Pembuatan Ekstrak Rimpang Kunir Putih mangga Val.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Ekstrak Rimpang Kunir Putih

C. mangga Val.

Tahap awal pembuatan ekstrak rimpang kunir putih adalah pengumpulan bahan baku rimpang kunir putih yang diperoleh dari Wates, Kulonprogo. Rimpang yang didapat kemudian disortasi, dibersihkan dari bahan organik asing atau kotoran-kotoran yang melekat, seperti tanah, daun, batang, dan rimpang tanaman lain. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bahan baku simplisia benar dan murni, berasal dari tanaman kunir putih Curcuma mangga Val.. Rimpang selanjutnya dicuci dengan air mengalir untuk menekan angka kuman, kemudian ditiriskan agar kelebihan air mengalir. Rimpang yang sudah bersih lalu dirajang dengan tebal irisan ± 3 mm. Perajangan ini dilakukan untuk mempercepat dan memudahkan proses pengeringan simplisia. Irisan yang terlalu tebal dapat memperlama proses pengeringan dan kemungkinan dapat menyebabkan simplisia berjamur atau membusuk karena enzim yang terkandung masih aktif. Irisan yang terlalu tipis juga tidak baik karena mempermudah terjadinya perusakan kandungan kimia akibat reaksi oksidasi dan reduksi. Irisan rimpang kunir putih kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari dan dilanjutkan dengan dikeringkan menggunakan oven. Pengeringan tidak langsung dilakukan dengan menggunakan oven karena kapasitas irisan rimpang yang dapat muat ke dalam oven hanya sedikit, sedangkan irisan rimpang yang akan dikeringkan jumlahnya sangat banyak. Pengeringan di bawah sinar 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI matahari dilakukan dengan menata irisan rimpang sedemikian rupa sehingga irisan rimpang tidak saling menumpuk agar rimpang lebih cepat mengering dan mencegah pertumbuhan kapang. Irisan rimpang ditutup dengan kain hitam untuk menghindari terurainya kandungan kimia karena radiasi sinar matahari dan debu. Pengeringan dilakukan agar simplisia tahan lama dalam penyimpanan karena terurainya kandungan kimia akibat pengaruh enzim dapat dihindari, selain itu juga bertujuan untuk menekan angka kapang. Irisan rimpang yang sudah cukup kering kemudian dilanjutkan pengeringannya dengan menggunakan oven pada suhu 30 – 40ºC sampai simplisia sudah benar-benar kering, ditandai dengan simplisia mudah hancur jika diremas atau mudah dipatahkan. Simplisia yang sudah kering kemudian disortasi kembali untuk memisahkan simplisia dari sisa-sisa kotoran dan simplisia yang rusak akibat proses sebelumnya. Simplisia selanjutnya diserbuk dengan mesin penyerbuk. Penyerbukan bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan serbuk simplisia yang bersentuhan dengan pelarut, dengan demikian semakin halus serbuk simplisia makin baik ekstraksinya. Akan tetapi, penyerbukan yang terlalu halus menyebabkan banyak dinding sel pecah sehingga zat yang tidak diinginkan akan ikut dalam hasil penyarian, selain itu serbuk akan memadat atau merapat karena ukurannya yang terlalu kecil sehingga pelarut susah membasahi serbuk karena ruang antar sel berkurang. Oleh karena itu, serbuk simplisia yang didapat kemudian diayak dengan ukuran ayakan 2030 agar ukuran serbuk lebih homogen dan pembasahan oleh pelarut lebih mudah. Serbuk simplisia kemudian diekstrak dengan pelarut etanol 70. Etanol 70 digunakan sebagai pelarut karena penelitian ini merupakan studi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pendahuluan sehingga yang diharapkan akan diperoleh adalah seluruh ekstraknya. Pemilihan pelarut yang digunakan didasarkan pada kemampuannya melarutkan metabolit sekunder selektif, mudah dipindahkan, murah dan mudah diperoleh, inert, tidak toksik, dan tidak mudah terbakar. Campuran etanol-air etanol 70 digunakan sebagai pelarut karena air murah dan mudah diperoleh, stabil, tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan alamiah, sedangkan etanol dapat efisien berpenetrasi ke dalam membran sel, lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20 ke atas, absorbsinya baik, dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, dan panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit. Etanol dapat melarutkan kurkumin yang terkandung dalam ekstrak kunir putih yang berkhasiat sebagai bahan aktif gel sunscreen penyerap UV. Ekstraksi serbuk rimpang kunir putih yang dilakukan adalah dengan cara perkolasi, yaitu cara penyarian dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Prinsip perkolasi adalah serbuk simplisia yang telah dibasahi ditempatkan dalam suatu bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari yang selalu baru dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya berat gravitasi dikurangi dengan daya kapiler. Pemilihan ekstraksi dengan cara perkolasi didasarkan pada cairan penyari yang selalu baru sehingga memungkinkan zat yang larut dalam pelarut akan tersari hampir seluruhnya, selain itu juga didasarkan pada tidak adanya pemanasan selama proses. Hal ini ditujukan agar amilum yang terdapat dalam simplisia tidak mengembang karena amilum akan mengembang swelling dengan adanya panas 73 – 82ºC. Jika mengembang, butiran amilum akan menutup pori-pori serbuk sehingga senyawa lain yang berada di dalam serbuk tidak dapat tersari keluar Majeed, Badmaev, Shivakumar, dan Rajendran, 1995. Namun demikian, kelemahan perkolasi adalah tidak dapat distandarisasi sehingga reprodusibilitasnya rendah. Serbuk simplisia yang akan diperkolasi sebelumnya harus melalui proses pembasahan atau maserasi selama 24 jam terlebih dahulu untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada cairan penyari memasuki seluruh pori-pori dalam simplisia sehingga mempermudah penyarian selanjutnya dengan perkolator. Perkolasi dilakukan sampai diperoleh tetesan yang jernih dari perkolator. Hal ini menunjukkan bahwa tetesan yang dihasilkan hanyalah pelarut yang tidak lagi mengandung ekstrak, dimana ekstrak yang tersari akan berwarna kuning karena kandungan kurkumin dalam rimpang kunir putih. Perkolasi 1 kg serbuk rimpang kunir putih membutuhkan pelarut etanol sekitar 7 L.

B. Penetapan Konsentrasi Ekstrak Rimpang Kunir Putih dengan