12
2.1.1.1 Umur
Perbedaan umur maka ada kecenderungan terjadi perbedaan terhadap insidens suatu penyakit. Penyakit skabies secara umum banyak menyerang usia anak-anak dan
remaja. Penelitian di Behl pada tahun 1985 menyatakan bahwa prevalensi skabies pada anak-anak di desa-desa Indian adalah 100.
Di Santiago, Chili, insiden tertinggi terdapat pada kelompok umur 10 -19 tahun 45 sedangkan di Sao Paulo, Brazil
insiden tertinggi terdapat pada anak di bawah 9 tahun. Di India, Gulati dikut ip dari 4 melaporkan prevalensi tertinggi pada anak usia 5 - 14 tahun. Hal tersebut berbeda
dengan laporan Srivastava yang menyatakan prevalensi tertinggi terdapat pada anak di bawah 5 tahun. Di negara maju, prevalensi skabies sama pada semua golongan
umur Maibach, 1997.
2.1.1.2 Jenis Kelamin
Jenis kelamin mempengaruhi tingkat terjadinya penyakit karena berhubungan dengan tingkat mobilisasi atau lingkungan pekerjaan dari orang tersebut. Penyakit
skabies banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat mengenai semua umur. Insiden sama pada pria dan wanita. Beberapa faktor yang dapat
membantu penyebarannya adalah higiene yang jelek, seksual promiskuitas, diagnosis yang salah, demografi, ekologi, derajat sensitasi individual dan kemiskinan.
Harahap, 2013
2.1.1.3 Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator human development indeks. Demikian juga dengan terjadinya suatu penyakit, beberapa literatur menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
13
bahwa ada pengaruh pendidikan masyarakat dengan terjadinya suatu penyakit. Demikian juga dengan penyakit skabies, bahwa ada pengaruh pendidikan masyarakat
dengan kejadian skabies. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian seperti penelitian Orkin, 1997., bahwa tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap terjadinya
skabies pada anak-anaknya. Berdasarkan Riskesdas 2010 menyatakan bahwa pendidikan mempengaruhi
pola berpikir pragmatis dan rasional terhadap adat kebiasaan, dengan pendidikan lebih tinggi orang dapat lebih mudah menerima ide atau masalah baru. Tingkat
pendidikan mempunyai pengaruh terhadap tindakan ibu dalam pencarian pengobatan dan pemulihan penyakit.
2.1.2. Pengetahuan