fotografi, dsb. Secara ringkas, representasi adalah produksi makna malalui bahasa .
Menurut Stuart Hall, representasi adalah salah satu praktek penting yang memproduksikan budaya. Kebudayan merupakan konsep yang sangat
luas, kebudayaan menyangkut ” pengalaman berbagi” . Sedangkan dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika manusia – manusia yang ada di suatu
tempat membagi pengalaman yang sama, membagi kode – kode kebudayaan yang sama, berbicara dalam ”bahasa” yang sama, dan saling berbagi konsep –
konsep yang sama. Ada dua proses representasi menurut Stuart Hall. Pertama, representasi
mental, yaitu konsep tentang ”sesuatu” yang ada di kepala kita masing – masing peta konseptual. Reprensentasi mental ini masih berbentuk sesuatu
yang abstrak. Kedua, ”bahasa” yang berperan penting dalam proses kontruksi makanan. Konsep abstrak yang ada di kepala kita harus di terjemahkan dalam
”bahasa” yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide – ide tentang sesuatu dengan tanda dan simbol – simbol tertentu.
2.1.4 Pengertian Kekerasan
Menurut Galtung, kekerasan terjadi apabila manusia dipengaruhi sedemikian rupa sehingga jasmani dan mental aktualnya berada dibawah
realisasi potensialnya. Kata kunci yang perlu diterangkan yaitu aktual nyata dan potensial mungkin, dibiarkan serta diatasi tanpa disingkirkan. Jadi disini
kekerasan didefinisikan sebagai penyebab perbedaan antara yang potensial dan yang nyata. Jenis kekerasan yang lain adalah kekerasan langsung,
misalnya melukai dan membunuh. Dengan melukai dan membunuh berarti menempatkan ”realisasi jasmani aktualnya dibawah realisasi potensialnya”
dengan demikian realitas mentalnya juga tidak dimungkinkan karena kita tahu bahwa tanpa integritas jasmani, kebebasan untuk merealisasikan diri
terhambat. Galtung juga menguraikan enam dimensi penting dari kekerasan,
yakni: a.
Kekerasan fisik dan kekerasan psikologis. Dalam kekerasan fisik, tubuh manusia disakiti bahkan sampai membunuh. Sedangkan kekerasan
psikologis adalah tekanan yang berhubungan dengan kemampuan mental dan otak.
b. Pengaruh positif dan negatif. Sistem orientasi imbalan yang sebenarnya
ada pengendalian atau kontrol yang tidak bebas, kurang terbuka dan cenderung manipulatif, meskipun memberikan kenikmatan.
c. Terdapat objek atau tidak. Maksudnya dalam tindakan tertentu tetap
terdapat ancaman baik berupa kekerasan fisik ataupun psikologis. Walaupun tidak memakan korban tetapi dapat membatasi tindakan
manusia.
d. Terdapat subjek atau tidak. Kekerasan disebut langsung atau personal jika
ada pelakunya, namun apabila tidak ada pelakunya disebut struktural atau tidak langsung.
e. Disengaja atau tidak bertitik berat pada akibat dan bukan tujuan. Dari
sudut korban, baik disengaja atau tidak, kekerasan tetap kekerasan. Kekerasan yang tampak dan tersembunyi. Kekerasan yang tampak
nyata dapat dilihat meskipun tidak langsung, sedangkan kekerasan tersembunyi adalah suatu kekerasan yang tidak kelihatan tetapi bisa dengan
mudah meledak Santoso, 2002:168-169.
2.1.5 Kekerasan Seksual