Prinsip Fault Tree Konstruksi Pohon Kesalahan

1. Spesifikasi mutu yang disyaratkan oleh konsumen. 2. Tipe ketunamutuan yang mungkin ada atas produk yang dihasilkan. Kedua hal yang dikemukakan tentu sangat tergantung pada jenis produk yang akan dievaluasi dan dikendalikan.

2.3.1 Prinsip Fault Tree

Prinsip Fault Tree menurut Alain Villemeur, 1992: 149-196 dapat menentun dalam melakukan analisa, yaitu : 1. Mengidentifikasi berbagai kemungkinan kejadian kombinasi mengarahkan pada kejadian yang tidak diinginkan. 2. Menghadirkan grafik kombinasi seperti struktur. Ini penting untuk memberi gambaran diantara beberapa bidang pohon kesalahan yang mana antar hubungan tertutup praktis. Fault Tree Analysis memberi kesempatan analisa untuk mengidentifikasi berbagai penyebab kesalahan, dengan mengulang definisi awal diaplikasi deduktif berdasarkan urutan prinsip dan aturan yang telah digambarkan. Kemudian dalam pelaksanaan dengan obyek kedua, penyebab kesalahan dipresentasikan oleh sebuah pohon. Pohon kesalahan berisi urutan tingkat kejadian yang dihubungkan dalam beberapa cara yang mana kejadian lainnya pada tingkat urutan dari kejadian pada tingkat bawah baru ditentukan macam operator logika gate atau gerbang, kejadian-kejadian itu adalah kecacatan umum dihubungkan untuk menyeimbangkan kegagalan, kesalahan manusia, kekurangan perangkat lunak dan lain-lain seperti kejadian yang tidak diinginkan. Proses deduktif dilanjutkan sampai peristiwa dasar identifikasi. Peristiwa itu tidak berhubungan satu dengan lainnya dan kemungkinan kejadiannya diketahui. Telah disebutkan bahwa tentu saja pohon kesalahan bukan suatu model dari semua kegagalan seperti terjadi dalam sistem. Pada kenyataan, itu adalah suatu model logika interaksi antara peristiwa-peristiwa penuntun menuju pada kejadian yang tidak diinginkan.

2.3.2 Konstruksi Pohon Kesalahan

Analisa fault tree yang benar memerlukan definisi yanng cermat dari sistem Barry Kirwan, 1994. Pertama, diagram layout fungsional sistem yang penting seharusnya digambar untuk menunjukkan hubungan fungsional dan mengidentifikasikan tiap komponen sistem. Batasan sistem secara fisik disusun kemudian untuk memfokuskan perhatian penganalisa pada area yang tepat dan penting. Kesalahan lang lazim adalah kesalahan menyusun batasan sistem yanng realistis, yang menimbulkan penyimpangan analisa. Informasi harus tersedia untuk tiap komponen system yang mengijinkan penganalisa menentukan mode yang perlu dari kerusakan komponen. Informasi ini dapat diperoleh dari pengalaman atau dari spesifikasi teknik komponen. Pada beberapa analisa batasan sistem menjadi sangat berarti, dimana kondisi batas dari sistem harus ditentukan. Kondisi-kondisi batas ini seharusnya tidak dihubungkan dengan batasan fisik dari sistem. Kondisi-kondisi batas sistem mendefinisikan situasi yang digambarkan oleh fault tree. Kejadian puncak adalah kondisi batas sistem yang paling penting yang didefinisikan sebagai kerusakan sistem utama. Untuk beberapa sistem yang ada banyak kemungkinan bagi kejadian puncak tetap ada sehingga pilihan tepat dari kejadian puncak kadang kala adalah suatu tugas yang sulit. Pada umumnya, kejadian puncak harus dipilih sebagai suatu kejasian 1 yang terjadinya harus mempunyai sebuah definisi tertentu dan kemungkinan dari keterjadinya dapat dikuantitaskan dan 2 yang dapat lebih jauh dipilah untuk menemukan penyebabnya.

2.3.3 Konsep Dasar Fault Tree Analysis