Pengukuran Kadar Kurkumin dalam Ekstrak Rimpang

0,1964x – 0,0084 serta menunjukkan bahwa nilai r hitung adalah 0,9938, dan nilai tersebut lebih tinggi daripada nilai r tabel dengan derajat bebas 4 dan taraf kepercayaan 95 r tabel = 0,811. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kurva larutan baku standar kurkuminoid linear, dan dengan demikian dapat digunakan untuk menentukan nilai SPF ekstrak rimpang kunir putih.

C. Pengukuran Kadar Kurkumin dalam Ekstrak Rimpang

Kunir Putih 10 Konsentrasi ekstrak rimpang kunir putih 10 menghasilkan nilai SPF 30 dalam sediaan gel sunscreen. Salah satu kandungan di dalam ekstrak yang berperan dalam memberikan nilai SPF adalah kurkumin. Pengukuran kadar kurkumin yang terhitung sebagai kadar kurkuminoid dalam ekstrak bertujuan untuk mengetahui kadar senyawa identitas kurkumin dalam ekstrak rimpang kunir putih. Standar kurkumin yang digunakan adalah kurkuminoid dari E. Merck ® . Standar kurkumin sebelumnya discanning pada panjang gelombang 200 – 700 nm untuk mendapatkan panjang gelombang maksimum kurkumin. Hasil scanning Gambar 6 menunjukkan bahwa standar kurkumin memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 425, disamping itu juga dapat memberikan serapan pada range panjang gelombang UVA dan UVB. Gambar 6. Scanning panjang gelombang larutan kurkuminoid standar Standar kurkumin dilarutkan dalam pelarut etanol p.a. kemudian dibuat seri pengenceran dengan beberapa konsentrasi berbeda untuk membuat larutan baku kurkumin dan masing-masing konsentrasi diukur serapannya pada panjang gelombang 425 nm dengan spektrofotometer. Serapan pada larutan baku kurkumin yang didapatkan sebaiknya memenuhi hukum Lambert-Beer untuk meminimalkan kesalahan analisis. Etanol p.a. digunakan sebagai pelarut karena memenuhi persyaratan pemilihan pelarut pada pengukuran dengan spektrofotometer. Penetapan kadar kurkumin dapat menggunakan spektrofotometer karena struktur kurkumin mengandung kromofor dan gugus auksokrom yang bertanggung jawab dalam penyerapan sinar UVA – UVB, ditunjukkan pada Gambar 7. Panjang gelombang 425 nm merupakan panjang gelombang maksimum dimana kurkumin memberikan serapan maksimum. Serapan yang diperoleh dari seri larutan standar kemudian dimasukkan ke dalam analisis regresi linear, sehingga dari hubungan konsentrasi dan serapan didapat persamaan kurva baku yaitu y = 1,5737x + 0,0034 serta diperoleh nilai r hitung yaitu 0,9972, dimana nilai tersebut lebih tinggi daripada nilai r tabel dengan derajat bebas 3 dan taraf kepercayaan 95 r tabel = 0,878. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa persamaan kurva larutan baku standar kurkuminoid tersebut dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi kurkumin dalam ekstrak rimpang kunir putih. . Keterangan : — kromofor — gugus auksokrom Gambar 7. Ikatan terkonjugasi kromofor dan gugus auksokrom pada struktur kurkumin Ekstrak rimpang kunir putih 10 memberikan hasil serapan yang terlalu besar tidak masuk dalam range kurva baku dan tidak memenuhi hukum Lambert- Beer, absorbansi yang dihasilkan lebih dari 0,8. Oleh karena itu, ekstrak 10 v v diencerkan menjadi 5 v v . Ekstrak tersebut kemudian diukur serapannya dan direplikasi sebanyak empat kali. Serapan yang dihasilkan adalah 0,449; 0,426; 0,417; dan 0,420. Serapan yang didapat kemudian dimasukkan dalam persamaan kurva baku dan dikalikan dengan faktor pengenceran, dari perhitungan diperoleh kadar kurkumin terhitung sebagai kurkuminoid dalam ekstrak rimpang kunir putih 10 sebesar 5,3955 0,1839 ppm. ±

D. Sifat Fisik dan Stabilitas Gel