. Berdasarkan tabel motivasi awal dan akhir, hasil belajar, dipilih 10 siswa yang menjadi subjek wawancara dengan 5 siswa kategori belajar rendah dan 5 siswa kategori hasil belajar tinggi, yaitu S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9,S10. Keterangan : P adalah peneliti dan S adalah siswa yang diwawancarai a. Petikan Wawancara dengan S6 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Enggak menakutkan asal tau caranya P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Yang jelas, padat, tidak bertele-tele. Tidak sedikit-sedikit marah.Dan dikasih contoh caranya mengerjakannya dengan rinci.Paling suka praktek mbak. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Lebih paham, karena tau bentuknya gimana, besar kecilnya sudut. Kalo gambar biasanya gak paham mbak, susah dibedakan. Contoh gambar segitiga tumpul dan segitiga biasa. Dan jadi gak bosen mbak, soalnya ada variasi.contoh mbak kalau makan tempeterus bosen gak mbak ? P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Menghitung keliling, luas, dan phytagoras. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Tidak masuk mbak, karena pelajarannya ketat mbak. Jadi habis agama terus matematika.Jadi lupa yang sudah dipelajari. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Belajar biasa diulangi. Pas ulangan malah belajarnya di sekolah. Kalo lupa tanya temen. P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Ada mbak, tapi gak bisa dijelaskan dengan kata-kata. P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Memperhatikan guru, tapi tidak bisa menjamin masuk ke otak. Selain itu gampangke. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Nyaman mbak, gak marah-marah gurunya. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Membalas teman yang ramai, soalnya kalo tidak menanggapi dikira sombong. P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Gurunya marah-marah, terus jadi cepet menerangkan. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Kompak mbak b. Petikan Wawancara dengan S9 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Ya agak susah, tapi kalo dipelajari bisa mudeng. P : Susahnya seperti apa ? S : Susah menghafalkan rumus-rumusnya. Soalnya aku suka ngitung tapi gak suka hafal. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Yang nanti ada metodenya, kaya mbaknya pake alat peraga, permainan. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Lebih tau jenis-jenisnya, ngitungnya lebih gampang dan mencari contoh- contoh lain. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Yang gak dong tu yang miring-miring tu mbak, yang phytagoras pas pake papan paku. P : Sebelumnya belum mengenal phytagoras ? S : Belum mbak. Tapi kayanya SD pernah. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Lupa mbak P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Sebelum tidur mengahafalkan dulu, tanya temen yang bisa, kalo semua temen gak bisa tanya guru. P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Yang pertama sulit mbak, yang kedua lumayan tapi ada yang tanya-tanya juga mbak. P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : berusaha mendengarkan mbak, soalnya kelasnya kan ramai banget to mbak, jadi susah mengikuti. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Yang tenang mbak, santai. Kaya kalo ada yang ngomong jangan keras- keras.Soalnya kalo pada berisik, nanti jadi telat-telat mengerjakannya. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Biarin aja mbak. P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Jadi susah konsentrasi mbak. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : kalo ada yang tanya terus aku bisa, ya tak bantu. c. Petikan Wawancara dengan S14 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Apa ya ?ya kalo yang susah gitu tu susah dipahami mbak. Kaya yang pecahan- pecahan gitu lho. P : Suka matematika ato tidak ?kenapa ? S : Kalo yang gampang-gampang gitu seneng. Tapi kalo ada kesulitan jadi kaya nyerah. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Yang kaya mbak Aga ngajar seperti itu, kaya banyak prakteknya gitu mbak. Terus pake kerja kelompok-kelompok terus presentasi. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Lebih mudah dipahami aja. Kan kemarin mbak Aga pake alat peraga itu to mbak, nah itu lebih mudah dipahami daripada cuma diterangin-terangin. Contohnya yang keliling sama luas. Bisa diibaratkan keliling tu tepi-tepinya sawah, terus kalo luas dalamnya sawah gitu. P : Pernah belajar Phytagoras sebelum ini ? S : Enggak mbak. Tapi lebih paham mbak pake alat peraga. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Enggak ada mbak. Awalnya ya phytagoras tu, tapi setelah dijelaskan jadi paham.. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Karena belum pernah diajari aja mbak. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Suka membuat soal-soal sendiri, nanti dikerjain terus dicocokin sama cara-cara dari guru. Tanya sama temen juga, sama guru kadang P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Enggak mbak. Masih biasa aja, soalnya kan dah diajari. P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Mengikuti proses pembelajaran. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Harus tenang. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Berharap gurunya tegas, kalo tegas kan jadi gak rame gitu mbak, kan konsentrasinya jadi lebih meningkat. P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Kalo konsentrasi malah enggak, kebanyakkan laki-laki kalo pelajaran gitu pada rame mbak. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Kalo kesusahan tanya teman. Kadang ada yang tanya dikasih tau, kalo aku bisa. d. Petikan Wawancara dengan S15 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Matematika tu yo penuh banget rumus yang dihafalin, jadi agak sulit agak mudah tapi enak mbak daripada baca. P : Sulitnya seperti apa ? S : Itu gurunya menjelaskannya itu melewati yang penting. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Permainan, P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Lebih tau ukuran. Lebih gembira.Seneng gitu lho mbak.Seneng ngitung- ngitung. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Yang langkah-langkah akar-akar itu. Yang phytagoras.Selain itu soal cerita kurang bisa nangkep. P : Sebelumnya belum mengenal phytagoras ? S : Belum mbak. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Belum pernah diajari. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Dijelasin terus menerus jadi mudeng, belajar sebisanya. P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Tidak merasa kesulitan, soalnya merasa bisa mengerjakan P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Berusaha mendengarkan mbak. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Tidak rame, tidak banyak bercanda, serius gitu mbak. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Pengennya sih lapor pada guru tapi ya gak enak ma temen. Cuma diem aja mbak. Susah dibilangi kok mbak. P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Jadi tambah bingung mbak pas mbak aga menjelaskan. Kan gak bisa mendengarkan dengan jelas. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Saling membantu kok mbak. e. Petikan Wawancara dengan S18 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Seperti pelajaran susah. P : Susahnya kenapa ? S : Males ngitunge. Karena dari dulu gak suka matematika. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Gak ada tapi pas mbak aga menggunakan alat peraga menjadi sedikit paham. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Sedikit mudeng. Contoh di materi jenis-jenis segitiga. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Mencari sisi pada segitiga menggunakan phytagoras. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Tidak memperhatikan dengan serius. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Tanya teman. Tapi ya biasanya ada yang mau kasih tahu ada yang enggak. P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Sama-sama sulit mbak. Pas yang mencari sudut-sudut. P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Rame, karena jenuh, males sama pelajaran dan pengajarnya. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Nyaman, kelas bersih, dan santai P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Seneng. Ikutan rame P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Lebih nyaman. Karena santai. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Kompak ramenya. f. Petikan Wawancara dengan S19 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Eee menurutku susah mbak matematika. Ada yang gampang ada yang susah. Tinggal yang menerangkan deng mbak. Kalo detail bisa jelas. Kalo loncat- locat yang gak mudeng. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Menerangkan dengan sejelas-jelasnya, bisa diajak gojek, gak seriusan banget biar mudah nyantol. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Semakin bisa dimengerti. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Enggak ada. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Belum jelas. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Belajar lagi sampai bisa. Tanya sama yang bisa. Tapi malu tanya guru. Malunya nanti dibilang, “ Sudah dijelasin kok belum jelas”. P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Ada yang susah, ada yang gampang. Yang susah bagian ada 1 sudut yang diketahui, terus disuruh mencari 2 sudut yang ada variabelnya. P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Mengikuti pelajaran. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Yang tenang mbak. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Sebel mbak, tapi ya Cuma diam ja mbak. P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Terganggu banget soalnya bisa ganggu konsentrasi. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Kalo saya gak tau, mereka mau ngajari mbak. g. Petikan Wawancara dengan S22 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Matematika itu tidak menakutkan. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Yang menggunakan alat peraga mbak. Soalnya jadi lebih mudah. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Suka mbak. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Saat menjelaskan menggunakan papan paku masih bingung dan menentukan sudut. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Masih belum jelas dengan penjelasannya. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Tidak tanya ke guru tapi tanya teman. P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Sama-sama sulit. P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Mengikuti pelajaran. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Yang tenang, sama-sama mendengarkan penjelasan guru. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Diam saja P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Terganggu. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Baik mbak. Suka membantu. h. Petikan Wawancara dengan S23 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Seperti makananlah mbak, enak dipelajari, enggak menakutkan. P : Suka matematika ato tidak ?kenapa ? S : Suka, karena matematika gampang aja mbak untuk dipelajari dari pada hafalan. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Presentasi, karena kalo ceramah tu panjang lebar. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Semakin gampang menghafal, contohnya bentuk-bentuk segitiga. Itu kan jadi gampang hafal. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Enggak ada mbak. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Enggak ada mbak. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Tanya bu guru P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Enggak P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Memperhatikan guru P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Sepi mbak, maksudnya gak rame, tenang. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Sering marah sih mbak, tapi susah dikasih tau. P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Belajar jadi gak nyantol mbak, terus hasilnya jadi jelek. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Saling membantu. i. Petikan Wawancara dengan S27 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Sebenarnya mudah tapi tergantung memahaminya. Kalo saya memahami matematika tergantung materi. Materinya mudah ato susah. P : Kalo materinya susah kamu mempelajarinya bagaimana ? S : Gak tau. Kalo susah gak dipelajari. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Ada model untuk diperagakan. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Biasa-biasa aja. Gak ada pengaruh positifnya. Kalo mau diajari dengan alat peraga atau cara lain ya biasa aja. Gak ngaruh. P : Kenapa bisa tidak ada pengaruhnya dan disebut biasa-biasa aja ? S : Karena saya orangnya kalo ada cara yang mudah saya pelajari. P : Kalau yang menggunakan alat peraga itu termasuk mudah atau susah ? S : Sebenarnya itu mudah. Tapi kalo pake ceramah bisa dipahami ya jadi mudah. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Berusaha dalam memahami materinya itu. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Enggak ada mbak. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Diajari orangtua. P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Biasa aja mbak. P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Mendengarkan penjelasan guru. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Kelas kalo dijelaskan selalu mendengarkan dan gak gampang rame. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : Saya gak ikut rame kok dan diem saja. P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Gak tau. Bisa jadi mempengaruhi hasil belajar. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Kalo mau tanya temen malah temennya balik nanya. j. Petikan Wawancara dengan S33 P : Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika ? S : Susah-susah gampang. Tergantung gurunya.Kalo gurunya suka marah ya takut. P : Kalo materinya susah kamu mempelajarinya bagaimana ? S : Hehehehhe tapi penting dipelajari mbak. P : Apa yang menyebabkan guru marah ? S : Gara-gara gak paham, ada yang jail. P : Model pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran matematika ? S : Suka dikasih penjelasan terus diberi soal-soal latihan. Menjelaskan sampai mudeng semua baru diberi latihan. P : Bagaimana menurutmu dengan Metode Demonstrasi yang telah berlangsung ? S : Ya seneng aja lah. Bisa lebih mudeng.Contohnya kalau lupa atau gak denger bisa dilihat lagi. Kalau ceramah kan cuma ditulis kemudian dihapus. P : Apa yang menjadi kesulitan ketika belajar Bangun Datar Segitiga ? S : Menghafalkan materi. P : Apa yang menjadi penyebab kesulitanmu pada materi tersebut ? S : Yang menjelaskan kecepeten. P : Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut ? S : Belajar lagi dirumah buat pelajaran hari selanjutnya. P : Apakah soal tes pretest dan posttest yang diberikan sulit ? S : Agak sulit. Belum hafal banget cirri-ciri segitiga. P : Apa saja yang kamu lakukan ketika pembelajaran berlangsung ? S : Memperhatikan dan rame. Kalau sakit ya domblong aja. P : Kondisi kelas seperti apa yang kamu inginkan untuk belajar ? S : Tenang, gak ada yang berisik, semua memperhatikan. P : Bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut dan teriak-teriak ? S : kadang-kadang ikut rame, tidak memperhatikan guru. Meskipun dilaporkan ke guru atau kepala sekolah tetep aja diulangi lagi. P : Apa akibatnya dengan keadaan yang ramai ? S : Mempengaruhi konsentrasi dan lebih enak duduk di belakang agar tidak diliati guru terus. P : Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman ? S : Gampang terpengaruh untuk ramai. Berdasarkan hasil wawancara selama 7 hari dengan 10 siswa, ada 3 siswa mengatakan matematika itu tidak menakutkan dan dalam memahami mata pelajaran matematika itu susah-susah gampang ada 7 siswa. Siswa yang mengatakan pembelajaran matematika itu susah-susah gampang berkaitan dengan pengalaman siswa tentang cara guru yang mengajar suatu materi kepada siswa. Cara guru mengajar dengan metode demonstrasi sangat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman.Hal ini dikatakan oleh semua siswa yang diwawancarai, baik yang mendapatkan hasil belajar rendah maupun tinggi.Metode demonstrasi mempunyai langkah-langkah sebagaimana disebutkan peneliti menjelaskan terlebih dahulu secara detail kemudian siswa mengikuti. Hal ini sangat disukai 4 siswa, yang mengatakan lebih jelas jika cara menjelaskan materi secara detail terlebih dahulu, setelah itu memberikan latihan-latihan ke siswa.Siswa juga merasa senang mempunyai pengalaman belajar yang bervariasi, salah satunya dengan melakukan praktek setelah diberi pengarahan. Namun metode pembelajaran yang membantu siswa ini tidak berpengaruh pada 1 siswa, karena telah disampaikan oleh siswa tersebut bahwa dia tidak suka dengan matematika. Metode demonstrasi yang membuat siswa paham untuk mengerti materi bangun datar segitiga ini ternyata masih memberikan kebingungan. Ada 5 Siswa merasa kurang paham ketika dijelaskan mengenai keliling dan luas menggunakan papan paku, karena untuk menemukan panjang sisi segitiga harus menggunakan konsep phytagoras, sedangkan hampir semua siswa belum pernah mengenal konsep phytagoras saat mereka dibangku Sekolah Dasar SD dan ada kemungkinan mereka lupa. Satu siswa merasa bingung dengan cara mencari besar sudut jika diketahui 1 sudut dan sudut lainnya memuat variabel. Kemudian terdapat 2 siswa yang setelah diberi pembelajaran langsung hilang memori ingatan yang baru saja dipelajari, karena siswa ini cenderung tidak memperhatikan dan menggampangkan pelajaran. Wawancara yang telah dilakukan peneliti didapatkan siswa sering berkata menyukai suasana belajar yang tenang dan santai tanpa ada keributan dan ketegangan baik pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun peneliti.Pada kenyataannya keadaan yang diinginkan oleh 7 siswa tidak terwujud, mereka sangat merasa terganggu, karena menurut salah satu dari 10 siswa tersebut kegaduhan itu akan terus berulang jika tidak ada ketegasan dari guru dan mengatakan lebih baik diam saja dan tidak ikut- ikutan untuk menciptakan suasana kelas yang diinginkan. Hal lain disampaikan oleh 3 Siswa yang membuat gaduh. Kegaduhan tersebut diakibatkan kerena siswa sering mengalami kejenuhan, ketika kegiatan belajar mengajar selalu monoton, sehingga siswa senang melakukan kegaduhan yang dapat mengganggu kondisi kelas. Selain siswa yang merasa terganggu, peneliti juga mengalami hal yang sama, yaitu ketika sedang dalam proses belajar mengajar, peneliti menyampaikan instruksi berkaitan dengan kebingungan yang dialami siswa, sehingga tidak tersampaikan dengan maksimal dan terjadi pengulangan dalam memberikan informasi. Oleh karena itu peneliti merasa kurang dengan waktu pembelajaran yang disediakan.

B. Pembahasan