Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
memadai. Jadi, kedisiplinan lebih ditempatkan dalam memenuhi aturan kerja perusahaan saja.
2.10.1 PRINSIP DAN LANGKAH PENDISIPLINAN KARYAWAN
a. Prinsip-prinsip Pendisiplinan
Ketika perusahaan menyusun dan menetapkan strategi bisnis maka seharusnya dapat dijabarkan ke dalam bentuk strategi-strategi operasional yang
lebih teknis, antara lain strategi pengembangan mutu sumber daya manusia. Tujuannya adalah peningkatan produktivitas dan mutu kerja para karyawan.
Bentuk strategi ini antara lain adalah bagaimana tiap unit kerja mampu menerapkan cara-cara mengatasi ketidakdisiplinan karyawan dalam bekerja.
Untuk itu, diperlukan prinsip-prinsip pendisiplinan karyawan sebagai berikut : 1
Pendisiplinan karyawan merupakan salah satu subsistem dari manajemen kinerja SDM. Tujuannya memperbaiki kemerosotan
kinerja karyawan. 2
Disesuaikan dengan aturan dalam perusahaan dan peraturan hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
3 Didokumentasi secara lengkap : tingkat kinerja, kapan terjadi, siapa
saksinya, bagaimana diidentifikasi dan dikomunikasikan pada karyawan, serta langkah-langkah apa yang telah diambil.
4 Menggunakan pendekatan tekanan dan paksaan seminimum mungkin,
bergantung pada sikap dan bobot masalah kinerja karyawan. 5
Melibatkan karyawan bersangkutan, mulai dari identifikasi masalah dan pendekatan solusi masalah kinerja yang rendah akibat faktor
kedisiplinan yang rendah.
Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
6 Keteladanan dari pihak manajemen tentang kedisiplinan yang
diharapkan dan tidak menyembunyikan masalah ketidakdisiplinan.
b. Langkah-langkah Pendisiplinan
Sering terjadi pendisiplinan karyawan banyak mengalami kegagalan karena tidak dilakukan secara sistematis. Yang terjadi adalah kembalinya sifat
karyawan pada ketidakdisiplinan, bahkan terjadi konflik antara karyawan dan manajer. Karena itu, langkah-langkah pendisiplinan karyawan secara sistematis
sangat dibutuhkan agar hasilnya efektif. 1
Pendisiplinan karyawan dengan menggunakan seminimum mungkin unsur-unsur paksaan dan tekanan; karyawan diberi kesempatan untuk
berespon dan peluang untuk memperbaiki kinerjanya. 2
Diberi konsekuensi jika pendekatan masalah yang lebih kooperatif tidak berhasil.
3 Diawali secara halus dan supportive serta komunikatif. Artinya, kalau
masih bermasalah, gunakan pendekatan komunikasi aktif dan kekuasaan manajerial plus pemberian konsekuensi ringan Namun,
kalau juga masih bermasalah maka perlu menggunakan tindakan ekstrem, yaitu pemecatan.
Langkah-langkah pendisiplinan karyawan sebagai langkah spesifik yang dimodifikasi dari pendapat Bacal 1999 terdiri atas hal-hal berikut.
1 Langkah-langkah pendisiplinan
a Mengidentifikasi masalah kinerja
Komunikasi berkala, pengamatan, evaluasi kinerja tahunan.
Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
Analisis kesenjangan antara harapan dan fakta kinerja;
mengapa terjadi? b
Mengomunikasikan masalah
Hasil identifikasi masalah dikomunikasikan kepada karyawan
Mengatasi ketidakpuasan karyawan dari hasil identifikasi c
Mendiagnosis masalah
Analisis mengapa masalah kinerja terjadi, apakah karena faktor intrinsik dan ekstrinsik karyawan atau kedua-duanya.
d Merencanakan tindakan pendekatan masalah
Bersama karyawan mencari pendekatan masalah.
e Mengevaluasi hasil tindakan.
Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan rencana pendekatan
masalah. 2
Konsekuensi-konsekuensi yang membantu. Konsekuensi diberikan kepada karyawan, walau tahap satu sudah
dilaksanakan, tetapi kinerja karyawan tertentu tidak mengalami peningkatan. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
a Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang layak, di mana
hukuman bagi yang tidak disiplin dapat berbentuk kerja lembur, potong gaji, dan melakukan pekerjaan di bidang lain.
b Mengomunikasikan konsekuensi-konsekuensi tersebut kepada
karyawan agar mereka memahaminya melalui kegiatan konseling.
Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
c Mengamati kemajuan karyawan bersangkutan dan untuk itu
perlu bukti obyektif. d
Memberlakukan konsekuensi akan tindakan tegas dengan dukungan bukti sehingga upaya mengatasi masalah dapat
dilakukan dengan obyektif. e
Evaluasi hasil pemberlakuan konsekuensi dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kemajuan perilaku karyawan untuk
pemberian konsekuensi berikutnya, apakah pemberian penghargaan atau bahkan hukuman baru.
3 Konsekuensi-konsekuensi sepihak
a Jika tahap dua pendisiplinan sudah dilaksanakan.
b Manajemen sudah tidak dapat bekerja sama lagi dengan karyawan.
c Masalah kinerja karyawan bersangkutan semakin parah atau tidak
ada kemajuan. d
Manajemen dapat memberi konsekuensi sepihak lewat langkah- langkah seperti pada tahap-tahap sebelumnya
Seperti yang sering terjadi, penegakan kedisiplinan karyawan tidaklah mudah dilaksanakan dengan baik. Bahkan, pihak manajer ada yang segan untuk
menerapkannya karena khawatir menimbulkan konflik yang berkepentingan. Untuk itu, maka perlu ditekankan bahwa pendisiplinan adalah suatu proses yang
harus menerapkan kaidah-kaidah kemanusiaan, di samping aturan perusahaan. Selain itu, prosesnya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Berikut beberapa
hal yang perlu dicatat dalam pendisiplinan karyawan. 1. Jangan menunda pendisiplinan jika ada masalah kinerja
Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan metode Lean Thinking | Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN”VETERAN”JATIM
2. Mulailah selalu dengan peran yang sifatnya membantu dan lakukanlah meminimisasi tekanan
3. Memastikan diagnosis yang tepat dengan dukungan data terpercaya dan akurat. 4. Pendisiplinan hendaknya diikuti dengan peningkatan kecerdasan karyawan
atau dijadikan satu paket program terintegrasi. 5. Pemberian konsekuensi yang layak.
2.11 PETUNJUK MANAJEMEN