pembelajaran model ARCS dan setelah peneliti memberikan pembelajaran model ARCS. Hasil dari pre-test dan post-test digunakan
untuk melihat pemahaman siswa yang kemudian diperkuat dengan wawancara kepada 5 sampel siswa.
G. Teknik pengumpulan data
1 Metode Pengumpulan Data
a Observasi
Observasi dilakukan
untuk melihat
keterlaksanaan pembelajaran model ARCS dengan menggunakan lembar
pengamatan yang diisi oleh observer. Lembar pengamatan memuat dua pilihan ya
itu pilihan “ya” dan “tidak” yang diisi dengan cara memberikan check list
pada kolom yang disediakan. Penskoran untuk pilihan “ya” atau kegiatan terlaksana adalah 1 dan penskoran
untuk pilihan “tidak” atau kegiatan tidak terlaksana adalah 0. b
Penyebaran kuesioner Menurut Sugiyono 2012: 192, kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner
tertutup yaitu
kuesioner yang
jawaban dari
pernyataannya telah disediakan sebagai pilihan option. Pilihan yang diberikan didasarkan pada skala likert. Untuk skor skala
Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk empat pilihan pernyataan positif, dan 1, 2, 3, 4 untuk pernyataan yang bersifat negatif Sukardi, 2003: 147.
Kuesioner diberikan untuk melihat peningkatan motivasi belajar siswa.
c Tes tertulis
Menurut Djemari 2008: 67 dalam Eko Putra Widoyoko 2009: 45, tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya
kemampuan seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Bentuk tes yang digunakan peneliti adalah tipe jawaban melengkapi.
Menurut Eko Putra Widoyoko 2009: 81, tipe jawaban melengkapi yaitu butir soal yang memerintahkan kepada peserta
tes untuk melengkapi kalimat dengan satu frasa, angka, atau formula. Tipe butir soal melengkapi baik untuk menguji
kemampuan mengingat fakta dan prinsip yang sederhana. Selain itu juga dapat digunakan untuk menguji kemampuan pada
tingkatan yang lebih tinggi seperti pemahaman, aplikasi, dan evaluasi asalkan disusun secara hati-hati Eko Putra Widoyoko,
2009: 82. d
Wawancara Wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur.
Menurut Sugiyono 2012: 191, wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan kepada siswa untuk melihat pemahaman siswa, melengkapi data tes
tertulis. H.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian meliputi instrumen pembelajaran
dan instrumen pengumpulan data.
1
Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang dipakai oleh peneliti adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan soal-soal tugas.
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dirancang oleh peneliti mengacu pada kurikulum yang digunakan oleh SMP
Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 20162017 yaitu kurikulum 2006. RPP ini dirancang untuk 3 kali pertemuan dengan pertemuan
pertama 3 45 menit, pertemuan kedua 2 45 menit, dan
pertemuan ketiga 3 45 menit.
Pertemuan pertama, peneliti memberikan materi mengenai topik bahasan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat beserta
sifat-sifatnya dan operasi hitung pengurangan bilangan bulat beserta sifat-sifatnya. Peneliti menunjukkan video operasi hitung
penjumlahan bilangan bulat. Setelah itu, peneliti mengajak siswa untuk mengerjakan tugas kelompok melengkapi tabel operasi
hitung penjumlahan bilangan bulat dan mengidentifikasikan sifat- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sifatnya. Kemudian siswa diajak mengerjakan tugas secara mandiri. Mengerjakan tugas membantu siswa untuk memahami
materi dan memperdalam pengetahuan yang telah didapat. Siswa diharapkan dapat mencapai indikator yaitu dapat melakukan
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta dapat mengidentifikasikan sifat-sifatnya.
Pertemuan kedua, peneliti memberikan materi mengenai topik bahasan operasi hitung perkalian bilangan bulat beserta sifat-
sifatnya dan operasi hitung pembagian bilangan bulat beserta sifat- sifatnya. Peneliti menunjukkan video mengenai perkalian bilangan
bulat dengan menggunakan kancing berwarna. Setelah itu peneliti membagikan lembar soal untuk dikerjakan secara berkelompok.
Kemudian siswa diajak mengerjakan tugas-tugas secara mandiri. Mengerjakan tugas membantu siswa dalam memahami materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat, dengan tugas mandiri siswa dapat mengukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki.
Siswa diharapkan dapat melakukan perkalian dan pembagian bilangan bulat serta dapat mengidentifikasikan sifat-sifatnya untuk
mencapai indikator. Pertemuan ketiga, peneliti memberikan materi mengenai
topik bahasan operasi hitung perpangkatan bilangan bulat dan operasi hitung akar kuadrat. Peneliti mengenalkan konsep
perpangkatan dengan lipatan kertas. Setelah itu siswa diminta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membentuk kelompok dan mengerjakan tugas dalam kelompok. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk mengerjakan
tugas mandiri. Mengerjakan tugas dengan pendampingan membantu siswa untuk berusaha memecahkan permasalahan yang
dihadapi. Siswa diharapkan dapat melakukan perhitungan perpangkatan bilangan bulat dan akar kuadrat bilangan bulat untuk
mencapai indikator. b
Soal-soal Tugas Soal-soal tugas yang diberikan berupa tugas kelompok,
tugas mandiri, dan pekerjaan rumah PR di setiap pertemuan. Pertemuan pertama diberikan tugas mengenai operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Siswa diajak mengerjakan tugas kelompok melengkapi tabel operasi hitung
penjumlahan bilangan bulat dan mengidentifikasikan sifat-sifatnya. Tugas mandiri yang diberikan adalah menghitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Pertemuan kedua diberikan tugas mengenai operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Siswa diajak mengerjakan tugas kelompok melengkapi tabel operasi hitung perkalian bilangan bulat dan mengidentifikasikan
sifat-sifatnya. Tugas mandiri yang diberikan adalah menghitung perkalian dan pembagian bilangan bulat. Peneliti memberikan
pekerjaan rumah PR dari buku pegangan siswa yang dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan ketiga diberikan tugas
mengenai perpangkatan dan akar kuadrat bilangan bulat. Tugas kelompok yang diberikan berupa soal aplikasi perpangkatan dan
akar kuadrat. Peneliti memberikan tugas mandiri menghitung perpangkatan dan akar kuadrat bilangan bulat.
2 Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti adalah kuesioner motivasi belajar siswa, tes tertulis, dan wawancara kepada
siswa. a
Kuesioner motivasi belajar Kuesioner motivasi belajar yang diberikan ada 2 kuesioner
yaitu kuesioner motivasi belajar siswa awal dan motivasi belajar siswa akhir. Sebelum penyusunan lembar kuesioner motivasi
belajar siswa, peneliti menyusun kisi-kisi kuesioner motivasi belajar siswa. Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar disusun mengacu
pada 4 indikator motivasi yang dikemukakan oleh Keller dalam Made Wena 2009: 33. Keempat indikator itu adalah sebagai
berikut: i
tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran, ii
tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, iii
tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran, dan
iv tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran A.5.
Berdasarkan kisi-kisi,
peneliti membuat
butir-butir pernyataan kuesioner motivasi belajar siswa. Setiap pernyataan
terdapat 4 empat pilihan jawaban yang diisi oleh siswa dengan melingkari salah satu jawaban yang dianggap sesuai. Lembar
kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat di lampiran A.6. b
Tes tertulis Tes tertulis diberikan sebanyak 2 kali sebelum siswa belajar
dengan model pembelajaran motivasional ARCS dan setelahnya. Tes yang diberikan memiliki kemiripan agar data yang diperoleh
dapat dilihat secara signifikan kenaikannya. c
Wawancara Metode pengumpulan data dengan wawancara dengan kisi-
kisi sebagai berikut: Wawancara terhadap siswa:
1. Bagaimana cara Anda belajar Operasi Bilangan Bulat?
2. Bagaimana cara Anda menyelesaikan soal-soal yang diberikan?
3. Apakah Anda menemukan contoh soal yang serupa dengan soal
yang Anda kerjakan? 4.
Menurut Anda apakah langkah-langkah penyelesaian yang Anda gunakan sudah benar?
5. Apakah Anda menemukan cara lain untuk menyelesaikan suatu
soal? 6.
Apakah tugas-tugas yang Anda kerjakan membantu memahami materi?
I. MetodeTeknik analisis
1. Analisis kuesioner motivasi belajar siswa
Analisis data kuesioner berpatokan dengan kriteria menurut skala Likert dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kategori motivasi belajar siswa
Skor Siswa Kategori Motivasi
+ 1. Sangat tinggi
+ 1. Tinggi
1. X
Rendah X
1. Sangat rendah
Keterangan: X
= Jumlah skor yang dimiliki siswa
= Rata-rata skor siswa = Simpangan Baku
2. Analisis Tes tertulis
Analisis data tes tertulis dilakukan sebelum siswa mengalami pembelajaran dengan metode penugasan dengan model motivasional
ARCS dan sesudahnya. Analisis tes tertulis diidentifikasikan dari hasil akumulasi tugas-tugas dan tes akhir oleh siswa yang bersangkutan.
Analisis Data Wawancara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wawancara dilakukan setelah tes tertulis. Analisis data wawancara dipisahkan berdasarkan nilai tes tertulis awal dan akhir yaitu
meningkat, tetap, dan menurun. Data hasil wawancara melengkapi data hasil tes tertulis.
3. Reliabilitas dan Validitas Soal
a Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reability yang artinya dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reabilitas tinggi
maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Walaupun realibilitas mempunyai berbagai nama lain,
namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur adalah dapat
dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama,
kalau aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Berikut adalah tabel interpretasi nilai
:
Tabel 3.2 Interpretasi terhadap nilai
Interval Interpretasi terhadap nilai
0, 800 1, 00
Sangat tinggi 0, 600
0, 800 Tinggi
0, 400 0, 600
Cukup 0, 200
0, 400 Rendah
0, 200 Sangat rendah
Suharsimi Arikunto, 1987: 167 Menurut Kaplan 1982: 106 dalam Eko Putro Widoyoko
2009: 155, untuk mengetahui instrumen tersebut reliabel atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak langkah selanjutnya adalah mengonsultasikan dengan harga kritik atau standar reliabilitas. Harga kritik untuk indeks reliabilitas
instrumen adalah 0,7. Artinya suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7.
b Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur
tes dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes tang
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.
Berikut adalah tabel interpretasi nilai :
Tabel 3.3 Interpretasi terhadap nilai
Interval Interpretasi terhadap nilai
0, 800 1, 00
Sangat tinggi 0, 600
0, 800 Tinggi
0, 400 0, 600
Cukup 0, 200
0, 400 Rendah
0, 200 Sangat rendah
Suharsimi Arikunto, 1987: 167
J. Prosedur Pengumpulan Data