Uji Organoleptis Uji pH Uji Tipe Emulsi Sediaan Sunscreen Ekstrak Lidah Buaya

1. Uji Organoleptis

Uji organoleptis dilakukan pengamatan 48 jam setelah pembuatan agar sudah tidak ada pengaruh dari faktor pengacau pada saat pembuatan dengan menggunakan mixer. Uji organoleptis dilakukan dengan pengamatan secara visual terhadap sediaan yang meliputi warna, bau, dan homogenitas sediaan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan yang dibuat memenuhi aspek acceptability untuk konsumen atau tidak. Sesuai dengan tabel V hasil uji organoleptis yang didapatkan yaitu sediaan emulgel dengan warna putih, dengan bau yang khas, dan juga sediaan yang dibuat homogen. Tabel V. Hasil Uji Organoleptis Emulgel Sunscreen Ekstrak Lidah Buaya Kriteria Pengamatan Formula F1 Fa Fb Fab Warna Putih Putih Putih Putih Bau Khas Khas Khas Khas Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen

2. Uji pH

Uji pH sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya juga dilakukan 48 jam setelah pembuatan dengan menggunakan indikator pH stick universal. Uji ini bertujuan untuk mengetahui pH dari masing-masing replikasi pada tiap formula yang telah dibuat. Pada uji pH ini, pH sediaan yang diharapkan yaitu pH 6-8 untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit saat diaplikasikan Rajeswari, 2014.. Hasil dari uji pH dapat dilihat pada tabel VI. Tabel VI. Uji pH Emulgel Sunscreen Ekstrak Lidah Buaya Formula Replikasi F1 Fa Fb Fab 1 6 6 6 6 2 6 6 6 6 3 6 6 6 6 Berdasarkan hasil dari uji pH yang didapat, semua sediaan memiliki pH 6 sehingga masuk ke dalam rentang pH yang diinginkan untuk sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya.

3. Uji Tipe Emulsi Sediaan Sunscreen Ekstrak Lidah Buaya

Uji tipe emulsi ini dilakukan untuk memastikan apakah sediaan yang dibuat menghasilkan tipe emulsi sesuai dengan yang diharapkan yaitu tipe MA karena adanya zat aktif yang bersifat sukar larut dalam air sehingga akan lebih stabil jika berada dalam suatu sistem emulsi dengan tipe MA. Metode yang digunakan untuk melakukan uji tipe emulsi adalah dengan cara melarutkan sediaan emulgel yang telah dibuat pada fase minyak parafin cair dan juga fase air aquadest yang ditambahkan secara berlebih. Hasil pengujian tipe emulsi ditunjukkan dengan larutnya sediaan emulgel pada salah satu fase tersebut. Hasil yang didapat yaitu, sediaan emulgel lebih larut dalam aquadest sehingga tipe emulsinya adalah tipe MA, seperti yang terlihat pada gambar 8. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a b Gambar 8. Hasil Uji Tipe Emulsi Emulgel Sunscreen Ekstrak Lidah Buaya: a emulgel dilarutkan pada fase minyak dan b emulgel dilarutkan pada fase air.

4. Uji Viskositas

Dokumen yang terkait

Optimasi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel gel lidah buaya (Aloe barbadensis Mill.) dengan aplikasi desain faktorial.

0 8 102

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Formulasi sunscreen sediaan emulgel ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan CARBOPOL® 940 sebagai gelling agent dan SPAN 20 sebagai emulgator.

0 5 91

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi formula emulgel sunscreen ekstrak etil asetat isoflavon tempe dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan VCO sebagai fase minyak : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 116

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105

Optimasi gelling agent cmc-na dan humektan polietilen glikol 400 dalam sediaan gel antiinflamasi ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis mill.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 101

Optimasi gelling agent Carbopol ® 940 dan Humectant Gliserol dalam sediaan gel antiinflamasi lidah buaya gel (Aloe barbadensis Mill.) - USD Repository

0 0 95