Daya Bahasa Penelitian yang relevan

bahasa lisan.Banyak seseorang yang memanfaatkan media sebagai alat komunikasi, seperti pada berita politik dalam Koran kompas.

2.2.5 Daya Bahasa

Alat komunikasi yang paling efektif adalah bahasa.Dalam berbahasa tentunya harus memperhatikan tingkat kesopanannya. Seperti berbahasa yang baik tentu akan mewujudkan hasil pemikiran yang baik pula. Semua orang dapat berbahasa, namun tidak semua orang dapat berbahasa secara baik dalam berkomunikasi.Tidak setiap orang mampu memanfaatkan daya bahasa untuk mengefektifkan komunikasi.Seperti dalam penggunaan bahasa secara efektif dan sesuai dengan konteks, dapat memungkinkan terjadinya daya pada suatu bahasa. Daya bahasa dalam Pranowo 2012 : 128 merupakan kekuatan yang dimiliki oleh bahasa untuk mengefektifkan pesan yang disampaikan kepada mitra tutur.Selain itu daya bahasa juga dapat dikatakan sebagai kekuatan yang dimiliki oleh bahasa untuk mengefektifkan pesan yang disampaikan kepada mitra tutur.Menyampaikan pesan dengan menggunakan daya bahasa dapat meningkatkan efektifitas komunikasi Pranowo, 2012:129.Efektifitas komunikasi ini bersifat positif dan negatif.Jika daya bahasa dimanfaatkan secara positif, maka komunikasi dapat berjalan secara santun dan efektif. Namun, apabila daya bahasa digunakan secara negatif, maka komunikasi dapat menimbulkan ketidaksantunan. Sudaryanto 1989, dalam Pranowo, 2012:138 menggali daya bahasa dari aspek linguistik.Hasilnya, hampir seluruh tataran bahasa mampu memunculkan daya bahasa. Daya bahasa akan terlihat dari tataran bunyi, bentuk kata, struktur, leksikon terutama pilihan kata, dan wacana. Daya bahasa dapat digali melalui sinonim kata. Kata satu dengan kata yang lain tentunya memiliki daya bahasa yang berbeda-beda. Misaln ya kata „mati‟ atau „meninggal‟ memiliki daya bahasa yang bersifat netral.Beda halnya dengan kata mampus, gugur, wafat, dan sebagainya memiliki daya bahasa yang berbeda- beda.Kata „mampus‟ memiliki daya bahasa negatif yang di daalamnya mengandung rasa dendam dan penuh kepuasan karena orang yang dibencinya tidak lagi dapat berbuat apa-apa seperti ketika masih berdaya atau hidup.Kata „gugur‟ memiliki daya bahasa yang hormat terhadap subjek karena kematiannya terjadi untuk membela kebenaran sehingga perlu mendapat penghargaanpenghormatan.Kata „wafat‟memiliki daya bahasa yang hormat terhadap subjek karena yang meninggal dunia biasanya orang-orang besar ternama. Daya bahasa dalam suatu wacana atau tulisan dapat muncul ketika kesatuan makna itu mengungkapkan kesatuan pesan yang terkandung didalamnya.Pesan yang terungkap dari kesatuan makna tersebut muncul dalam bentuk wacana atau tulisan. Seperti dikatakan Yuni, daya bahasa merupakan suatu kadar kekuatan bahasa untuk menyampaikan makna, informasi, atau maksud melalui fungsi komunikatif sehingga pendengar mampu memahami dan menangkap segala makna, informasi, atau maksud penuturpenulis Qonita Fitria Yuni, 2009. Selain itu daya bahasa dapat digali melalui sinonim kata. Kata satu dengan kata yang lain tentunya akan memiliki daya bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan pemakaian konteks tuturannya.

2.2.6 Nilai Rasa Bahasa

Dokumen yang terkait

KAJIAN SEMANTIK PENGGUNAAN HIPONIM DAN HIPERNIM PADAJUDUL WACANA DALAM KORAN KOMPAS EDISI SEPTEMBER- Kajian Semantik Penggunaan Hiponim Dan Hipernim Pada Judul Wacana Dalam Koran Kompas Edisi September-Oktober 2013.

2 5 11

KAJIAN SEMANTIK PENGGUNAAN HIPONIM DAN HIPERNIM PADAJUDUL WACANA DALAM KORAN KOMPAS EDISI SEPTEMBER- Kajian Semantik Penggunaan Hiponim Dan Hipernim Pada Judul Wacana Dalam Koran Kompas Edisi September-Oktober 2013.

4 13 17

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada ``Catatan Pinggir`` Majalah Tempo Edisi Januari - September 2013 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 2 2

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa sebagai penanda kesantunan berkomunikasi pada top news di Metro TV bulan November-Desember 2014.

3 49 352

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV periode Agustus dan September 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 391

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada dialog interaktif Indonesia Lawyers Club Tv One periode November 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 317

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada prosa lirik Pengakuan Pariyem sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 0 315

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada karikatur koran tempo edisi September - Desember 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 4 298

Implikatur dan penanda kesantunan tuturan pada berita politik di surat kabar Tribun Jogja edisi Juni-Agustus 2011.

0 1 117

B 02 Daya Bahasa dan Nilai Rasa Bahasa Sebagai Penanda Kesantunan Dalam Berkomunikasi

0 0 20