180
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian mengenai pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS di kelas VII Erlangga SMP Stella
Duce 1 Yogyakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan pembahasan, pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS mempengaruhi tingkat pemahaman siswa. Pemahaman
siswa dilihat berdasarkan tiga indikator pemahaman menurut Kuhnelt H yaitu 1 siswa dapat menghubungkan pemahaman yang baru
dengan pemahaman yang telah diketahui, 2 siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang
dikenal, dan 3 siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Hasil analisis menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman sebelum dan sesudah
diterapkan pembelajaran dengan model ARCS.
2. Berdasarkan perhitungan hasil pre-test dan post-test, pemahaman
siswa di kelas VII Erlangga mengalami peningkatan. Peningkatan pemahaman siswa ditunjukkan dengan tabel distribusi frekuensi
penilaian pemahaman siswa sebagai berikut:
Tabel 5. 1 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa Pre-test
Pre-test
Interval Frekuensi
Presentase Kategori
81-100 5
15.152 Sangat tinggi
66-80 8
24.242 Tinggi
56-65 6
18.182 Sedang
46-55 3
9.091 Rendah
0-45 11
33.333 Sangat Rendah
33 100
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa Post-test
Post-test
Interval Frekuensi
Presentase Kategori
81-100 4
12,121 Sangat tinggi
66-80 16
48,485 Tinggi
56-65 6
18,182 Sedang
46-55 4
12,121 Rendah
0-45 3
9,091 Sangat Rendah
33 100
Berdasarkan tabel 5.1 dan tabel 5.2 pemahaman siswa mengalami peningkatan dari kategori sangat rendah dengan presentase
33, 333 manjadi berkategori tinggi dengan presentase 48, 485 . 3.
Berdasarkan pembahasan, pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS mempengaruhi tingkat motivasi belajar siswa. Hasil
analisis statistik menunjukkan ada perbedaan rata-rata dari sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran dengan metode penugasan
model ARCS. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa sebelum diterapkan pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS
diperolah skor tertinggi 74, skor terendah 50, rata-rata 61, 3871, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
median 62, dan modus 65. Sedangkan untuk sesudah diterapkan pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS diperoleh skor
tertinggi 73, skor terendah 49, rata-rata 60, 7879, median 59, dan modus 67. Perbandingan tingkat motivasi belajar siswa untuk tiap-tiap
indikator motivasi belajar siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: a.
Berdasarkan perhitungan statistik persentase indikator perhatian attention mengalami peningkatan dari 76,8817 menjadi
80,914. b.
Berdasarkan perhitungan statistik persentase indikator relevansi relevation mengalami peningkatan dari 75,1613 menjadi
78,7097. c.
Berdasarkan perhitungan statistik persentase indikator keyakinan confidence mengalami peningkatan dari 75,1613 menjadi 80.
d. Berdasarkan perhitungan statistik persentase indikator kepuasan
satisfaction mengalami peningkatan dari 80,4435 menjadi 84,6774.
B. Saran