atau seni. Fenomena kesastraan dan estetika didekati sebagai sistem tanda-
tanda Budiman, 2003 : 11 .
Tetapi dalam penelitian ini peneliti tidak akan membahas lebih lanjut pada suara dan penataan musik yang ada pada level representasi, karena
keduanya dianggap tidak memiliki kaitan langsung terhadap pembahasan representasi kekerasan seksual pada film Virgin 2 ini.
3. Level Idiologi ideology
Menurut Fiske, ketika kita melakukan representasi tidak bisa dihindari kemungkinan menggunakan idiologi-idiologi. Sedangkan dalam penelitian ini
pemaknaan atas simbol-simbol dalam film Virgin 2 ini menggunakan ideologi feminisme dan dihubungkan dengan nilai-nilai kekerasan.
Penggunaan semiotika dalam film telah menjadi bagian penting dalam masyarakat modern. Analisa film dengan pendekatan semiotika dapat
dilakukan mengingat film merupakan fenomena semiotika advertisement semiotic activity
. Masyarakat sekarang lebih berorientasi pada apa yang dilihatnya dan telah banyak menggunakan sistem tanda lain diluar sistem
tanda verbal. Panut,1992:56 .
2.1.9 Film Dalam Pendekatan Semiotika
Definisi semiotik yang umum adalah studi mengenai tanda-tanda. studi ini tidak hanya mengarah pada tanda dalam kehidupan sehari-hari,
tetapi juga tujuan dibuatnya tanda-tanda tersebut, bentuk-bentuk tanda di sini antara lain berupa kata-kata images, suara, gesture, dan obyek. Bila kita
mempelajari tanda tidak biasa memisahkan tanda yag satu dengan tanda yang lain membentuk suatu sistem. Dan kemudian disebut sistem tanda. Lebih
sederhananya semiotik mempelajari bagaimana sistem tanda membentuk sebuah makna. Menurut John Fiske dan John Hartlye, konsentrasi semiotik
adalah pada hubungan yang timbul antara sebuah tanda dan makna yang dikandungnya. Juga bagaimana tanda-tanda tersebut dikomunikasikan dalam
kode-kode Chandler, 2002 : www.aber.ae.uk
Menurut John Fiske, dalam bukunya Cultural and Communication Studies
, disebutkan bahwa terdapat dua perspektif dalam mempelajari ilmu komunikasi. Perspektif yang pertama melihat komunikasi sebagai transisi
pesan. Sedangkan perspektif yang kedua melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna. Bagi perspektif yang kedua melihat
komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna. Bagi perspektif yang ke dua, studi komunikasi adalah studi tentang teks dan kebudayaan. Metode
studinya yang utama adalah semiotika. Ilmu tentang tanda dan makna, Fiske, 2006 :9.
Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis struktural atau semiotika. Seperti dikemukakan Van Zoest 1993 : 109 dalam
sobur, 2004 : 128 film dengan tanda semata-mata. Tanda –tanda itu termasuk berbagi sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk
mencapai efek yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian gambar dalam film menciptakan imaji dan sistem penandaan. Karena itu,
menurut Van Zoest, bersamaan dengan tanda ikonis , yakni tanda –tanda
yang menggambarkan sesuatu Van Zoest, 1993 : 109 dalam Sobur , 2004 : 128. Memang ciri gambar-gambar film adalah persamaannya dengan realitas
yang ditujukannya. Gambar-gambar yang dinamis dalam film merupakan ikonis bagi realitas yang dinotasikan.
Menurut Fiske dalam bukunya berjudul Television Cultural, analisis semiotik pada sinema atau film layar lebar Wide Screen disetarakan dengan
analisis film yang ditayangkan ditelevisi. Fiske mengkategorikan sign pada film
ke dalam
dua kategori
, yakni
kode-kode respresentasi
respresentational codes. Kode kode tersebut bekerja dalam sebuah struktur
hirarki yang kompleks Fiske, 1990:40 dalam mawardhani, 2006:39.
Analisis yang dilakukan pada film Virgin2 ini terbagi menjadi beberapa level, yakni :
1. Level pertama adalah realitas reality, kode sosialnya antara lain penampilan appearance, kostum dress, riasan make-up, lingkungan
setting, kelakuan behaviour, dialog speech, gerakan tubuh gesture, ekspresi expression.
2. Level kedua adalah representasi representation, kode sosialnya antara lain kamera camera, pencahayaan lighting, perevisian editing,
musik music, suara sound.
3. Level ketiga adalah idiologi ideology, yaitu idiologi apa yang ingin disampaikan yang berhubungan dengan penelitian.
Sistem semiotika yang lebih penting dalam film adalah digunakannya tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.
Sobur,2004 : 128
2.2 Film Virgin 2 Bukan Film Porno
Film Virgin 2 merupakan film yang drama remaja yang mengangkat tema mengenai remaja beserta permasalahan pubertas yang diiringi rasa
keingintahuan yang meluap-luap, rasa ingin meniru dan mencoba sesuatu hal baru, dan kerap sekali film drama remaja disajikan identik dengan adegan –
adegan yang menjurus ke arah seksualitas. Berkaitan dengan penelitian yang ingin diteliti adalah pemeran
Christina Santika sebagai korban kekerasan seksual dengan lawan mainnya Yama Carlos yang merepresentasikan adegan kekerasan seksual dalam film
Virgin 2. Film ini menceritakan mengenai seorang anak remaja bernama Tina
yang tinggal bersama ibunya dan kekasih baru ibunya, suatu hari kekasih ibunya berusaha memperkosa Tina, namun karena kepergok oleh ibunya,
kekasih ibunya itu justru memfitnah Tina lah yang menggodanya. Kemudian Tina diusir dari rumah, dan tinggal dengan temannya Steffy yang ternyata
keseharian Steffy adalah sebagai pelacur. Karena keluguan Tina, Steffy