Latar Belakang Simulasi reed solomon codes untuk pengolahan data uji elektrokardiogram.

1 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi data saat ini berkembang dengan sangat cepat dan signifikan. Penggunaan komputer yang meningkat merupakan salah satu penyebab hal tersebut. Sebagai contoh statistik penggunaan Internet di Indonesia sampai Desember 2011 sebesar 55.000.000 pengguna atau sekitar 22,4 dari jumlah populasi di Indonesia [1]. Statistik penggunaan Internet tersebut menggambarkan bahwa komunikasi data memang sangat dibutuhkan seiring berkembangnya teknologi informasi. Perkembangan komunikasi data tersebut, tidak ditunjang dengan kondisi geografis Indonesia yang baik. Kondisi geografis Indonesia yang bersifat kepulauan, dikelilingi oleh gunung, serta memiliki lautan yang luas, terkadang menjadi penghalang suatu komunikasi data dapat berjalan dengan baik. Cuaca serta iklim di Indonesia yang sering berubah-ubah serta banyaknya gedung pencakar langit juga turut andil bagian sebagai penghambat dalam komunikasi data terlebih untuk jaringan wireless. Redaman cuaca di atmosfer, thermal noise, shot noice, optical losses, jamming, danpelemahan sinyal fading dapat mengurangi kinerja jaringan dan berakibat pada inkonsistensi bit-bit sinyal yang ditransmisikan [2]. Perubahan sinyal dapat menyebabkan data-data yang ditransmisikan menjadi tidak valid karena mengandung bit-bit error. Akan tetapi, beberapa jenis data memiliki toleransi terhadap error yang cukup tinggi seperti streaming audio dan video. Terdapat pula data yang sangat riskan terhadap error seperti data rekam medis Electro Cardiography ECG , Electro Encephalography EEG , dan lain-lain atau yang sering disebut data kritis . Dalam bidang kedokteran, teknologi yang sedang marak digunakan adalah sistem telemedika. Sistem telemedika menunjang suatu prosedur penanganan medis jarak jauh. Ahli medis dapat malakukan monitoring langsung keadaan pasien dari jarak jauh. Salah satu penggunaannya terkait monitoring data rekam medis seperti ECG. Data rekam medis tersebut tentunya sangat rentan terhadap error karena berhubungan dengan penanganan medis yang akan dilakukan selanjutnya. Data rekam medis yang tidak valid membuat nilai informasi menjadi tidak sesuai seperti saat awal ditransmisikan. Hal tersebut mendorong perlu adanya sebuah metode untuk mendeteksi dan mengkoreksi error untuk menjaga inkonsistensi data-data yang ditransmisikan. Salah satu metode deteksi dan koreksi error yang terkenal adalah Reed- Solomon codes. Reed-Solomon ini dipublikasikan oleh Irving Reed dan Gus Solomon pada 21 Januari 1959 dalam jurnal berjudul “Journal of the Society for Industria l and Applied Mathematics” [3]. Reed-Solomon codes diklaim sebagai digital error codes yang paling banyak digunakan di dunia ini . Banyak penelitian mengenai aplikasi serta pengembangan Reed-Solomon codes. Aplikasi Reed- Solomon codes yang paling banyak dijumpai terdapat pada compact atau audio disc. Reed-Solomon codes digunakan sebagai error correction dan error concealment. Pada tahun 1964, penelitian yang dilakukan Singleton menghasilkan sebuah kesimpulan, bahwa Reed-Solomon codes merupakan metode error correction terbaik untuk setiap code dengan panjang serta dimensi yang sama. Akan tetapi, Reed-Solomon masih jauh dikategorikan sebagai code yang mencapai kemampuan optimal dalam koreksi error atau yang biasa disebut MDS Maximum Distance Separablecodes. Pada tahun 1999, Madhu Sudan dan Venkatesan Guruswami mempublikasikan sebuah algoritma yang memungkinkan untuk perbaikan kesalahan lebih dari setengah jumlah code [4] . Hal ini berlaku pada Reed-Solomon code yang umumnya merupakan kode aljabar Geometris. Algoritma ini menghasilkan daftar codeword berdasarkan interpolation dan factorization dalam polinomial GF2 m . Sampai saat ini penelitian-penelitian menggunakan Reed-Solomon masih banyak dilakukan agar performansi codes ini lebih baik. Dalam tugas akhir ini, simulasi Reed-Solomon codes akan dibuat menggunakan Matlab. Kontribusi yang diharapkandari tugas akhir ini adalah mengetahui unjuk kerja dari Reed-Solomon Codes berdasarkan nilai SER Symbol Error Rate dengan menggunakan data-data rekam medis seperti ECG.

1.2 Rumusan Masalah