Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan dan metode-metode yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan. Tinjauan pustaka juga didapat dari referensi- referensi penelitian sebelumnya maupun dari jurnal-jurnal.
2.1 Lean Thinking
Definisi Lean yang dikemukakan oleh Connecticut’s Manufacturing Resource Center adalah suatu pedekatan sistematis yang bertujuan untuk
mengidentifikasi serta mengurangi atau menghilangkan waste non value-adding activity
aktivitas yang tidak bernilai tambah. Pendekatan ini dilakukan melalui improvement
secara berkelanjutan sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen pull system dalam rangka pencapaian kesempurnaan.
Sebagaimana pula yang didefinisikan yaitu Lean sebagai suatu filosofi pemahaman akan waste sebagai pemicu utama dari waktu siklus, biaya dan
kualitas yang ditimbulkan. Waste didefinisikan sebagai seluruh aktivitas yang mengkonsumsi waktu, sumber daya serta ruang tetapi tidak berkontribusi untuk
memuaskan kebutuhan konsumen. Secara sederhana Lean Thinking diterjemahkan sebagai pemikiran yang
ramping. Konsep ini dapat dikatakan pula sebagai konsep efisiensi yang bertujuan meminimalkan atau menghilangkan waste. Dimana efisiensi menjadi target yang
ingin dicapai setiap perusahaan dalam rangka mencapai low cost. Pada awalnya
Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
konsep ini dipelopori oleh Taichi Ohno dan Sensei Shigeo Shingo pada sistem produksi Toyota di Jepang. Lean thinking menyaring intisari dari pendekatan
Lean kedalam 5 prinsip utama yaitu sebagai berikut :
1. Specify what creates value from the customers perspective
Value didefinisikan oleh konsumen. Dalam arti perusahaan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan menciptakan value berdasarkan sudut pandang konsumen. Hal ini menjadi salah satu competitive
advantage yang harus dimiliki, untuk itu perusahaan menginvestigasikan
waktu dan resources dalam pemahaman aplikasi akhir dari produk dengan tujuan melihat value yang diinginkan konsumen.
2. Identify all steps across the whole value stream
Mengidentifikasikan semua langkah yang diperlukan untuk perancangan, pemesanan, produksi produk yang tercakup sebagai whole value stream.
Tahapan identifikasi dalam value stream untuk menentukan value adding activity
dan necessary non-value adding activity. Dengan mengetahui value stream
keseluruhan aktivitas produksi dapat dipahami dan diukur sehingga non-value adding activity dapat diketahui dan diminimasi.
3. Make those actions that create value flow
Melakukan tindakan yang menciptakan aliran nilai dengan menghilangkan waste
sehingga dalam proses produksi dari stasiun kerja satu dengan stasiun kerja lainnya tidak ada gangguan, pengulangan, menunggu atau
aliran balik.
Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
4. Only make what is pulled by the customer just-in-time
Hanya membuat produk sesuai yang dibutuhkan konsumen dan pada waktu yang tepat. Untuk itu perusahaan harus responsif dan penyediaan
produk secara tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlambat. 5.
Strive for perfection by continually removing successive layers of waste Usaha yang dilakukan untuk mencapai kesempurnaan dengan cara
menghilangkan secara bertahap dan berkelanjutan continue waste atau pemborosan yang ditemukan.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan membuat aliran seperti ini adalah :
- Quality
: pekerjaan dapat langsung ke tahap berikutnya tanpa defect. -
Productivity : mengurangi waste movement, warehouse dan double handling.
- Productivity
: masalah dapat langsung diketahui dan dapat segera diselesaikan. -
Lead Time : shortest supply chain, fleksibilitas tertinggi dan memenuhi
permintaan customer. -
Moral dari pekerja. -
Biaya mengurangi inventory level. Perbedaan antara Traditional Batch Manufacturing dan Lean
Manufacturing adalah sebagai berikut :
Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
Tabel 2.1 Perbedaan Traditional Batch Manufacturing dan Lean Manufacturing Traditional Batch
Manufacturing Lean Manufacturing
Orientasi Supply
Customer Planning
Order didorong melalui pabrik didasarkan pada
rencana produksi forecast Order ditarik melalui pabrik
yang didasarkan pada permintaan customer
Batch Size Besar
Kecil Inspeksi
kualitas Pengecekan sample oleh inspektor QC
In-line Inspection oleh
pekerja Hand off of work
Material setelah dari tiap stage
diakumulasi Handed off
material secara langsung
In-progress Masuk ke area penyimpanan
WIP sebelum ke proses berikutnya
Proses produksi langsung ke tahap berikutnya
Waktu siklus produksi cycle
time Total siklus produksi lebih
lama dibandingkan waktu aktual yang dibutuhkan
untuk proses material Total siklus produksi lebih
sedikit
2.2 Definisi Produktivitas, Efisiensi dan Efektivitas