Landasan Teori PENELAAHAN PUSTAKA

J. Uji Stabilitas Freeze-thaw Cycle

Freeze-thaw cycle merupakan suatu siklus di mana dilakukan pembekuan dan juga pemanasan secara berulang dalam beberapa siklus, biasanya dilakukan pembekuan dengan suhu yang cukup rendah bahkan bisa kurang dari 0º C lalu dilakukan pemanasan kembali. Uji ini dapat dilakukan pada sediaan yang memiliki bentuk semi solid maupun cair untuk melihat ada atau tidaknya perubahan dari sediaan seperti creaming karena ada perbedaan suhu yang mencolok. Selain adanya creaming juga untuk melihat kestabilan pH, viskositas, ada atau tidaknya pemisahan pada sediaan, dan mungkin juga perubahan warna serta bau Basera, Bhatt, Kothiyal, and, Gupta, 2015.

K. Landasan Teori

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menangkal sinar UV dari matahari adalah dengan menggunakan suatu sediaan farmasi yang mengandung senyawa yang dapat menangkal radiasi sinar UV. Sediaan sunscreen dapat membantu untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari. Berdasarkan penelitian, dikatakan bahwa lidah buaya mengandung senyawa anthraquinone yaitu senyawa aloin, di mana senyawa tersebut dapat menangkal radiasi dari sinar UV matahari. Dengan adanya kandungan aloin yang memiliki panjang gelombang 297 nm maka senyawa tersebut dipercaya dapat dijadikan sebagai suatu tabir surya atau sunscreen karena efek perlindungannya terhadap sengatan sinar UV dari matahari. Sediaan emulgel merupakan sediaan gabungan antara emulsi dan gel di mana masing-masing memiliki kelebihannya sendiri. Sediaan emulsi terdapat dua tipe yaitu tipe MA dan tipe AM yang merupakan penghantar obat yang baik ke dalam kulit selain itu juga mudah dicuci. Sedangkan sediaan gel memiliki kandungan air yang cukup sehingga mampu memberikan kelembaban pada kulit. Sistem emulsi pada sediaan emulgel menggunakan emulsifying agent berupa Tween 80 dan gelling agent berupa Carbopol 940. Emulsifying agent memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan permukaan antar dua fase yang tidak dapat bercampur sehingga dapat menghasilkan sediaan emulgel yang sesuai kriteria. Sedangkan gelling agent akan membentuk jaringan struktural di mana jika gelling agent semakin banyak maka meningkatkan viskositas sediaan. Komposisi emulsifying agent dan gelling agent akan berpengaruh terhadap sifat fisik emulgel. Metode desain faktorial digunakan untuk melihat efek tiap-tiap faktor maupun interaksi keduanya dan dapat diketahui faktor danatau interaksi mana yang signifikan mempengaruhi respon sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel. Selain itu, dengan desain faktorial juga dapat diketahui komposisi optimum pada level faktor yang diteliti untuk menghasilkan respon sifat fisik dan stabilitas fisik yang dikehendaki. L. Hipotesis 1. Terdapat faktor dan interaksi antara Tween 80 dan Carbopol 940 yang berpengaruh signifikan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya. 2. Komposisi optimum dari Tween 80 dan Carbopol 940 untuk menghasilkan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan yang dikehendaki dapat ditemukan. 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan metode desain faktorial yang menggunakan dua faktor dan dua level untuk mengetahui faktor dan interaksi yang berpengaruh secara signifikan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah komposisi emulsifying agent Tween 80, serta komposisi gelling agent Carbopol 940 dalam dua level level rendah dan level tinggi untuk mencapai sediaan emulgel dengan komposisi optimum. b. Variabel tergantung Variabel tergantung pada penelitian ini adalah sifat fisik emulgel terkait viskositas, daya sebar, dan stabilitas fisik sediaan yang dilihat dari nilai pergeseran viskositas sediaan emulgel. c. Variabel pengacau terkendali Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini yang merupakan adalah waktu pencampuran bahan selama 7 menit, suhu pada saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Optimasi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel gel lidah buaya (Aloe barbadensis Mill.) dengan aplikasi desain faktorial.

0 8 102

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Formulasi sunscreen sediaan emulgel ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan CARBOPOL® 940 sebagai gelling agent dan SPAN 20 sebagai emulgator.

0 5 91

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi formula emulgel sunscreen ekstrak etil asetat isoflavon tempe dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan VCO sebagai fase minyak : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 116

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105

Optimasi gelling agent cmc-na dan humektan polietilen glikol 400 dalam sediaan gel antiinflamasi ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis mill.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 101

Optimasi gelling agent Carbopol ® 940 dan Humectant Gliserol dalam sediaan gel antiinflamasi lidah buaya gel (Aloe barbadensis Mill.) - USD Repository

0 0 95