Tabulasi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

pemahaman siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS.

B. Tabulasi Data

1. Data uji coba test a. Uji coba pre-test Sebelum digunakan dalam penelitian, dilakukan uji coba terhadap soal pre-test dan post-test untuk melihat kevalidan dan reliabel soal tes yang telah dibuat. Uji coba soal tes dilakukan kepada siswa kelas IX Lumense, selanjutnya dilakukan perbaikan terhadap soal-soal dengan kevalidan rendah. Berikut adalah hasil dari uji coba pre-test dan post-test: 63 Tabel 4.2 Uji coba pre-test No. Siswa No. Soal Skor Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 8 40 2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 3 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 5 E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 7 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 8 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55 9 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 10 J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 11 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 14 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 15 O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 16 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 17 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 18 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 45 19 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 20 T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 21 U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 22 V 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 23 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 24 X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 25 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 26 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 64 27 A2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 28 B2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 28 23 28 27 26 22 23 26 24 2 27 27 22 21 23 23 23 10 19 7 b. Uji coba post-test Tabel 4.3 Uji coba post-test No. Siswa No. Soal Skor Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 A 2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 50 3 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 5 E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 7 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 8 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 9 I 10 J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55 11 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 14 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 15 O 1 1 1 1 1 1 6 30 16 P 1 1 1 1 1 5 25 17 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 18 R 19 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 65 20 T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 21 U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 22 V 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 23 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 24 X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 25 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 26 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 27 A2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 28 B2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 22 19 22 22 21 17 19 23 16 6 22 21 21 21 17 16 19 8 18 12 2. Data tes tertulis a. Pre-test Sebelum dilaksanakan penelitian dengan penerapan metode pembelajaran penugasan model ARCS, diberikan pre- test di kelas penelitian yaitu kelas VII Erlangga. Pre-test digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa. Berikut adalah hasil pre-test dari kelas VII Erlangga: Tabel 4.4 Pre-test No. Siswa No. Soal Skor Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 2 S2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55 3 S3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 66 4 S4 1 1 1 1 1 1 1 7 35 5 S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 6 S6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 7 S7 1 1 1 1 1 1 6 30 8 S8 1 1 1 1 1 1 6 30 9 S9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 10 S10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 11 S11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 45 12 S12 1 1 1 1 1 1 1 7 35 13 S13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 14 S14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 15 S15 1 1 1 1 1 1 6 30 16 S16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 17 S17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 18 S18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55 19 S19 1 1 1 1 1 1 1 1 8 40 20 S20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 21 S21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 22 S22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 23 S23 1 1 1 1 1 1 6 30 24 S24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 25 S25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 26 S26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 27 S27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 28 S28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 29 S29 1 1 1 1 1 1 1 7 35 30 S30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 31 S31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55 32 S32 1 1 1 1 1 1 1 1 8 40 33 S33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 45 67 30 27 27 26 29 24 5 25 27 14 17 20 17 17 26 20 19 9 19 2 b. Post-test Setelah dilaksanakan penelitian dengan penerapan metode pembelajaran penugasan model ARCS, diberikan post-test di kelas penelitian yaitu kelas VII Erlangga. Post-test digunakan untuk melihat kemampuan post-test siswa. Berikut adalah hasil post-test dari kelas VII Erlangga: Tabel 4.5 Post-test No. Siswa No. Soal Skor Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55 2 S2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 3 S3 1 1 1 1 1 1 1 7 35 4 S4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 50 5 S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 6 S6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 7 S7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 8 S8 1 1 1 1 1 5 25 9 S9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 10 S10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 11 S11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55 12 S12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 13 S13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 14 S14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 15 S15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60 68 16 S16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 17 S17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 18 S18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70 19 S19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 20 S20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 21 S21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 22 S22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 23 S23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 50 24 S24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 25 S25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 26 S26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 27 S27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 28 S28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 29 S29 1 1 1 1 4 20 30 S30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 31 S31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 32 S32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 33 S33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 29 28 27 26 32 29 14 24 25 15 31 26 19 20 21 21 24 5 24 6 3. Data hasil wawancara Data wawancara berasal dari lima subjek dengan kriteria nilai tes meningkat, tetap, dan menurun. Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti mengambil lima siswa untuk diwawancarai, siswa tersebut adalah S5, S9, S20, S21, dan S29. S5 mewakili siswa dengan penurunan nilai yang tajam, untuk pre-test S5 mencapai nilai diatas KKM tetapi dalam post-test nilainya dibawah KKM. S9 mewakili siswa yang memiliki nilai relatif stabil dan mengalami kenaikan, tetapi nilai yang diperoleh belum mencapai KKM. S20 mewakili siswa dengan nilai diatas KKM tetapi mengalami penurunan. S21 mewakili siswa yang memiliki nilai stabil bahkan nilainya selalu sempurna. S29 mewakili siswa yang memiliki kemampuan dibawah, bahkan nilai siswa tersebut mengalami penurunan. Berikut adalah transkrip wawancara dari kelima siswa tersebut: Keterangan: P : Peneliti S : Siswa a Wawancara kepada S5 1. P : “Haloo, apa kabar?” 2. S5 : “Baik” 3. P : “Matematikanya sekarang sampai mana?” 4. S5 : “Perpangkatan, hehe.” 5. P : “Nah, tesnya kemarin sudah saya koreksi. Hasilnya lumayan, cuman kamu mengalami penurunan di tes post-testnya. Awalnya dapat 90, dan post-testnya banyak yang salah. Nah, kamu blajar bilangan bulat itu seperti apa? cerita aja.” 6. S5 : “Yaaa, biasa aja sih.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. P : “Biasa gimana? Apakah latihan soal atau baca- baca atau pakai cara lain?” 8. S5 : “Yaaaa latihan soal, hehe.” 9. P : “Apakah kamu mengulangi pembelajaran di sekolah ketika di rumah?” 10. S5 : “Yaaaa mengulangi sih, iya.” 11. P : “Kamu les?” 12. S5 : “Enggak.” 13. P : “Jadi kalau di rumah belajarnya sama siapa?” 14. S5 : “Sendiri, banyak latihan soal.” 15. P : “Nah terus kenapa tes nya bisa mengalami penu runan?” 16. S5 : “Mungkin ini salah hitung dan kurang teliti sama kurang waktu.” 17. P : “Kalau -31 – -4, coba jelaskan cara kamu menyelesaikan.” 18. S5 : “Yang ini diubah menjadi positif jadinya -31 + 4, terus 31 – 4.” 19. P : “Kalau -87 : 0 berapa?” 20. S5 : “Tak terdefinisi Bu, makanya tak strip kan nggak ada jawabannya, hehe.” 21. P : “Kalau bagaimana cara kamu mengerjakan?” 22. S5 : “Pakai cara yang dititik dua angka paling belakang Bu. kemudian siswa menunjukkan cara kerjanya dengan coret- coretan dikertas.” 23. P : “Kamu bisa menggunakan cara lain nggak?” 24. S5 : “Enggak Bu.” 25. P : “Kalau soal 6 + -p = 36?” 26. S5 : “Saya bingung sama tanda negatifnya bu, nah 42 kan bisa to Bu? kemudian siswa menghitung. Oh iya, salah bu hasilnya nggak 36 hehe. Nggak teliti berarti hehe.” 27. P : “Dengan tugas-tugas apakah membantu kamu mengerti materi?” 28. S5 : “Iya.” 29. P : “Jadi semakin banyak tugas-tugas yang diberikan semakin kamu mengerti atau semakin membuat kamu bingung?” 30. S5 : “Semakin ngerti lah.” 31. P : “Kalo pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode ceramah kemudian mengerjakan tugas atau pakai variasi lain misalnya pakai PPT, games, atau video?” 32. S5 : “Kalo saya lebih gampang dijelasin, kasih contoh, terus langsung kerja. Kalau pakai video biasanya saya malah bingung Bu hehe.” b Wawancara kepada S9 33. P : “Haloo, apa kabar?” 34. S9 : “Baik” 35. P : “Nih, saya sudah periksa hasil pekerjaanmu. Saya perhatikan kalau latihan soal kamu bisa, tapi kalau tugas- tugas kok banyak yang salah, kenapa?” 36. S9 : “Kemarin belum selesai soalnya ngobrol, jadinya kurang waktu.” 37. P : “Kalau di rumah kamu belajarnya gimana?” 38. S9 : “Nggak belajar.” 39. P : “Jadi kamu nggak pernah mengulangi materi yang sudah didapat di sekolah?” 40. S9 : “Nggak pernah juga.” 41. P : “Kamu les nggak?” 42. S9 : “Nggak.” 43. P : “Kalau latihan soal juga nggak pernah?” 44. S9 : “Kadang-kadang, paling seminggu 2 kali aja.” 45. P : “Kalau latihan soal di sekolah kamu mengerjakan sendiri atau bareng sama teman- teman?” 46. S9 : “Sendiri.” 47. P : “Terus kenapa di tes nya kok banyak yang salah?” 48. S9 : “Yaa ada yang kurang waktu, ada yang nggak ngerti, terus kurang teliti juga, yang lima nomor terpost-test itu belum selesai tapi waktunya sudah habis, jadinya cuma asal aja.” 49. P : “Nah sekarang kalau dan bedanya apa? Kok pekerjaanmu hasilnya sama?” 50. S9 : “Oh hooh ya, bedanya itu harusnya yang hasilnya nanti negatif hehe.” 51. P : “Kalau berapa? Kok kamu jawabnya bisa 9 dari mana?” 52. S9 : “Oh kalau itu tak pikir pangkat tiga bu kemarin, tapi sekarang sudah ngerti.” 53. P : “Nah kalau kok bisa 36 dari mana?” 54. S9 : “Oh kemarin tak kaliin haha.” 55. P : “Kalau bentuk akar kamu biasanya cara menyelesaikannya bagaimana?” 56. S9 : “Pakai coba-coba bu biasanya pakai perkalian. Kalau akar tiga tau caranya, tapi kalau akar dua cuma dicoba- coba.” 57. P : “Kalau diberikan latihan-latihan soal atau tugas- tugas gitu membantu kamu dalam memahami materi atau tidak?” 58. S9 : “Iya Bu membantu.” 59. P : “Kalau pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti terus diberikan latihan soal atau dengan variasi?” 60. S9 : “Lebih suka dijelaskan terus soal-soal Bu biasanya.” c Wawancara kepada S20 61. P : “Pagi, apa kabar?” 62. S20 : “Baik.” 63. P : “Bagaimana matematikanya? Asik?” 64. S20 : “Asik asik aja.” 65. P : “Bagaimana cara kamu belajar?” 66. S20 : “Latihan soal yaa kadang-kadang ngerjain.” 67. P : “Jadi kalau di rumah banyak ngerjain latihan soal?” 68. S20 : “Banyak, kan aku juga les di Kumon.” 69. P : “Kenapa di pre-test dan post-testnya mengalami penurunan?” 70. S20 : “Yaaa kecepatan, waktunya cukup sih, tapi pengen cepet- cepet selesa i aja jadi ndak dikoreksi.” 71. P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal yang diberikan? Misalnya dalam penjumlahan dan pengurangan?” 72. S20 : “Yaaaa pakai cara bersusun, tapi kadang-kadang udah diluar kepala.” 73. P : “Kalau kamu mengerjakannya caranya gimana?” 74. S20 : “Yaaa pakai cara cepet, jadi aku tutupin dua angka, kan 5 jadi berapa kali berapa yang mendekati 5 nah kan 2 jadi 4 sisa 1, jadi 176 sehingga 4 berapa dikali berapa yang hasilnya 176.” 75. P : “Jadi kamu harus pakai coret-coretan kan?” 76. S20 : “Enggak. Gini kan udah diluar kepala aku.” 77. P : “Kamu bisa mengerjakan soal yang sama dengan cara yang berbeda nggak?” 78. S20 : “Aku sih itu aja, kalau nggak kadang-kadang udah hafal aku. Kurang teliti a ja.” 79. P : “Apakah dengan tugas-tugas akan membantu kamu memahami materi?” 80. S20 : “Yaa lumayan, lumayan membantu, semakin banyak berlatih semakin ngerti.” 81. P : “Kalau metode pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti terus diberikan latihan soal atau dengan variasi?” 82. S20 : “Aku yaa suka dua-duanya, soalnya aku emang suka matematika.” 83. P : “Kalau tugas-tugas, kamu mengerjakan sendiri atau sama temen?” 84. S20 : “Sendiri.” d Wawancara kepada S21 85. P : “Haloo, apa kabar?” 86. S21 : “Baik” 87. P : “Matematikanya gimana?” 88. S21 : “Yaa gitu lah.” 89. P : “Nah, pre-test sama tes post-testnya sudah saya koreksi. Nilai kamu 100 semua, bahkan tugas- tugas kamu pun benar semua. Bagaimana sih cara kamu belajar?” 90. S21 : “Nggak belajar, nggak pernah belajar.” 91. P : “Terus kok bisa semua tepat itu bagaimana cara kamu mempersiapkan?” 92. S21 : “Nggak tau e buk, lha nggak pernah belajar hehe.” 93. P : “Apakah kamu sering latihan soal-soal?” 94. S21 : “Enggak.” 95. P : “Kalo di rumah mengulangi materi yang dipelajari di sekolah tidak?” 96. S21 : “Enggak. Hehe” 97. P : “Apakah kamu les?” 98. S21 : “Dulu.” 99. P : “Jadi sekarang udah nggak?” 100. S21 : “Iya, tapi ini materinya udah lama banget dipelajarinya, sekarang tu belajarnya limit dan turunan.” 101. P : “Materi itu kan belum ada di SMP?” 102. S21 : “Hmm, belajarnya SMA kayak Methew.” 103. P : “Jadi kamu les di Kumon?” 104. S21 : “Hemm.” 105. P : “Terus kalo -48 + -11 bagaimana kamu mengerjakannya?” 106. S21 : “Yaa yang tanda tambahnya diubah jadi min terus langsung aja dijumlahkan hasilnya negatif.” 107. P : “Kalo -9 – -56?” 108. S21 : “Yaa itu berarti yang dikurangan negatif diubah menjadi plus, kemudian 56 dikurangi 9. Yang lain juga kayak gitu terus sama.” 109. P : “Apakah kamu suka matematika?” 110. S21 : “Iya, dari dulu.” 111. P : “Kamu les matematikan sejak kapan?” 112. S21 : “Kelas 2 SD.” 113. P : “Kalo perpangkatan kamu mengerjakannya bagaimana?” 114. S21 : “Hmm, ada yang hafal ada yang enggak.” 115. P : “Jadi kalo bagaimana cara kamu mengerjakan?” 116. S21 : “Emm, jadi dipangkatin dua terus dikaliin, nanti cepet.” 117. P : “Kalo akar kuadrat bagaimana? Contohnya ?” 118. S21 : “Dicoba-coba, kalo nggak pakai cara, tapi kan kalo pakai cara ribet jadi cari yang mendekati aja, 20 kuadrat kan udah ndak bisa jadi cari angka di bawah 20 yang kalo dipangkatin satuannya tu satu terus di coba- coba.” 119. P : “Oke, nah kalo soal yang nomer 18. 6 + -p = 23, p = ... kamu mengerjakannya gimana? Jadi kamu sudah belajar mengenai alja bar dong?” 120. S21 : “Iya, jadi enamnya dipindah ke ruas kanan dulu nek aku, nek nggak ditebak-tebak aja 6 ditambah berapa yang hasilnya 23, nah ini kan p nya min jadi tinggal ditambahin min lagi. Kecuali kalo y -11 = -253, y =..., nah ini jadinya -253 dibagi - 11.” 121. P : “Nah kalo untuk pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dijelaskan langsung terus kemudian latihan soal ato pakai media lain misalnya pakai video, games ?” 122. S21 : “Dijelasin aja terus ngerjain.” 123. P : “Oke, sudah nanti hasil tes nya saya bagi. Terimakasih ya.” 124. S21 : “Iyaa.” e Wawancara kepada S29 125. P : “Haloo, apa kabar?” 126. S29 : “Baik.” 127. P : “Matematikanya gimana? Sampai mana sekarang?” 128. S29 : “Bilangan bulat, pangkat.” 129. P : “Nah, pre-test sama post-testnya sudah saya koreksi dan kamu banyak mengalami kesalahan ketika mengerjakan. Kenapa? Bagaimana cara kamu belajar?” 130. S29 : “Jarang belajar.” 131. P : “Kamu biasanya mengulangi materi yang sudah diajarkan di sekolah tidak?” 132. S29 : “Kadang-kadang iya.” 133. P : “Kalo yang nomer satu 35 + -17 = ... itu kamu mengerjakannya gimana?” 134. S29 : “Pakai coret-coretan, jadinya 35 – 17. Jadi hasilnya 18.” 135. P : “Nah terus ini kenapa bisa salah? Kok malah kamu jumlahin?” 136. S29 : “Iya.” 137. P : “Jadi, apakah kamu sudah paham dengan materi penjumlahan bilangan bulat?” 138. S29 : “Sekarang udah.” 139. P : “Kalo udah jelas, kenapa hasilnya menurun? Apakah kamu nggak jelas ketika dijelaskan?” 140. S29 : “Kurang jelas yang negatif aja.” 141. P : “Jadi kamu jarang berlatih mengerjakan soal?” 142. S29 : “Iya.” 143. P : “Ketika di sekolah diberikan banyak tugas dan latihan soal itu membantu kamu memahami materi nggak?” 144. S29 : “Semakin ngerti.” 145. P : “Nah, kalo ada kesulitan kamu sering bertanya sama teman nggak?” 146. S29 : “Jarang.” 147. P : “Kenapa?” 148. S29 : “Malu.” 149. P : “Kalo sama Bu Doris guru mata pelajaran sering bertanya nggak?” 150. S29 : “Jarang juga.” 151. P : “Sekarang kembali lagi ke soalnya, kalo perpangkatan kamu mengerjakannya gimana? Contohnya .” 152. S29 : “ = -3 -3 -3 -3 = 27 + 27 + 27 = 81” 153. P : “Loh, kenapa bisa 27?” 154. S29 : “Kan 27 kali 3 Buk.” 155. P : “Oke, sekarang kalo bagaimana mengerjakannya?” 156. S29 : “Bingung Bu hehe.” 157. P : “Kalo tidak dikurung, berarti yang dipangkatkan 4 hanya 3 nya aja, negatifnya tidak, coba dituliskan.” 158. S29 : “ = -3 3 3 3 = -81” 159. P : “Nah, sudah jelas ya. Sekarang misalkan akar kuadrat, misalkan akar 81. Berapa hasil dari ?” 160. S29 : “9 Bu.” 161. P : “Nah, kalo berapa?” 162. S29 : “Pakai coba-coba bu, jadi hasilnya 14.” 163. P : “Sekarang misalkan , berapa hasilnya?” 164. S29 : “Gimana ya bu?” 165. P : “Coba dihitung pakai coba-coba, bisa tidak?” 166. S29 : Diam. 167. P : “Kalo nggak, kamu bisa pakai cara bersusun seperti ini , jadi hasilnya 19.” 168. S29 : “Oh iya Bu.” 169. P : “Kalau 6 + -p = 23, p = ..., bagaimana cara kamu mengerjakan?” 170. S29 : “Pakai coba-coba bu, 6 ditambah berapa yang hasilnya 23.Saya suka bingung kalo pake negatif buk.” 171. P : “Oke, kalo yang lainnya bagaimana?” 172. S29 : “Sudah bu.” 173. P : “Oke, gitu ya. Sepertinya kamu kurang berlatih, dibanyakin latihan soal. Kalo pembelajaran di kelas kamu lebih seneng dijelaskan terus diberikan tugas ato pakai metode lain misalnya pakai video, games , atau diskusi?” 174. S29 : “Diskusi.” 175. P : “Apakah kamu berani mengutarakan pendapat ketika diskusi?” 176. S29 : “Tidak.” 177. P : “Kenapa?” 178. S29 : “Malu.” 179. P : “Oke, gitu aja, nanti hasilnya saya bagi. Terimakasih yaa.” 180. S29 : “Iyaa.” 4. Data hasil kuesioner motivasi belajar Kuesioner motivasi belajar disusun berdasarkan 4 indikator, berikut merupakan data motivasi belajar berdasarkan tiap-tiap indikator: a. Data kuesioner motivasi belajar awal 1 Attention perhatian Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat perhatian awal siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.6 Motivasi belajar awal indikator perhatian PERHATIAN Nomor Pernyataan Jumlah 1. Nomor pernyataan positif 1 87 4 97 8 98 16 105 2. Nomor pernyataan negatif 12 63 19 62 2 Relevance relevansi Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat relevansi awal siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.7 Motivasi belajar awal indikator relevansi RELEVANSI Nomor Pernyataan Jumlah 1. Nomor pernyataan positif 9 95 13 92 17 81 2. Nomor pernyataan negatif 2 60 5 52 3 Confidence keyakinan Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat keyakinan awal siswa berdasarnya tiap- tiap pernyataan: Tabel 4.8 Motivasi belajar awal indikator keyakinan KEYAKINAN Nomor Pernyataan Jumlah 1. Nomor pernyataan positif 6 96 10 83 18 96 2. Nomor pernyataan negatif 14 70 20 49 4 Satisfaction kepuasan Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan tinggi. Berikut adalah tingkat kepuasan awal siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.9 Motivasi belajar awal indikator kepuasan KEPUASAN Nomor Pernyataan Jumlah 1. Nomor pernyataan positif 3 109 7 98 2. Nomor pernyataan negatif 11 58 15 60 b. Data kuesioner motivasi belajar post-test 1 Attention perhatian Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat perhatian post-test siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.10 Motivasi belajar post-test indikator perhatian PERHATIAN Nomor Pernyataan Jumlah 1. Nomor pernyataan positif 1 91 4 104 8 107 16 104 2. Nomor pernyataan negatif 12 66 19 68 2 Relevance relevansi Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat relevansi post-test siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.11 Motivasi belajar post-test indikator relevansi RELEVANSI Nomor Pernyataan Jumlah 1. Nomor pernyataan positif 5 101 9 95 13 104 17 87 2. Nomor pernyataan negatif 2 64 3 Confidence keyakinan Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat keyakinan post-test siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.12 Motivasi belajar post-test indikator keyakinan KEYAKINAN Nomor Pernyataan Jumlah 1. Nomor pernyataan positif 6 101 10 94 18 103 2. Nomor pernyataan negatif 14 75 20 57 4 Satisfaction kepuasan Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan tinggi. Berikut adalah tingkat kepuasan post-test siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.13 Motivasi belajar post-test indikator kepuasan KEPUASAN Nomor Pernyataan Jumlah 1. Nomor pernyataan positif 3 112 7 103 2. Nomor pernyataan negatif 11 61 15 64

C. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Penerapan model motivasi ARCS dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 16 0

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29