7. SNR yang digunakan adalah 1-20
8. Pengujian reed Solomon codes menggunakan panjang data 300 sample
titik data.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi dan langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur Mengumpulkan referensi-referensi yang digunakan untuk mendukung
pengerjaan tugas akhir ini. 2. Perancangan
Dalam tahap ini, penulis menentukan besar ukuran dimensi dari Reed- Solomon codes, mencari data-data ECG yang akan digunakan, serta
merancang program Reed-Solomon codes agar sesuai dengan data yang diuji.
3. Simulasi dan Pengujian Program Simulasi Reed-Solomon codes ini menggunakan Matlab dalam
pengerjaannya. Proses awal yang dilakukan adalah membuat kode-kode script yang berekstensi “.m”. Program akan diuji dengan memberi
masukan data berukuran kecil berjumlah sedikit. Hasil simulasi akan dibandingkan dengan perhitungan teoritis secara manual. Program
dianggap benar jika hasil antar kedua perhitungan bernilai sama. 4. Pengumpulan data
Data-data ECG dimasukkan dalam program simulasi untuk nantinya dilakukan pengujian dan dianalisa hasil keluarannya.
5. Analisa Data Tahap ini penulis melakukan analisa hasil pengujian yang diperoleh dari
proses simulasi. Analisis dilakukan dengan melakukan pengamatan dari hasil pengujian untuk selanjutnya dihitung nilai SER Symbol Error Rate
dan kemudian disimpulkan tentang performansi Reed-Solomon codes..
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penulisan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan batasan masalah, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan II.
LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori yang berkaitan dengan judulmasalah
tugas akhir ini III.
PERENCANAAN SIMULASI REED-SOLOMON CODES Bab ini berisi perencanaan simulasi program Reed-Solomon codes yang
akan dibuat. IV.
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI REED-SOLOMON CODES
Bab ini berisi pelaksanaan simulasi dan hasil analisis data simulasi Reed- Solomon codes.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dan saran-saran berdasarkan hasil analisis program Reed-Solomon codes.
6
2 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Electrocardiogram
Electrocardiogram ECG adalah gambaran berupa grafik hasil dari
perekaman grafis potensial listrik yang dihasilkan oleh jantung [5].Sinyal yang terdeteksi melalui elektroda logam melekat pada dinding dada yang selanjutnya
diperkuat dan direkam oleh elektrokardiograf. ECG dalam klinis berfungi untuk mendeteksi keadaan jantung sehat atau ada gangguan.
ECG mencatat suatu depolarisasi stimulasi dan repolarisasi pemulihan potensi yang dihasilkan oleh atrium bagian atas bilik jantung yang berfungsi
menerima darah dan entrikel bagian bawah bilik jantung yang bertanggung jawab untuk memompa darah ke seluruh tubuh.Depolarisasi jantung adalah
proses awal terjadinya kontraksi jantung. Arus listrik yang menyebar melalui jantung diproduksi oleh tiga komponen: sel pacu jantung sinus node, jaringan
konduksi khusus, dan otot jantung itu sendiri.
Gambar 2.1 Bentuk gelombang dasar ECG [5] Bentuk gelombang ECG diperlihatkan pada Gambar 2.1 dan diberi label
menurut abjad, dimulai dengan gelombang P yang mewakili depolarisasi atrium.
QRS kompleks merupakan depolarisasi ventrikel, dan ST-TU kompleks segmen ST,gelombang T, dan Ugelombang merupakan repolarisai ventrikel. Titik J
merupakan persimpangan antara akhir dari kompleks QRS dan awal segmen repolarisasi segment.Gambar 2.2 menunjukkan contoh ECG dengan sinus normal
atau dalam keadaan sehat.
Gambar 2.2 Normal electrocardiogram yang diambil dari subjek sehat[6] Penggunaan ECG saat ini semakin banyak ditemui dalam dunia medis. Hal
tersebut yang melandasi pemrosesan sinyalbanyak dilakukan pada sebagian besar sistem medisuntuk melakukan analisis dan interpretasi pada ECG [7].Pemrosesan
sinyaltelahmemberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman baru mengenai ECG beserta sifat dinamisnya. Tujuan dari pemrosesan sinyal ECG
adalahpeningkatan akurasi pengukuran dan reproduktifitas data ECG itu sendiri jika dibandingkan dengan pengukuran manual serta ekstraksi informasi tidak
tersedia dari sinyal melalui penilaian visual. Dalam banyak situasi, ECG dicatat selama kondisi rawat jalan,sehingga
terkadang sinyal tercampur oleh galat yang berasal berbagai jenis noise atau berasal dari proses lain fisiologis tubuh. Oleh karena itu, pengurangan noise
merupakan satu tujuan penting dari pemrosesan sinyal ECG. Sinyal ECG dapat dicatat dalam skala waktu yang panjang dengan tujuan
untuk mengidentifikasi gangguan yang terjadi tiba-tiba dalam irama jantung.
Akibatnya, jumlah rekaman ECG diproduksi dalam ukuran besar dengan cepat mengisi ruang penyimpanan yang tersedia.
2.2 Prinsip Dasar Error Coding