n. Akar Kuadrat Utama Bilangan Bulat
Akar kuadrat adalah kebalikan dari pangkat dua. Setiap bilangan posiif mempunyai dua akar kuadrat. Misalnya, dua akar
kuadrat dari 9 adalah 3 dan 3, dua akar dari 100 adalah 10 dan 10.
Untuk a 0, lambang , disebut akar kuadrat utama dari a, yang
menunjukan akar kuadrat tak negatif dari a. Jadi
= 3 dan =
= 10.
Sehingga secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jika a
2
= b maka = Purcell, 1987: 21.
Contoh: 1.
, karena 4
2
= 4 4 = 16
2. , karena 13
2
= 13 13 = 169
3. Untuk mengetahui nilai
, tentukan letak bilangan 1.225 terlebih dahulu. Bilangan 1.225 terletak di antara 30
2
= 900 dan 40
2
= 1.600. Jadi,
terletak di antara nilai 30 dan 40. Bilangan bulat antara 30 dan 40 yang kuadratnya bersatuan 5 adalah 35. Jadi,
= 35, karena 35
2
= 35 35 = 1.225
Husein Tampomas, 2007 .
B. Kerangka Berpikir
Penelitian ini didasarkan atas permasalahan umum yang sering ditemukan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu siswa sering mengalami
kebingungan dengan variasi soal yang diberikan di sekolah. Hal ini merupakan satu indikasi bahwa siswa tidak paham dengan konsep suatu
materi namun kurangnya motivasi dalam diri siswa untuk berusaha lebih jauh.
Peneliti merancang suatu motode pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kondisi siswa. Metode pembelajaran yang dipergunakan
adalah metode pembelajaran penugasan dengan model pembelajaran motivasional ARCS. Siswa diberikan tugas dengan soal yang variatif
sehingga siswa melalui proses mengalami, pada akhirnya akan benar-benar paham. Melalui proses belajar yang dialami siswa, peneliti akan melihat
perkembangan pemahaman siswa serta perkembangan motivasi belajar siswa. Pada akhir proses, diberikan tes akhir untuk melihat perbandingan
dari pemahaman siswa, dan diberikan kuesioner motivasi untuk melihat perbandingan motivasi belajar siswa. Setelah itu, peneliti melakukan
wawancara kepada beberapa siswa penelitian, hasil data wawancara akan memperkuat hasil data tes tertulis.
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi. Menurut Sugiyono 2012: 18, metode penelitian kombinasi adalah gabungan metode
penelitian kuantitatif dan metode kualitatif yang digunakan bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih valid,
reliabel, dan obyektif. Sugiyono 2012: 13 mendefinisikan metode kualitatif sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, yaitu peneliti sebagai instruksi kunci. Teknik pengolahan data
dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada
suatu makna,
sedangkan, metode
kuantitatif sebagai
metode ilmiahscientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
kongkretempiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisisnya menggunakan statistik. Selanjutnya Sugiyono 2012: 17, mengatakan bahwa metode
penelitian kombinasi didefinisikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah maupun