Kekerasan Seksual Landasan Teori

d. Terdapat subjek atau tidak. Kekerasan disebut langsung atau personal jika ada pelakunya, namun apabila tidak ada pelakunya disebut struktural atau tidak langsung. e. Disengaja atau tidak bertitik berat pada akibat dan bukan tujuan. Dari sudut korban, baik disengaja atau tidak, kekerasan tetap kekerasan. Kekerasan yang tampak dan tersembunyi. Kekerasan yang tampak nyata dapat dilihat meskipun tidak langsung, sedangkan kekerasan tersembunyi adalah suatu kekerasan yang tidak kelihatan tetapi bisa dengan mudah meledak Santoso, 2002:168-169.

2.1.5 Kekerasan Seksual

Definisi kekerasan seksual terhadap wanita yang dimaksud dalam film ini adalah segala bentuk kekerasan yang dilakukan laki – laki terhadap wanita yang berupa kekerasan fisik maupun kekerasan mental. Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan yang memaksa seseorang terlibat dalam suatu hubungan seksual atau penempatan seseorang atau objek perhatian seksual yang tidak diinginkannya. Pada dasarnya perbuatan itu dirasakan atau dipahami sebagai suatu tindakan yang merendahkan, menyakiti atau tidak dikehendaki dalam hubungan kekuasaan yang tidak seimbang seperti antara atasan dan bawahan di tempat kerja. Bentuk – bentuk kekerasan seksual antara lain berupa kata – kata, komentar, gambar, memegang, menyentuh, meraba, dan mencium bagian – bagian tubuh tertentu, yang keseluruhannya mengarah kepada keinginan untuk melakukan hubungan seksual.Siregar, 1999 : 324. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ada 2 area utama yang menjadi ruang lingkup dimana kekerasan dapat terjadi, yaitu pertama kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga. Kekerasan yang terjadi dalam wilayah ini bisa dilakukan oleh suami, anak, bapak , ibu, atau saudara. Kekerasan yang terjadi dalam masyarakat luas. Kekerasan ini bisa dilakukan oleh tetangga, orang yang dikenal baik atau pun tidak dikenal sama sekali. Kekerasan seksual dapat juga didefinisikan sebagai segala macam bentuk perilaku yang terkonotasi atau mengarah pada hal – hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif seperti malu, benci, marah, tersinggung dan sebagainya. Sedangkan definisi kekerasan seksual itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994 : 485 adalah : Perihal yang bersifat atau berciri keras, perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan nama baik atau pun fisik secara seksual dan paksaan.

2.1.6 Seksualitas Dalam Norma – Norma Masyarakat