Alat Peraga Pembelajaran Matematika

7. Alat Peraga

Siswa dalam memahami konsep abstrak memerlukan benda-benda kongkrit riil sebagai perantara atau alat bantunya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda. Bahkan orang dewasapun yang pada umumnya sudah memahami kosep abstrak, pada keadaan tertentu sering memerlukan alat bantu. Alat bantu pendidikan ini lebih sering disebut alat peraga karena peranan pentingnya berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu untuk menciptakan proses belajar yang efektif dalam pendidikan pengajaran. Menurut Kamus Besar Indonesia alat peraga didefinisikan sebagai benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, sedangkan peraga 2005:920 adalah alat media pengajaran untuk memperagakan sajian pelajaran. Dari pengertian tersebut, alat peraga dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk memperagakan materi pembelajaran agar dapat menyampaikan materi dengan baik kepada siswa. Senada dengan pengertian di atas, Ali dalam Sundayana, 2014:7 berpendapat bahwa alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, serta perhatian, dan kemauan siswa agar dapat membantu proses pembelajaran. Menurut Surdjana 2009 berpendapat bahwa alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telingan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien, serta dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar menurut Wijaya dan Rusyan 1994. Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari menurut Estiningsih 1994:7. Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Oleh karena itu, alat peraga adalah alat yang dapat digunakan untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Berdasarkan pendapat di atas menyatakan bahwa alat peraga memiliki fungsi untuk membantu dan mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Dalam pengajaran matematika kita sering menggunakan alat peraga, sehingga akan ada kelebihan dan kekurangan menggunakan alat peraga. Berikut kelebihan menggunakan alat peraga : a. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik murid maupun guru, dan terutama murid minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan karena itu akan bersikap positif terhadap pengajaran matematika. b. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk kongkrit dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah. c. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami. d. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Benda-benda ini dapat dipindah-pindahkan. Berikut kekurangan menggunakan alat peraga : a. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru b. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan c. Perlu kesediaan berkorban secara materiil d. Tidak dapat disajikan dalam buku. Penggunaan alat peraga itu dapat dikaitkan dan dihubungkan dengan salah satu atau beberapa dari : a. Pembentukan konsep b. Pemahaman konsep c. Latihan dan penguatan d. Pelayanan terhadap perbedaan individual ; termasuk pelayanan terhadap anak lemah dan anak berbakat. e. Pengukuran ; alat peraga manipulatif dipakai sebagai alat ukur. f. Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta penyimpulannya secara umum ; alat peraga sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti. g. Pemecahan masalah pada umumnya h. Mengundang untuk berfikir i. Mengundang untuk berdiskusi j. Mengundang partisipasi aktif Bila ingin membuat alat peraga, maka perhatikan agar alat peraga itu : a. Tahan lama dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Bentuk dan warnanya menarik c. Sederhana dan mudah dikelola d. Ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak e. Dapat menyajikan dalam bentuk riil, gambar atau diagram konsep matematika f. Sesuai dengan konsep dan menunjukkan konsep matematika dengan jelas g. Peragaan itu supaya dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak h. Bila kita juga mengharapkan agar siswa belajar aktif, alat peraga itu supaya dapat dapat diraba, dipegang, dipindahkan dan diutak-atik, atau dipasangkan dan dicopot, dan lain-lain Dengan demikian, penggunaan alat peraga itu gagal bila misalnya : a. Generalisasi konsep abstrak dari representasi kongkrit itu tidak tercapai b. Hanya sekedar sajian yang tidak memiliki konsep-konsep matematika c. Tidak disajikan pada saat yang tepat d. Memboroskan waktu e. Diberikan kepada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya f. Tidak menarik, rumit, sedikit terganggu menjadi rusak, dan lain-lain.

8. Segitiga