Identifikasi Akar Penyebab Basic Event Separator Per Proses Produksi. Kebutuhan Perbaikan Untuk Peningkatan Kualitas Berdasarkan Kelemahan

Gambar 4.8 Diagram Sebab-Akibat Schalop pengelasan tembus

4.1.4 Identifikasi Akar Penyebab Basic Event Separator Per Proses Produksi.

Setelah mengidentifikasi akar penyebab yang mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan maka dilakukan pengamatan beberapa akar penyebab terjadi setiap proses, pada tabel 4.9 MANUSIA MESIN BLOW HOLE MATERIAL Pekerja ceroboh Tegangan input mesin las yang naik Amper yang terbaca dengan amper yang waktu pengelasan tidak sama. Material kurang bagus Cara kerja salah Perlakuan panas yang tidak sesuai Tabel 4.9 Jenis dan Jumlah Akar Penyebab Kecacatan Produksi Separator Proses Akar penyebab Frekuensi kejadian cacat produk F Jumlah Produk Sukses Per minggu Per 10 menit S Total produksi per 10 menit Per minggu Per 10 menit F+S Pengelasan dasar 1. Posisi penyaluran gas yang tidak sesuai 2. Material plat yang tidak sesuai 3. Perbaikan weelding yang kurang baik 16 16 25 178 178 168 194 194 193 Pengelasan inti 1. Perlakuan panas yang tidak sesuai 2. Kadar sulfur, fosfor atau material non logam yang terikut terlalu tinggi 3. Kadar karbon kurang 4. Permukaan datar yang lebar mempercepat pengembangan cetakan 20 6 8 17 126 7 10 146 146 13 18 163 Pengelasan akhir 1. Pekerja ceroboh 2. Pemukulan yang tidak tepat 3. Pekerja kurang terampil 15 13 18 177 179 176 192 192 194 Sumber : PT. Bama Bumi Sentosa

4.1.5 Kebutuhan Perbaikan Untuk Peningkatan Kualitas Berdasarkan Kelemahan

Sistem produksi Separator mempunyai kelebihan dalam kapasitas produksi yang hanya 2 hari mampu menghasilkan Separator lebih dari 10 Separator Dari beberapa kelebihan tersebut, terdapat kelemahan yang telah dianalisa dalam bentuk cacat. Cacat terjadi karena tidak adanya tim quality control yang mengendalikan para pekerja sehingga banya kecerobohan-kecerobohan yang dilakukan pekerja. Untuk tahap selanjutnya akan dilakukan perbaikan-perbaikan dari kecacatan tersebut dan melakukan perhitungan tingkat keecacatan agar dapat dilakukan evaluasi. Perbaikan yang dilakukan meliputi : 1. Penentuan Kecacatan Menentukan kecacatan hingga ke akar-akar penyebabnya dengan mengambarkan dalam fault tree diagram beserta simbol-simbol logika dari akar penyebab tersebut sampai menuju kejadiankecacatan yang tidak diinginkan. 2. Struktur Kecacatan Fault tree diagram tersebut dievaluasi dengan menggunakan cut set method hingga didapatkan cacat yang spesifik. 3. Perhitungan Probabilitas kecacatan Setelah dievaluasi, dihitung nilai prbabilitasnya. Sehingga diketahui seberapa tingkat kecacatan yang terjadi dan pengaruhnya terhadap perusahaan kedepan. Tabel 4.10 Probabilitas Akar – Akar Penyebab Kecacatan Produksi Separator Proses Akar penyebab Frekuensi kejadian cacat produk F Total produksi per 10 menit Per minggu Per 10 menit F+S Probabilitas Kejadian      F S F Pengelasan dasar 1. Posisi penyaluran gas yang tidak sesuai 2. Material plat yang tidak sesuai 3.Perbaikan weelding yang kurang baik 16 16 25 178 178 168 0,0825 0,0825 0,1295 Pengelasan inti 1. Perlakuan panas yang tidak sesuai 2. Kadar sulfur, fosfor atau material non logam yang terikut terlalu tinggi 3. Kadar karbon kurang 4. Permukaan datar yang lebar mempercepat pengembangan cetakan 20 6 8 17 126 7 10 146 0,1398 0,4615 0,4444 0,1043 Pengelasan akhir 1. Pekerja ceroboh 2. Pemukulan yang tidak tepat 3. Pekerja kurang terampil 15 13 18 177 179 176 0,0781 0.0677 0,0928 Sumber : PT. Bama Bumi Sentosa Keterangan: S: Produksi yang sukses

F: Produksi yang gagal

Dari data yang terkumpul selanjutnya akan diolah sampai menemukan pemecahan dari masalah yang diambil yaitu faktor yang menyebabkan kecacatan beserta tingkat kecacatan yang terjadi pada setiap peristiwa yang tidak diinginkan dengan mengikuti langkah – langkah dalam Fault Tree Analysis. Analisa pertama yang dilakukan adalah mengambarkan penyebab-penyebab terjadinya Porosity, crack, Under Cut, Blow Hole, Schalop pengelasan tembus dalam Fault Tree Analisis. A Ao Porosity C B Bo Co

4.2.2. Penentuan Kecacatan Fault tree analysis.