28
a. Pruritus nokturna yaitu gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktifitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
b. Penyakit ini menyerang secara kelompok, mereka yang tinggal di asrama, barak-barak tentara, panti asuhan maupun panti asuhan berpeluang lebih besar
terkena penyakit ini. Penyakit ini amat mudah menular melalui pemakaian handuk, baju maupun seprai secara bersama-sama. Skabies mudah menyerang
daerah yang tingkat kebersihan diri dan lingkungan masyarakatnya rendah. c. Adanya torowongan kunikulus dibawah kulit yang berbentuk lurus atau
berkelok-kelok. Jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri maka akan timbul gambaran pustula bisul kecil, lokalisasi kulit ini berada pada daerah lipatan
kulit yang tipis seperti sela-sela jari tangan, daerah sekitar kemaluan, siku bagian luar, kulit sekitar payudara bokong dan perut bagian bawah.
d. Menemukan tungau pada pemeriksaan kerokan kulit, merupakan hal yang paling diagnostik, dapat ditemukan satu atau lebih stadium tungau ini.
2.2.4. Diagnosis Skabies
Diagnosis klinis ditetapkan berdasarkan anamnesis yaitu adanya pruritus nokturna dan erupsi kulit berupa papul, vesikel dan pustula di tempat predileksi.
Selain itu, didapat keterangan bahwa gejala penyakit ini terdapat pada sekelompok orang. Diagnosis pasti ditetapkan dengan menemukan tungau atau telurnya pada
pemeriksaan laboratorium. Namun dengan cara permeriksaan tersebut tungau sulit ditemukan karena tungau yang menginfestasikan penderita hanya sedikit
Medicastore, 2007.
Universitas Sumatera Utara
29
Beberapa cara yang dapat dipakai untuk menemukan tungau, telur atau terowongan adalah :
a. Kerokan kulit Papul atau terowongan yang baru dibentuk dan utuh ditetesi minyak mineral,
kemudian dikerok dengan skalpel steril untuk mengangkat atap papul atau terowongan. Hasil kerokan diletakkan di gelas obyek dan ditutup dengan kaca
tutup lalu diperiksa dibawah miskroskop. b. Mengambil tungau dengan jarum
Jarum ditusukkan pada terowongan di bagian yang gelap dan digerakkan tangensial. Tungau akan memegang ujung jarum dan dapat diangkat ke luar.
c. Kuretasi terowongan kuret dermal Kuretasi dilakukan secara superfisial mengikuti sumbu panjang, terowongan atau
puncak papul. Hasil kuret diletakkan pada gelas obyek dan ditetesi minyak mineral lalu diperiksa dengan mikroskop.
d. Sweb kulit Kulit dibersihkan dengan eter lalu dilekatkan selotip dan diangkat dengan cepat.
Selotip dilekatkan pada gelas obyek kemudian diperiksa dengan mikroskop. e. Burow ink test
Papul skabies dilapisi tinta cina dengan menggunakan pena lalu dibiarkan selama 20 - 30 menit kemudian dihapus dengan alkohol. Tes dinyatakan positif bila tinta
masuk ke dalam terowongan dan membentuk gambaran khas berupa garis zig zag.
Universitas Sumatera Utara
30
f. Uji tetrasiklin Tetrasiklin dioleskan pada daerah yang dicurigai ada terowongan, kemudian
dibersihkan dan diperiksa dengan lampu Wood. Tetrasiklin dalam terowongan akan menunjukkan fluoresensi.
g. Epidermal shave biopsy Papul atau terowongan yang dicurigai diangkat dengan ibu jari dan telunjuk lalu
diiris dengan skalpel. Biopsi dilakukan sangat superfisial sehingga perdarahan tidak terjadi dan tidak perlu anestesi. Spesimen diletakkan pada gelas obyek,
ditetesi dengan minyak mineral dan diperiksa dengan mikroskop. h. Pemeriksaan histopatologik
Gambaran histopatologik menunjukkan bahwa terowongan terletak pada stratum korneum, dan hanya ujung terowongan tempat tungau betina berada terletak di
irisan dermis. Pemeriksaan histopatologik tidak mempunyai nilai diagnostik kecuali bila pada pemeriksaan tersebut ditemukan tungau atau telurnya. Daerah
yang berisi tungau menunjukkan sejumlah eosinofil dan sulit dibedakan dengan reaksi gigitan artropoda lainnya misalnya gigitan nyamuk atau katu busuk.
Berbagai cara pemeriksaan di atas, kerokan kulit merupakan cara yang paling mudah dilakukan dan memberikan hasil yang paling memuaskan. Mengambil tungau
dengan jarum memerlukan keterampilan khusus dan jarang berhasil karena biasanya terowongan sulit diidentifikasi dan letak tungau sulit diketahui. Swab kulit mudah
dilakukan tetapi memerlukan waktu lama karena dari 1 lesi harus dilakukan 6 kali pemeriksaan sedangkan pemeriksaan dilakukan pada hampir seluruh lesi. Burrow ink
Universitas Sumatera Utara
31
test, dan uji tetrasiklin jarang memberikan hasil positif karena biasanya penderita datang pada keadaan lanjut dan sudah terjadi infeksi sekunder sehingga terowongan
tertutup oleh krusta dan tidak dapat dimasuki tinta atau salep Ginanjar, 2006. Agar pemeriksaan berhasil baik terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
waktu melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu : 1 Kerokan kulit jangan dilakukan pada lesi ekskoriasi dan lesi dengan infeksi
sekunder. Pada lesi ekskoriasi tungau mungkin sudah terangkat oleh garutan dan pada lesi dengan infeksi sekunder terdapat pus yang bersifat akarisida sehingga
tungau tidak ditemukan pada lesi tersebut, selain itu kerok kulit didaerah infeksi sekunder dapat memperberat infeksi.
2 Kerokan harus superfisial karena tungau berada dalam stratum korneum, jadi kerokan tidak boleh berdarah.
3 Papel yang baik untuk dikerok adalah papul yang baru dibentuk yaitu berbentuk lonjong dan tidak berkrusta karena biasanya tungau ditemukan pada papul atau
terowongan yang baru dibentuk. 4 Jangan mengerok dari satu lesi tetapi keroklah dari beberapa lesi tungau belum
tentu berada dalam lesi tersebut. 5 Lokasi yang paling sering terinfeksi adalah sela jari tangan, karena itu perhatian
utama ditujukan pada daerah tersebut. 6 Sebelum mengerok, tetes minyak mineral pada scalpel dan pada lesi yang akan
dikerok.
Universitas Sumatera Utara
32
Diagnosis skabies dapat ditegakkan atas dasar : Harahap, 2013 1. Adanya terowongan yang sedikit meninggi, berbentuk garis lurus atau berkelok-
kelok, panjangnya beberapa milimeter sampai 1 cm, dan pada ujungnya tampak vesikula, papula, atau pustula.
2. Tempat predileksi yang khas adalah sela jari, pergelangan tangan bagian volar, siku, lipat ketiak bagian depan, areola mammae, sekitar umbilikus, abdomen
bagian bawah, genitalia eksterna pria. 3. Penyembuhan cepat setelah pemberian obat anti skabies topikal yang efektif.
4. Adanya gatal pada malam hari. Bila lebih dari satu anggota keluarga menderita gatal, harus dicurigai adanya skabies.
2.2.5. Bentuk Penyakit Skabies