mgmL atau 4000 ppm Kumar, Datta, and Gupta, 2009. Selain itu adanya kandungan senyawa acemannan yang merupakan salah satu senyawa polisakarida
pada lidah buaya juga dapat membantu regenerasi kulit dan meningkatkan produksi kolagen pada kulit Basmatker, Jais, and Daud, 2011.
B. Sinar UV dan Sunscreen
Sinar ultraviolet UV dapat menimbulkan bermacam-macam kelainan pada kulit, antara lain timbulnya kemerahan, adanya noda hitam, penuaan dini,
kekeringan, keriput, bahkan kanker kulit. Sinar UV terdiri dari sinar UV- A λ
320 –400 nm, sinar UV-B λ 290-320 nm, dan yang memiliki gelombang paling
pendek tetapi memiliki energi serta daya perusak yang paling besar yaitu sinar UV-
C λ 200-290 nm Tranggono dan Latifah, 2007. Untuk mencegah efek buruk dari pancaran sinar matahari dapat dilakukan dengan cara menghindari
pancaran sinar matahari yang berlebihan, terutama pada jam 10.00-16.00, atau dengan menggunakan pelindung fisik seperti pakaian yang tertutup dan topi, serta
menggunakan sediaan topikal sunscreen Tahir, Jumina, dan Yuliastuti, 2002. Sunscreen atau tabir surya merupakan sediaan yang dapat digunakan
untuk melindungi kesehatan kulit manusia dari pengaruh negatif UV akibat radiasi sinar matahari Wungkana, Suryanto, dan Momuat, 2013. Sunscreen sendiri
mengandung senyawa kimia yang dapat menyerap dan atau juga dapat memantulkan sinar matahari sebelum mencapai kulit Stanfield, 2003. Syarat
sediaan tabir surya sunscreen antara lain: 1.
Mudah diaplikasikan pada kulit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Jumlah sediaan yang menempel pada kulit mampu untuk memenuhi
jumlah kebutuhan. 3.
Bahan-bahan yang digunakan haruslah mampu mempertahankan kelembaban kulit serta kelembutannya.
4. Antara bahan aktif dan bahan tambahan yang digunakan haruslah mudah
bercampur. Begitu juga dengan bahan aktif yang digunakan haruslah memenuhi
beberapa syarat, di antaranya adalah tidak toksik, tidak mengiritasi, mempunyai kelarutan yang cukup sehingga mempermudah dalam formulasinya, stabil dalam
formulasi dan juga penyimpanan, serta mampu menyerap sinar UV-B secara efektif Tranggono dan Latifah, 2007.
Sun Protecting Factor SPF merupakan suatu parameter efektivitas dari sediaan sunscreen. Jika nilai SPF yang didapatkan semakin besar, maka semakin
besar pula efektivitas perlindungan yang didapatkan. Nilai SPF dari suatu produk menyatakan perbandingan antara waktu yang dibutuhkan oleh radiasi sinar UV-A
dan UV-B untuk dapat menimbulkan eritema pada kulit yang terlindungi dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan oleh radiasi sinar UV-A dan UV-B
untuk menimbulkan eritema pada kulit yang tidak terlindungi dengan tingkatan eritema yang sama Stanfield, 2003. Menurut FDA, efektivitas suatu sediaan
kosmetik dikelompokkan berdasarkan nilai SPF-nya, yakni bukan tabir surya SPF 2, proteksi minimal SPF 2-4, proteksi sedang SPF 4-6, proteksi ekstra
SPF 6-8, proteksi maksimal SPF 8- 15, proteksi ultra SPF ≥ 15 Wilkinson
and Moore, 1982. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Emulgel