SNR 9
20 16 QAM Hasil Pengujian SER
0.465
Dari Tabel 5.1, perbandingan nilai SER theoretical dengan hasil pengujian simulasi ini menunjukkan hasil yang terpaut cukup jauh. Pada teori, nilai SER
pada SNR 9 adalah 0.3919 dan pada SNR 20 adalah 0.0001721. Hasil pengujian menunjukkan , nilai SER pada SNR 9 adalah 0.465 dan pada SNR 20 adalah 0.
Nilai SER dalam pengujian ini cukup mendekati teori yang ada sehingga bisa dikatakan nilai SER cukup akurat.
5.4 Hasil Pengujian Unjuk Kerja Reed Solomon dengan Parameter Dimensi n,k
Pengujian ini melibatkan setiap dimensi dari Reed Solomon codes dalam simulasi. Pengujian dilakukan pada dua macam modulasi yaitu 4-QAM dan 16-
QAM. Tabel 5.2 menunjukkan perbedaan atribut pengujian unjuk kerja Reed Solomon.
Tabel 5.2 Perbandingan atribut penyandian Reed Solomon
Panjang Codeword
RS Codes Kemampuan
koreksi t Code rate R
31 RS31,27
2 0.87
63 RS63,61
1 0.97
127 RS127,119
4 0.94
Berdasarkan Tabel 5.2, atribut penyandian memiliki perbedaan yang cukup besar. Nilai code rate paling minimum dimiliki oleh RS31,27 sebesar
0.87. Sedangkan,kemampuan koreksi paling baik dimiliki RS127,119 dengan mampu melakukan koreksi sebesar 4 simbol.Gambar 5.8 menunjukan pengukuran
unjuk kerja Reed Solomon codes pada modulasi 4-QAM. Sedangkan, Gambar 5.9 menunjukan pengukuran unjuk kerja Reed Solomon codes pada modulasi 16-
QAM.
Gambar 5.8 Grafik Perbandingan Unjuk Kerja Reed Solomon Codes pada 4- QAM
Gambar 5.9 Grafik Perbandingan Unjuk Kerja Reed Solomon Codes pada 16-QAM
Berdasarkan Gambar 5.8 dan Gambar 5.9, hasil pengujian menunjukkan bahwa unjuk kerja Reed Solomon paling baik dimiliki oleh RS31,27,
RS127,119 dan RS63,61. Dari pengujian tersebut, hasil menunjukkan bahwa nilai kemampuan koreksi yang lebih besar tidak selalu berpengaruh pada unjuk
kerja codes tersebut. RS31,27 dengan kemampuan koreksi 2 simbol ternyata memiliki kinerja yang lebih baik ketimbang RS127,119 yang mampu melakukan
koreksi 4 simbol. Unjuk kerja Reed Solomon dipengaruhi oleh besarnya code rate.
[9]. Semakin kecil nilai code rate, nilai SER akan menjadi lebih baik. Jurnal penelitian berjudul Bit Error Rate Analysis of Reed-Solomon Code
for Efficient Communication System [22] melakukan pengujian BER pada kanal
AWGN dengan modulasi BPSK. Hasil pengujian menunjukkan hasil yang sama yaitu nilai code rate lebih berpengaruh ketimbang jumlah koreksi yang dapat
dilakukan oleh suatu codes. Code rate merupakan perbandingan data-stream dengan data redundan. Code rate mengacu pada keadaan efisiensi dan
optimalisasi. Semakin maksimal nilai code rate, kinerja Reed Solomon bersifat jelek atau buruk. Semakin optimal nilai code rate identik dengan lebih kecil,
kinerja yang dihasilkan semakin baik. Sebagai contoh, nilai optimal code rate Reed Solomon dalam kanal Gaussian berkisar antara 0.6 dan 0.7. Code rate yang
mencapai nilai 1 akan mengalami kinerja yang sangat buruk karena proses coding tidak terjadi sama sekali.
5.5 Data Masukan