Golongan Etnis Jawa Kajian Teoritik

bahasa, kebudayaan dan sejarah yang sama dengan kelompoknya tersebut.

b. Gambaran Umum Golongan Etnis Jawa dan Etnis Cina

1. Golongan Etnis Jawa

Masyarakat Jawa merupakan salah satu masyarakat asli Indonesia yang kini hidupnya sudah tersebar di seluruh Indonesia. Pada dasarnya, masyarakat Jawa dibagi menjadi tiga golongan. 1. Golongan orang biasa dan pekerja kasar. 2. Golongan pedagang atau saudagar. 3. Golongan pegawai negeri atau priyayi. Golongan orang biasa dan pekerja kasar merupakan golongan yang jumlahnya paling banyak. Mereka kebanyakan hidup dikampung-kampung dan bekerja pada bidang-bidang usaha pertanian, buruh, pegawai rendahan dan pedagang kecil. Golongan pedagang atau saudagar biasanya mereka hidup secara berkelompok dan melakukan aktivitas perdagangan dalam sektor-sektor yang belum banyak dimasuki tengkulak hasil pertanian hasil bumi, usaha kerajinan dan alat-alat rumah tangga. Kelas sosial yang paling tinggi di Jawa adalah golongan pegawai negeri atau sering disebut priyayi. Golongan ini dibagi menjadi dua, yaitu golongan pamong praja pegawai pemerintahan dan kaum bangsawan. Orang-orang yang masuk golongan ini biasanya diantaranya adalah para pegawai pemerintah dan orang- orang profesional, dengan gelar dan kesarjanaanya dari perguruan tinggi, seperti dokter, insinyur, guru, pengacara, dan lain-lain Koentjaraningrat, 1985:231. Golongan bangsawan dipandang mempunyai kedudukan sosial yang tinggi, karena status sosial mereka berbeda dengan kebanyakan orang. Status mereka dianggap tinggi karena biasanya mereka merupakan keturunan raja, dan orang-orang kaya ningrat. Meskipun masyarakat Jawa terbagi menjadi tiga golongan, namun pada dasarnya perilaku dan sifat- sifat yang mereka miliki boleh dikatakan hampir sama, karena adanya akar budaya yang sama. Kekhasan masyarakat Jawa juga terlihat pada bidang pendidikan dalam suatu keluarga. Dalam masyarakat Jawa pendidikan di dalam keluarga tidak dimaksudkan untuk menghasilkan orang yang mandiri, tetapi lebih ditekankan pada sifat-sifat sosial. Misalnya : tolong menolong, gotong royong dan toleransi terhadap sesama Mulder, 1984:27. Anak-anak tidak diberi suatu tanggung jawab, tetapi anak-anak dibuat senyaman mungkin. Dorongan untuk berprestasi dan hasrat untuk tahu terhadap sesuatu tidak dihargai dan tidak didorong oleh orang tua. Mereka hanya diajarkan mainan yang sifatnya penuh dengan khayalan dan tidak membantu kecerdasan. Dasar anggapan ini adalah bahwa anak-anak pada dasarnya tidak membutuhkan apa-apa selama mereka diam. Jika ada yang melakukan suatu usaha atau kerja, keluarga tidak mendorong dengan memberikan tanggung jawab pada usaha atau pekerjaan itu, tetapi mereka para orang tua justru menanamkan sikap bahwa usaha atau pekerjaan yang mereka lakukan itu merupakan suatu sikap dan bentuk hormat pada orang tua Mulder, 1984:80.

2. Golongan Etnis Cina

Dokumen yang terkait

MINAT MAHASISWA BERPROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA Minat Mahasiswa Berprofesi Guru Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

0 1 17

MINAT MAHASISWA BERPROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA Minat Mahasiswa Berprofesi Guru Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

0 2 10

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua dan konsep diri mahasiswa terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

0 0 145

Hubungan jenis kelamin, prestasi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 3 109

Minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan orang tua : studi kasus mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 143

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta TA 2005.

0 1 137

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 - USD Repo

0 0 157

MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERBEDAAN ETNIS

0 0 126

Hubungan jenis kelamin, prestasi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 107